skip to main content

FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH INDONESIA TIMUR: A SCOPING REVIEW

1Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

2Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

3Depertemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Received: 28 Nov 2024; Revised: 17 Mar 2025; Accepted: 21 Mar 2025; Available online: 30 Jul 2025; Published: 30 Jul 2025.

Citation Format:
Abstract

ABSTRACT

Background: Stunting in toddlers is still a public health problem in many low- and middle-income countries, including Indonesia.. The eastern region of Indonesia still dominates the highest stunting cases in Indonesia. Based on Indonesian Health Survey (SKI) 2023 data, out of 38 provinces in Indonesia, the 4 provinces with the highest prevalence of stunting were Central Papua (39.4%), East Nusa Tenggara (37.9%), Mountainous Papua (37.3%), and Southwest Papua (31.0%). The eastern region of Indonesia mostly consists of island areas. Children under the age of two in island areas are at greater risk of experiencing stunting than children living in urban areas.

Objectives: This study aimed to describe the risk factors for stunting in children under 2 years in the eastern region of Indonesia.

Methods: A scoping review was done on studies which were found through these data bases: Google Scholar, Pubmed, and Science Direct, published from 2019 to 2024 in both Indonesian and English. The keywords used were "Stunting", "Risk factors", "Toddlers", "Children under two years old," and "Eastern Indonesia". 

Results: In the last 5 years, there have been 16 articles discussing factors related to stunting in toddlers in East Indonesia with 14 variables identified as risk factors for stunting: non-exclusive breastfeeding, maternal employment status, lack of maternal knowledge, maternal age and low maternal education, child age 12-24 months and male gender, Low Birth Weight (LBW), History of infectious diseases such as diarrhea and upper respiratory tract infections (URTIs), lack of diversity in children's food, inadequate nutritional intake including protein, incomplete immunization, and residence in rural areas.

Conclusion: The most dominant risk factors for stunting in toddlers are non-exclusive breastfeeding, maternal factors such as maternal employment status, lack of maternal knowledge, maternal age and low maternal education, and Low Birth Weight.

 

ABSTRAK

Latar belakang: Stunting pada balita masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Wilayah Indonesia Timur masih mendominasi kasus sunting tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia tahun 2023, Dari 38 provinsi di Indonesia, 4 provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi adalah Papua Tengah (39,4%), Nusa Tenggara Timur (37,9%), Papua Pegunungan (37,3%), dan Papua Barat Daya (31,0%). Wilayah Indonesia Timur sebagian besar terdiri dari daerah kepulauan dimana Anak-anak di bawah usia dua tahun di daerah kepualauan lebih berisiko untuk mengalami stunting dibandingkan anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan  faktor risiko stunting pada baduta di wilayah Indonesia Timur.

Metode: Melakukan scooping review terhadap artikel yang ditemukan melalui data base : Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct, yang di publikasikan dari tahun 2019 hingga tahun 2024 yang berbahasa Indonesia menggunakan kata kunci “stunting’’, “faktor risiko”, “Baduta”, “Anak usia dibawah dua tahun”, “Indonesia Timur” dan terjemahan kata kunci tersebut dalam bahasa Inggris untuk mencari artikel dalam bahasa Inggris..

Hasil: Dalam 5 tahun terahir terdapat 16 artikel yang membahas terkait faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta di Indonensia Timur dengan 10 variabel yang diidentifikasi sebagai faktor risiko stunting yaitu ASI tidak Eksklusif, MP-ASI dini, penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran atas (ISPA), tempat tinggal baduta di pedesaan, pendidikan Ibu, usia ibu, status bekerja ibu, keragaman makanan yang kurang, asupan energi dan protein yang tidak cukup dan imunisasi tidak lengkap.

Kesimpulan: Faktor risiko kejadian stunting yang paling dominan adalah pemberian ASI tidak Eksklusif, faktor ibu seperti status bekerja ibu, pengetahuan ibu yang kurang,  usia ibu dan Pendidikan ibu yang rendah dan Berat Badan Lahir Rendah.

Fulltext View|Download
Keywords: bayi usia dibawah 2 tahun; stunting; faktor risiko; indonesia timur

Article Metrics:

  1. Oktarina Z, Sudiarti Dt, Gizi D, Masyarakat K. Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Sumatera. Jurnal Gizi Dan Pangan. 2013 Nov;8:175–80. DOI: 10.25182/jgp.2013.8.3.177-180
  2. Achadi El, Abdul Razak Thaha, Putra Wky, Achadi A, Syam Af, Setiarini Fa, Et Al. Pencegahan Stunting: Pentingnya Peran 1000 Hari Pertama Kehidupan. Achadi El, Achadi A, Aninditha T, Editors. Jakarta: Rajagrafindo Persada; 2020
  3. Putri Rna. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Baduta Berdasarkan Imt Menurut Umur Di Wilayah Kerja Pukesmas Pancoran Mas Depok. [Jakarta]: Universitas Indonesia; 2008
  4. Victora Cg, Adair L, Fall C, Hallal Pc, Martorell R, Richter L, Et Al. Maternal And Child Undernutrition : Consequences For Adult Health And Human Capital. Www.Thelancet.Com [Internet]. 2008;371. Available From: Http://Www.Cpc.Unc
  5. Badan Pusat Statistik. Laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting 2021-2022. Jakarta; 2023
  6. Kementrian Kesehatan Ri. Stunting Di Indonesia Dan Determinannya : Survey Kesehatan Indonesia Tahun 2023. Jakarta ; 2023
  7. Rosyid Ia, Harsanti T. Faktor Ibu Yang Memengaruhi Stunting Baduta Di Kawasan Timur Indonesia Tahun 2018. Jakarta; 2022
  8. Kusumawardani Hd, Laksono Ad, Hidayat T, Supadmi S, Latifah L, Sulasmi S, Et Al. Stunting Among Children Under Two Years In The Islands Areas: A Cross-Sectional Study Of The Maluku Region In Indonesia, 2021. J Res Health Sci. 2023 Sep 1;23(4). DOI: 10.34172/jrhs.2023.132
  9. Fitriani I, Sumiaty, Septiyanti. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Balita Usia 12-24 Bulan Di Posyandu Kecamatan Kota Masohi. Window Of Public Health Journal. 2023;4(4):614–20. DOI : 10.33096/woph.v4i4.958
  10. Pratiwi Ea, Romadonika F, Syamdarniati, Istiana D, Ningrum Rc. Hubungan Pola Asuh Pemberian Asi Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagesangan Kota Mataram. Unram Medical Journal. 2023 Dec 31;12(4):344–50. DOI : 10.29303/jku.v12i4.1023
  11. Thobias Ia, Djokosujono K. Keragaman Makan Minimum Sebagai Faktor Dominan Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan Di Kabupaten Kupang. Jurnal Kesmas Dan Gizi (Jkg). 2021 Apr 30;3(2):136–43. DOI : 10.35451/jkg.v3i2.592
  12. Hadi H, Fatimatasari F, Irwanti W, Kusuma C, Alfiana Rd, Ischaq Nabil Asshiddiqi M, Et Al. Exclusive Breastfeeding Protects Young Children From Stunting In A Low‐Income Population: A Study From Eastern Indonesia. Nutrients. 2021 Dec 1;13(12). DOI : 10.3390/nu13124264
  13. Asmin E, Abdullah Mr. ASI Eksklusif Dan Imunisasi Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 9-24 Bulan Di Puskesmas Rumah Tiga, Ambon. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan. 2021 Sep 1;15(2):196–201. DOI : 0.33860/jik.v15i2.487
  14. Andriansyah A, Rate S, Yusuf K. Hubungan Protein Kalsium Zink Dan Vitamin D Dengan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 2022;17:2302–531. DOI : 0.35892/jikd.v17i1.873
  15. Nur A, Sembiring Ac, Nita Mhd. Patterns Of Providing Complementary Food With Incidents Of Stunting In Toddlers In Kupang City, Ages 6-24 Months. Jurnal Ilmiah Kesehatan (Jika). 2023 Dec 31;5(3):432–42. DOI : 10.36590/jika.v5i3.572
  16. Ashar H, Laksono Ad, Supadmi S, Kusumawardani Hd, Yunitawati D, Purwoko S, Et Al. Factors Related To Stunting In Children Under 2 Years Old In The Papua, Indonesia Does The Type Of Residence Matter? Saudi Med J. 2024 Mar 1;45(3):273–8. DOI : 10.15537/smj.2024.45.3.20230774
  17. Rauf Fh, Winarti E, Haryuni S, Alimansur Moh. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Di Puskesmas Wayabula Kecamatan Morotai Selatan Barat Tahun 2023. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2024;12, No.2:207–22. DOI: 10.32831/jik.v12i2.678
  18. Pertiwi Anam, Dwinata I, Qurniyawati E, Rismayanti R. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Kabupaten Bone Dan Enrekang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2024 Feb 1;23(1):101–10. DOI : 10.14710/jkli.23.1.101-110
  19. Syam I, Yulianita Me, Annisa I. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman. 2019;1(2):2686–3601. DOI : 10.30872/jkmm.v1i2.3056
  20. Ekawati Ea, Alasary E, Usman An, Sutriani. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kabupaten Merauke. Jurnal Jkft: Universitas Muhamadiyah Tangerang. 2022;7(1). DOI : 10.31000/jkft.v7i1.7215
  21. Hafid F, Nasrul, Ramadhan K, Ardiansyah. Prevalence And Determinants Stunting Among Children Under Two Years In Indonesian District. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan. 2023 Feb 28;16(4):553–63. DOI: 10.33860/jik.v16i4.2246
  22. Hafid F, Bungawati A, Ramadhan K. Risk Factors Of Stunting In Children Under Two Years Of Age In Donggala District Central Of Sulawesi. 2023; Available From: Https://Doi.Org/10.33860/Jik.V17i2.3045
  23. Ramadhani Fn, Kandarina Bji, Gunawan Ima. Pola Asuh Dan Pola Makan Sebagai Faktor Risiko Stun Ng Balita Usia 6-24 Bulan Suku Papua Dan Non-Papua. Berita Kedokteran Masyarakat. 2019;35(4):175–83. DOI : 10.22146/bkm.46336
  24. Hizriyani R, Santi Aji T. Pemberian Asi Ekslusif Sebagai Pencegahan Stunting. Journal Jendela Bunda Pg Paud Umc. 2021;8(2). DOI : 10.32534/jjb.v8i2.1722
  25. Astria Paramashanti B, Hadi H, Made Alit Gunawan I. Pemberian Asi Eksklusif Tidak Berhubungan Dengan Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan Di Indonesia. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia. 2015;Vol. 3, No. 3:162–74. DOI : 10.21927/ijnd.2015
  26. Suratri Mal, Putro G, Rachmat B, Nurhayati, Ristrini, Pracoyo Ne, Et Al. Risk Factors For Stunting Among Children Under Five Years In The Province Of East Nusa Tenggara (Ntt), Indonesia. Int J Environ Res Public Health. 2023 Jan 1;20(2). DOI : 10.3390/ijerph20021640
  27. Safinatunnaja B, Muliani S. Faktor Penyebab Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Terara. JIKF. 2021 Mar;9(1). DOI : 10.51673/jikf.v9i1.782
  28. Sari K, Sartika Rad. The Effect Of The Physical Factors Of Parents And Children On Stunting At Birth Among Newborns In Indonesia. Journal Of Preventive Medicine And Public Health. 2021 Sep 1;54(5):309–16. DOI : 10.3961/jpmph.21.120
  29. Holbala Dpa, Nur M, Boeky Dla. Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting. Jurnal Pazih_Pergizi Pangan DPD NTT. 2022;11(2):169–77. DOI : 10.51556/ejpazih.v11i2.219
  30. Solin Ar, Hasanah O, Nurchayati S. Hubungan Kejadianpenyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 1-4 Tahun. Jurnal Online Mahasiswa FKP. Jurnal Online Mahasiswa Fkp. 2019;6(1):65–71
  31. Sutarto, Indriyani R, Dewi Puspita Sari R, Surya J, Zakiah Oktarlina R. Hubungan Kebersihan Diri, Sanitasi, Dan Riwayat Penyakit Infeksi Enterik (Diare) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-60 Bulan. Jurnal Dunia Kesmas [Internet]. 2021;10(1). Available From: Http://Ejurnalmalahayati.Ac.Id/Index.Php/Duniakesmas/Index. DOI : 10.33024/jdk.v10i1.3415
  32. Himawati Eh, Fitria L. Hubungan Infeksi Saluran Pernapasan Atas Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Di Bawah 5 Tahun Di Sampang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia [Internet]. 2020;15(1). Available From: Https://Jurnal.Unimus.Ac.Id/Index.Php/Jkmi, DOI : 10.26714/jkmi.15.1.2020.1-5
  33. Hina Bgjh, Picauly Intje. Hubungan Faktor Asupan Gizi, Riwayat Penyakit Infeksi Dan Riwayat Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Di Kabupaten Kupang. Jurnal Pazih_Pergizi Pangan DPD NTT. 2021 Oct;Vol. 10, No. 2:61–70. DOI : 10.51556/ejpazih.v10i2.155
  34. Latifahanun E, Kartini A, Budhi Kr. Faktor Risiko Asupan Energi Dan Riwayat Penyakit Infeksi Terhadap Stunting Pada Balita 24-59 Bulan. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan. 9:334–9. DOI : 10.33366/jc.v9i2.1465
  35. Bork Ka, Diallo A. Boys Are More Stunted Than Girls From Early Infancy To 3 Years Of Age In Rural Senegal. Journal Of Nutrition. 2017;147(5):940–7. DOI : 10.3945/jn.116.243246
  36. Ahmad I, Khalique N, Khalil S, Urfi, Maroof M. Dietary Diversity And Stunting Among Infants And Young Children: A Cross-Sectional Study In Aligarh. Indian Journal Of Community Medicine. 2018 Jan 1;43(1):34–6. DOI : 10.4103/ijcm.IJCM_382_16
  37. Roesler Al, Smithers Lg, Wangpakapattanawong P, Moore V. Stunting, Dietary Diversity And Household Food Insecurity Among Children Under 5 Years In Ethnic Communities Of Northern Thailand. Journal Of Public Health (United Kingdom). 2019 Dec 1;41(4):772–80. DOI : 10.1093/pubmed/fdy201
  38. Ucianna V, Pramono A, Margawati A, Syauqy A. Perbedaan Faktor Risiko Stunting Di Daerah Perkotaan Dan Perdesaan Pada Anak Usia 6-23 Bulan Di Indonesia: Analisis Data Riskesdas. 2023;12:27–32. Available From: Http://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jnc/. DOI : 10.14710/jnc.v12i1.33304
  39. Anggraeni S, Dewi Mk, Ginting Asb. Hubungan Status Imunisasi, Sanitasi Dan Riwayat Pemberian Makan Prelakteal Dengan Kejadian Stuntingvpada Balita Usia 6-24 Bulan Di Desa Serdang Tahun 2022. Sentri: Jurnal Riset Ilmiah. 2023 Mar;2, No.3:877–87. DOI : 10.55681/sentri.v2i3.683
  40. Sutriyawan A, Kurniawati Rd, Rahayu S, Habibi J. Hubungan Status Imunisasi Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita: Studi Retrospektif. Journal Of Midwifery. 2020;8(2):1–9. DOI : 10.37676/jm.v8i2.1197

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.