skip to main content

FORMULASI COOKIES DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI UNGU DAN KACANG ARAB SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SELINGAN TINGGI SERAT UNTUK PENDERITA OBESITAS

1Program Studi Gizi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

2Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Received: 21 Oct 2024; Revised: 12 Jan 2025; Accepted: 15 Jan 2025; Available online: 30 Jul 2025; Published: 30 Jul 2025.

Citation Format:
Abstract
ABSTRACT

Background: Obesity is a disorder characterized by excessive weight due to the accumulation of excess fat in the body. Dietary therapy for obesity can be conducted through a high-fiber, low-calorie, and high-antioxidant diet, which can be obtained from cookies made with Apurple sweet potato flour, which is rich in fiber and antioxidants, and chickpeas, which are also high in fiber.

Objectives: To determine the effects of substituted purple sweet potato flour and chickpeas on organoleptic characteristics, macronutrient content, dietary fiber content, and antioxidant levels in cookies as an alternative snack for obese individuals.

Methods: This research employed an experimental design with a Completely Randomized Design (CRD). Three treatment comparisons of wheat flour, purple sweet potato flour, and chickpeas, respectively, including F1 (35g:55g:10g), F2 (20g:65g:15g), and F3 (5g:75g:20g) were utilized, and two replications were conducted for each treatment. Organoleptic data were analyzed using the Kruskal-Walli’s test and the Mann-Whitney test. Nutritional content data were analyzed using ANOVA, followed by the Duncan test.

Results: The results showed that substituted purple sweet potato flour and chickpeas significantly affected the hedonic test for color, hedonic quality for sweetness, macronutrient content, dietary fiber content, and antioxidant levels (p<0.05). However, the substitution did not affect the hedonic test for aroma, taste, texture, aftertaste, and mouthfeel, and the hedonic quality for color, beany and fragrant aroma, savory taste, texture, aftertaste, and mouthfeel (p>0.05).

Conclusion: F2 was selected as the optimal formulation. The macronutrient content of F2 cookies meets the nutritional requirements for a snack serving based on the Recommended Dietary Allowances (RDA) for adult women aged 19-29 years and 30-49 years, making it eligible to be claimed as a high-fiber food product.

 

ABSTRAK

Latar belakang: Obesitas adalah penyakit yang ditandai dengan kelebihan berat badan karena adanya penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Terapi diet untuk penderita obesitas dapat dengan diet tinggi serat, rendah kalori, dan tinggi antioksidan yang dapat diperoleh dari cookies substitusi tepung ubi ungu yang mengandung tinggi serat dan antioksidan serta kacang arab yang mengandung tinggi serat.

Tujuan: Mengetahui pengaruh substitusi tepung ubi ungu dan kacang arab terhadap sifat organoleptik, kandungan zat gizi makro, kadar serat pangan, dan kadar antioksidan pada cookies sebagai alternatif makanan selingan untuk penderita obesitas.

Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perbandingan formulasi tepung terigu, tepung ubi ungu, dan kacang arab, yaitu F1 (35g:55g:10g), F2 (20 :65g:15g), F3 (5g:75g:20g) dan dua pengulangan. Data organoleptik dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Mann Whitney. Data kandungan gizi menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh substitusi tepung ubi ungu dan kacang arab terhadap uji hedonik warna, mutu hedonik rasa manis, kandungan zat gizi makro, kadar serat pangan, dan kadar antioksidan (p<0,05), dan tidak ada pengaruh substitusi tepung ubi ungu dan kacang arab terhadap uji hedonik aroma, rasa, tekstur, aftertaste, dan mouthfeel dan mutu hedonik warna, aroma langu dan harum, rasa gurih, tekstur, aftertaste, dan mouthfeel (p>0,05).

Simpulan: F2 adalah formulasi terpilih. Kandungan zat gizi makro cookies F2 memenuhi kontribusi zat gizi satu kali makan selingan terhadap AKG wanita dewasa usia 19-29 tahun dan 30-49 tahun serta dapat diklaim sebagai produk pangan tinggi serat.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  SURAT PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN PENULIS
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN PENULIS
Subject
Type SURAT PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN PENULIS
  Download (1MB)    Indexing metadata
 ETHICAL CLEARANCE
ETHICAL CLEARANCE
Subject
Type ETHICAL CLEARANCE
  Download (291KB)    Indexing metadata
Keywords: cookies, kacang arab, obesitas, serat pangan, tepung ubi ungu

Article Metrics:

  1. Wijaksana, I. K. E. Infectobesity dan Periodontitis: Hubungan Dua Arah Obesitas dan Penyakit Periodontal. Odonto Dental Journal. 2016;3(1):67–73. https://doi.org/10.30659/odj.3.1.67-73
  2. Suharsa, H., & Sahnaz. Status Gizi Lebih dan Faktor-faktor lain yang Berhubungan pada Siswa Sekolah Dasar Islam Tirtayasa Kelas IV dan V di Kota Serang Tahun 2014. Jurnal Lingkar Widyaiswara, Ed 3. 2016;3(1):53–76
  3. Masrul, M. Epidemi obesitas dan dampaknya terhadap status kesehatan masyarakat serta sosial ekonomi bangsa. Majalah Kedokteran Andalas. 2018;41(3):152. https://doi.org/10.25077/mka.v41.i3.p152-162.2018
  4. Kemenkes RI. PROFIL KESEHATAN INDONESIA. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019
  5. Dinkes Surakarta. Profil Kesehatan Kota Surakarta 2021. Surakarta: Dinkes Surakarta. 2021
  6. Yahya, N. Kupas Tuntas Obesitas. Solo: Metagraf. 2017
  7. Burton-Freeman, B. M., Sandhu, A. K., & Edirisinghe, I. Mangos and their bioactive components: adding variety to the fruit plate for health. Food Funct. 2017;8:3010–3032. https://doi.org/10.1039/C7FO00190H
  8. Mulatsih, P. A. Pengetahuan dan Sikap Dalam Mengonsumsi Makanan Berserat Pada Karyawan Glompong Group Lampung Tahun 2014. [S1 Thesis]. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta;2015
  9. BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 22 Tahun 2019 Tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan. Bpom, 2019;53:1689–1699
  10. Brown, J., Clarke, C., & Mhsc, R. D. Medical Nutrition Therapy in Obesity Management. Obesity in Adults: A Clinical Practice Guideline, 2020;192(31):E875–E891. Available from: https://obesitycanada.ca/guidelines/nutrition
  11. Rifsyina, N. ., & Briawan, D. Pengetahuan, Persepsi, dan Penerapan Diet Penurunan Berat Badan. Journal of Nutrition and Food, 2015;10(2):109–116. https://doi.org/10.25182/JGP.2015.10.2.%25P
  12. Andarina, R., & Djauhari, T. (2017). Antioksidan Dalam Dermatologi. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 2017;4(1):39–48. https://doi.org/10.1590/abd1806-4841.20175697
  13. Rahmawati, A. Mekanisme Terjadinya Inflamasi Dan Stres Oksidatif Pada Obesitas. El– Hayah, 2014;5(1):1. https://doi.org/10.18860/elha.v5i1.3034
  14. Kemenkes RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014
  15. Damayanti, S., Bintoro, V. P., & Setiani, B. E. Pengaruh Penambahan Tepung Komposit Terigu, Bekatul Dan Kacang Merah Terhadap Sifat Fisik Cookies. Journal of Nutrition College, 2020;9(3):180–186. https://doi.org/10.14710/jnc.v9i3.27046
  16. Kementerian Pertanian RI. Statistik Pertanian. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018
  17. Nurdjanah S, & Yuliana N. Teknologi Produksi dan Karakteristik Tepung Ubi Jalar Ungu Termodifikasi. [Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun Pertama]. Lampung:Universitas Lampung. 2019
  18. Putra, D. P., Sidik, D. M., & Raharja, K. T. Pengaruh Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas l.) pada Pembuatan Molten Cake. Jurnal Bisnis, 2017;4(1):27-32. https://doi.org/10.14710/jtp.2023.34080
  19. Koswara S. Teknologi Pengolahan Umbi‐Umbian. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2013
  20. Nabila, M. Karakteristik Biskuit Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Tepung Kedelai Sebagai Sumber Antioksidan Dan Protein. ]Skripsi]. Yogyakarta:Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 2019
  21. Aurelia, L. C., Ma, B., & Muhlishoh, A. Snack Bar Tinggi Serat Dan Antioksidan Hitam Sebagai Alternatif Selingan Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Gizi dan Pangan. 2023;7(2):196–216. https://doi.org/10.20884/1.jgipas.2023.7.2.9413
  22. Walneg, Z. F., & Marliyati, S. A. Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Sebagai Sumber Serat dan Antioksidan pada Flaky Crackers Untuk Remaja. Jurnal Ilmu Gizi Dan Dietetik. 2022;1(2):127–134. https://doi.org/10.25182/jigd.2022.1.2.127-134
  23. Ciagusbandiah, & Rindiani. Purple Sweet Potato Flour Cake As A Snack That Contains Antioxidants. Indonesian Anemia & Health Conference. 2019;126–137
  24. Singh, M., Bisht, I. S., & Dutta, M. Broadening the Genetic Base of Grain Legumens. Springer. 2014
  25. Kemenkes RI. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017
  26. Pujianti, R., & Fadhilah, T. M. Snack Bar Tepung Kacang Arab ( Cicer arietinum ) Dan Chia Seed ( Salvia hispanica) Sebagai Alternatif Camilan Diabetes Melitus Tipe 2. Darussalam Nutrition Journal. 2013;7(2): 118–129. https://doi.org/10.21111/dnj.v7i2.10563
  27. Nurwidyana Utami, W., Suhartatik, N., & Mustofa, A. Yoghurt Susu Kacang Arab (Cicer arietinum L.) dengan Penambahan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Variasi Jenis Gula. JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 2022;7(1):89–99. https://doi.org/10.33061/jitipari.v7i1.7149
  28. Afifudin, A. A. Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Mi Basah Dengan Penambahan Oatmeal (Avena Sativa) dan Sari Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami. [Tesis]. Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian dan Peternakan. Malang:Universitas Muhammadiyah Malang. 2021
  29. Lestari, S., Muhlishoh., Ma'rifah, B. Formulasi Cookies Dengan Substitusi Tepung Ubi Ungu (Ipomoea batatas var Ayumurasaki) dan Kacang Arab (Cicer arietinum L) Sebagai Alternatif Makanan Selingan Untuk Penderita Obesitas. HKI. 000647356. Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (dgip.gp.id)
  30. SNI 01-2973-2022. Biskuit. Jakarta: Badan Standari Nasional. 2022
  31. SNI 01-2973-1992. Biskuit. Jakarta: Badan Standari Nasional. 1992
  32. AOAC 2001.11. Protein (Crude) in Animal Feed, Forage (Plant Tissue), Grain, and Oilseeds. Block Digestion Method Using Copper Catalyst and Steam Distillation into Boric Acid. 2005
  33. [FAO] Food and Agriculture Organization. Food Energy – methods of analysis and conversion factors – Food and Nutrition Paper 77. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Roma. 2003
  34. BPOM. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan Dan Mutu Obat Tradisional Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan. Jakarta: BPOM. 2019
  35. AOAC Method 991.43. Total, Insoluble and Soluble Dietary Fiber in Food Enzymatic Gravimetric Method, MES-TRIS Buffer. Official Methods of Analysis. 16th ed.Gaithersburg, MD: AOAC International.1995
  36. KAN K-01.03. Persyaratan Tambahan Akreditas Laboratorium Pengujian Kimia Pangan
  37. [AOAC] The Association of Official Analytical Chemist. Official Methods ofAnalysis of the Association of Official Agricultural Chemist 16th Edition. Irginia: AOAC International. 2012
  38. Khoirunnisa, W., Fauziyah, A., & Nasrullah, N. Penambahan Tepung Kedelai Pada Roti Tawar Tepung Sorgum dan Pati Garut Bebas Gluten dengan Zat Besi dan Serat Pangan. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan. 2021;5(1):72–86. https://doi.org/10.22487/ghidza.v5i1.217
  39. BPOM RI. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Pengawasan Klaim Pada Label dan Iklan Pangan Olahan. Proceedings of the National Academy of Sciences. 2016;3(1):1–16
  40. Fajiarningsih, H. Pengaruh Penggunaan Komposit Tepung Kentang (Solanum tuberosum L) terhadap Kualitas Cookies. Food Science and Culinary Education Journal. 2013;2(1):36–43. https://doi.org/10.15294/fsce.v2i1.2310
  41. Ratulangi, F. S., & Rimbing, S. C. Mutu Sensoris Dan Sifat Fisik Nugget Ayam Yang Ditambahkan Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L). Zootec. 2021;41(1):230. https://doi.org/10.35792/zot.41.1.2021.32865
  42. Rahardjo, L. J., Asrul Bahar, & Annis Catur Adi. Pengaruh Kombinasi Kacang Kedelai (Glycine Max) Dan Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata (L) Walp.) Yang Diperkaya Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Terhadap Daya Terima Dan Kadar Protein Snack Bar. Amerta Nutrition. 2020;3(1):71–77. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i1.2019.71-77
  43. Salma, R., & Muzaifa, M. Pengaruh penambahan tepung ubi jalar ungu dan karagenan terhadap kualitas mi basah ubi jalar ungu (ipomoea batatas v. ayamurasaki). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 2018;3(1):357–366. https://doi.org/10.17969/JIMFP.V3I1.6473
  44. Tunjungsari, P., & Fathonah, S. Pengaruh Penggunaan Tepung Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Terhadap Kualitas Organoleptik Dan Kandungan Gizi Biskuit. Food Science and Culinary Education Journal. 2019;7(2):1–12. https://doi.org/10.15294/teknobuga.v7i2.20682
  45. Pertiwi, A. D., Widanti, Y. A., & Mustofa, A. Substitusi tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) pada mie kering dengan penambahan ekstrak bit (Beta vilgaris L.). JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI). 2017;2(1): 67–73. https://doi.org/10.33061/JITIPARI.V2I1.1538
  46. Hasan, I. Pengaruh Perbandingan Tepung Ampas Kelapa dengan Tepung Terigu Terhadap Mutu Brownies. Gorontalo Agriculture Technology Journal. 2018;1(1): 59. http://dx.doi.org/10.32662/gatj.v1i1.168
  47. Mudjajanto, E. S., & Yulianti, L. N. Membuat Aneka Roti. Jakarta: Penebar Swadaya. 2004
  48. Sutomo, B. Rahasia sukses Membuat cake, roti, kue kering dan jajanan pasar (Cet. 3). Jakarta: Nsbook. 2012
  49. Winarni, A. Patiseri. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press IKIP Surabaya. 2013
  50. Pranita, R. F. Sifat Kimia Dan Organoleptikcookieslidah Kucing Ubi Jalar Ungu Sebagaipotensimakanan Ringan Penderita Diabetes Melitus. [Skripsi]. Surakarta;Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2018
  51. Faradillah, N. Karakteristik Permen Karamel Susu Rendah Kalori Dengan Proporsi Sukrosa Dan Gula Stevia (Stevia Rebaudiana) Yang Berbeda. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2017;6(1):39–42. http://dx.doi.org/10.17728/jatp.206
  52. Millah, I. I., Wignyanto, & Dewi, I, A. Pembuatan Cookies (Kue Kering) Dengan Kajian Penambahan Apel Manalagi (Mallus sylvestris Mill) Subgrade dan Margarin. [Skripsi]. Malang;Universitas Brawijaya. 2014i
  53. Winarno, F. G. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008i
  54. Venturini, L. H., Moreira, T. F. M., da Silva, T. B. V., de Almeida, M. M. C., Francisco, C. R., L., de Oliveira, A., de Campos, S. S., Bilck, A. P., de Souza Leone, R., Tanamati, A., C., A., Gonçalves, O. H., & Leimann, F. V. Partial Substitution of Margarine by Microencapsulated Chia Seeds Oil in the Formulation of Cookies. Journal Food and Bioprocess Technology. 2019;20(1):77–87. https://link.springer.com/article/10.1007/s11947-018-2188-0
  55. Girard, A. ., & Awika, J. M. Effects of edible plant polyphenols on gluten protein functionality and potential applications of polyphenol–gluten interactions. Journal Food Science and Food Safety. 2020;19(4):2164–2199. http://dx.doi.org/10.1111/1541-4337.12572
  56. Rahmawati, S., Wahyuni, S., & Khaeruni, A. Pengaruh Jenis Isolat dan Konsentrasi Bakteri Asam Laktat Asal Wikau Maombo Terhadap Sifat Fisikokimia Tepung Sagu (Metroxylon sp.) Modifikasi dan Aplikasinya pada Produk Biskuit Crackers. [Skripsi]. Kendar;Universitas Halu Oleo. 2019
  57. Nurhidayati, V. A., Rizkiriani, A., Nuraeni, A., Prameswari, A. G., Marlina, C. E., & Naqli, F. K. Pengembangan Produk Dimsum Berbahan Dasar Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.). Jurnal Sains Terapan. 2022;12(2):98–109. https://doi.org/10.29244/jstsv.12.2.98-109
  58. Arriola, N. D. A., Chater, P. I., Wilcox, M., Lucini, L., Rocchetti, G., Dalmina, M., Pearson, J. P., & Amboni, R. D. de M. C. Encapsulation of stevia rebaudiana Bertoni aqueous crude extracts by ionic gelation – Effects of alginate blends and gelling solutions on the polyphenolic profile. Food Bioscience. 2015;13:32–40. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2018.09.086
  59. Soedirga, L. C., Matita, I. C., & Wijaya, T. E. Pemanfaatan Tepung Komposit Berbasis Ubi Ungu Dan Kembang Kol Dalam Pembuatan Food Bar Bebas Gluten. Jurnal Sains dan Teknologi. 2012;5(1):51
  60. Shimelis, E. A., Meaza, M., Rakshit, S. K., & Ababa, A. Physico-chemical properties, pasting behavior and functional characteristics of flours and starches from improved bean (Phaseolus vulgaris L.) varieties grown in East Africa. Agricultural Engineering. 2006;8:1–19. https://doi.org/10.1016/j.lwt.2013.02.006
  61. Riskiani, D., Ishartani, D., & Rachmawanti, D. Pemanfaatan Tepung Umbi Ganyong (Canna edulis Ker.) Sebagai Pengganti Tepung Terigu Dalam Pembuatan Biskuit Tinggi Energi Protein Dengan Penambahan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Teknosains Pangan. 2014; 3(1):96–106
  62. Badan Standardisasi Nasional (BSN). SNI 01-4216-1996 Makanan Formula Sebagai Makanan Diit Kontrol Berat Badan. Jakarta: BSN. 2022
  63. Ayustaningwarno, F., Rustanti, N., Afifah, D. N., Anjani, G. Teori dan Aplikasi Tekonologi Pangan. Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. 2020
  64. Rakhmawati, N., Amanto, B. S., & Praseptiaga, D. Formulasi Dan Evaluasi Sifat Sensor Dan Fisiokimia Produk Flakes Komposit Berbahan Dasar Tepung Tapioka, Tepung Kacang Merah (phaseolus vulgaris L.) Dan Tepung Konjac (Amorphophallus oncophillus). Jurnal Teknologi Pangan. 2014;3(1): 63–73
  65. Andarwulan. Analisis Pangan. Jakarta: Dian Rakyat. 2011
  66. Sarifudin, A., Ekafitri, R., Surahman, D. N., & Putri, S. K. D. F. A. (2015). Pengaruh Penambahan Telur Pada Kandungan Proksimat, Karakteristik Aktivitas Air Bebas (Aw) Dan Tekstural Snack Bar Berbasis Pisang (Musa paradisiaca). Jurnal Agritech. 2015;35(01):1-8. http://dx.doi.org/10.22146/agritech.9413
  67. Mayasari, R. Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.). [Skripsi]. Bandung;Universitas Pasundan Bandung. 2015
  68. Gita, R. S. D., & Danuji, S. Studi Pembuatan Biskuit Fungsional dengan Substitusi Tepung Ikan Gabus dan Tepung Daun Kelor. BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 2018;1(2):155–162. http://dx.doi.org/10.31539/bioedusains.v1i2.323
  69. Badan Standardisasi Nasional. SNI 2973:2011: Syarat Mutu Cookies. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. 2011
  70. Badan Standardisasi Nasional (BSN). SNI 01-4216-1996 Makanan Formula Sebagai Makanan Diit Kontrol Berat Badan. Jakarta: BSN. 2022
  71. Fatkurahman, R., Atmaka, W., & Basito. Karakteristik Sensoris dan Sifat Fisikokimia Cookies dengan Subtitusi Bekatul Beras Hitam (Oryza sativa L.) dan Tepung Jagung (Zea mays L.). Jurnal Teknosains Pangan. 2012;1(1):49–57
  72. Fitriani, L., Yurnalis, & L Hermalena. Pembuatan Cookies Menggunakan Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Tepung Ubi Jalar Putih. Unes Journal Mahasiswa Pertanian. 2019;3(1):49–57. Retrieved from https://faperta.ekasakti.org/index.php/UJMP/article/view/20
  73. Ginting, A., Julianti, E., & Nainggolan, R. J. Karakteristik Fisikokimia Tepung Komposit Berbahan Dasar Tepung Ubi Jalar, Pati Jagung, Dan Tepung Kedelai. Jurnal Rekayasa Pangan Dan Pertanian. 2015;3(1)
  74. Darmajana, D. A., Wulandari, N., & Kumalasari, R. Pengaruh Perbandingan Tepung Rebung (Dendrocalamus asper) dan Tepung Terigu terhadap Karakteristik kimia Karakteristik Cookies. Jurnal Penelitian Pascapanen. 2020;16(1):47. http://dx.doi.org/10.21082/jpasca.v16n1.2019.47-55
  75. Winarno. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2001
  76. Afrianti, L. H. Teknik Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta. 2013
  77. Westerterp-Plantenga, M., Smeets, E., & Lejeune, M. Sensory and gastrointestinal satiety effects of capsaicin on food intake. Int. J. Obes, 2005;29(6):682–688. https://doi.org/10.1038/sj.ijo.0802862
  78. Mentari, S. I. Perbedaan Penggunaan Tepung Ubi Ungu Terhadap Kualitas Organoleptik dan Kandungan Gizi Biskuit. [Skripsi]. Semarang;Universitas Negeri Semarang. Semarang. 2015
  79. Lopulalan, C. G. C., Mailoa, M., & Sangadji, D. R. Kajian formulasi penambahan tepung ampas tahu terhadap sifat organoleptik dan kimia cookies. Agrotekno, 2013;1(1):130–138
  80. Widiantara, T. Kajian Perbandingan Tepung Kacang Koro Pedang (Canavalia Ensiformis) Dengan Tepung Tapioka Dan Konsentrasi Kuning Telur Terhadap Karakteristik Cookies Koro. Pasundan Food Technology Journal. 2018;5(2):146-153. http://dx.doi.org/10.23969/pftj.v5i2.1045
  81. Harzau, H., & Estiasih, T. Karakteristik Cookies Umbi Interior Uwi Putih ( Kajian Proporsi Tepung Uwi : Pati Jagung Dan Penambahan Margarin ) Characteristics Cookies White Water Yam Tuber Inferior ( Study on Proportion White Water Yam Tuber Flour : Corn Starch and Level of Margarin. Pangan Dan Agroindustri, 2013;1(1):138–147
  82. Kemenkes. Pengaruh Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022
  83. Nintami, A. L., & Rustanti, N. Kadar Serat, Aktivitas Antioksidan, Amilosa, dan Uji Kesukaan Mi Basah Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas var Ayamurasaki) Bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Journal of Nutrition College. 2012;1(1):388–397. https://doi.org/10.14710/jnc.v1i1.679
  84. Kurniawan, A., Estiasih, T., & Nugrahini, N. Mie Dari Umbi Garut (Maranta arundinacea L.): Kajian Pustaka Noodles from arrowroot (Maranta arundinacea L.): Kajian Pustaka [In Press Juli 2015]. Jurnal Pangan Dan Agroindustri. 2015;3(3):847–854
  85. Qamariyah, B., & Nindya, T. S. Hubungan Antara Asupan Energi, Zat Gizi Makro dan Total Energy Expenditure dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar. Amerta Nutrition. 2018;2(1):59–65. http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v2i1.2018.59-65
  86. Soetjiningsih. Buku Ajar: Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya (edisi 1). Jakarta: CV Agung Seto. 2004
  87. Tambunan, B. Y., Ginting, S., & Lubis, L. M. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Mutu Bubuk Bumbu Sate Padang. Jurnal Rekayasa Pangan Dan Pertanian. 2017;5(2):258– 266
  88. Winarti, S., & Saputro, E. A. Karakteristik tepung prebiotik umbi uwi. 2013;8(1):17–21
  89. Arysanti, R. D., Sulistiyani, S., & Rohmawati, N. Indeks Glikemik, Kandungan Gizi, dan Daya Terima Puding Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas) dengan Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Amerta Nutrition. 2019;3(2):107
  90. Ardiani, H. E., Permatasari, T. A. E., & Sugiatmi, S. (2021). Obesitas, Pola Diet, dan Aktifitas Fisik dalam Penanganan Diabetes Melitus pada Masa Pandemi Covid-19. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF). 2021;2(1):1. http://dx.doi.org/10.24853/mjnf.2.1.1-12
  91. Utami, D. Kajian Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) dan Penambahan Kurma (Phoenix dactilyfera L.) pada Biskuit Fungsional. [Skripsi]. Bandung;Universitas Pasudan Bandung. 2016
  92. Yosika, G. F., Sukoco, P., Pranoto, A., & Purwoto, S. P. Penurunan malondialdehyde serum setelah latihan interval dan continuous di pagi hari pada perempuan obesitas. Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran. 2020;6(2):288–303. http://dx.doi.org/10.29407/js_unpgri.vi.14289
  93. Maharani, M. M., Bakrie, M., & Nurlela, N. Pengaruh Jenis Ragi, Massa Ragi Dan Waktu Fermentasi Pada Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Biji Durian. Jurnal Redoks. 2021;6(1):57. http://dx.doi.org/10.31851/redoks.v6i1.5200
  94. Wibawa, J. C., Arifin, M. Z., & Herawati, L. Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stress Oksidatif Setelah Aktivitas Fisik. JOSSAE. 2020;5(1):57–63. http://dx.doi.org/10.26740/jossae.v5nl.p57-63
  95. Adiari, N. W. L., Yogeswara, I. B. A., & Putra, I. M. W. A. Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Tepung Okara dan Tepung Beras Hitam (Oryza Sativa L. Indica) Sebagai Makanan Selingan Bagi Remaja Obesitas. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition). 2017;6(1):51–57. http://dx.doi.org/10.14710/jgi.6.1.51-57
  96. Astuti, I., & Rustanti, N. (2014). Kadar Protein, Gula Total, Total Padatan, Viskositas dan Nilai pH Es Krim yang Disubstitusi Inulin Umbi Gembili (Dioscore Esculenta). Journal of Nutrition College. 2014;3(3):331-336. https://doi.org/10.14710/jnc.v3i3.6584

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.