skip to main content

HUBUNGAN POLA MAKAN, AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN PROTEIN DENGAN DISMENORE PADA SISWI DI SMPN 4 SAMARINDA

Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, Poltekkes Kalimantan Timur, Paser, Kalimantan Timur, Indonesia

Received: 23 Jan 2024; Revised: 3 Oct 2024; Accepted: 3 Oct 2024; Available online: 30 Jan 2025; Published: 30 Jan 2025.

Citation Format:
Abstract

ABSTRACT

Background: Dysmenorrhea also known as menstrual pain, is a medical condition commonly experienced by most women during their menstrual cycles. It is characterized by lower abdominal pain that can vary from mild to severe and is often accompanied by other symptoms such as nausea, vomiting, diarrhea, headache, and general discomfort. Dysmenorrhea can disrupt daily activities and the quality of life of affected women.

Objectives: To determine the relationship between dietary patterns, physical activity, and protein intake with dysmenorrhea in female students at SMPN 4 Samarinda.

Methods: This type of research is a quantitative study using a cross-sectional design. The study sample consisted of 64 eighth-grade female students at SMPN 4 Samarinda who experienced dysmenorrhea. Inclusion criteria are female students who are willing to be respondents, female students who experience dysmenorrhea, female students who are physically and spiritually healthy, and class VIII female students. Exclusion criteria are female students who are not at the research site and female students who do not experience dysmenorrhea/students who have not experienced menstruation. Data collection was carried out through primary data and secondary data. Primary data was collected from questionnaires (food frequency questionnaire (FFQ), physical activity level (PAL), 24 hour food recall and universal pain assessment tool) by distributing questionnaires to be filled in by female students and conducting interviews. Secondary data for this research was obtained from the principal at SMP Negeri 4 Samarinda in the form of class absences which were used to find out the names and number of students at SMP Negeri 4 Samarinda. Data analysis for this study used the chi-square test.

Results: Based on the research findings, There was no significant relationship between diet and dysmenorrhea in female students at SMP Negeri 4 Samarinda with a p-value of carbohydrates 0,511, vegetable protein 0,906, animal protein 0,553, vegetables 0,299, fruit 0,060, dairy products 0,633 and fast food 0,776. There is a significant relationship between the level of physical activity and dysmenorrhea in female students at SMP Negeri 4 Samarinda with a p-value of 0,000. There was no significant relationship between the level of protein intake and dysmenorrhea in female students at SMP Negeri 4 Samarinda with a p-value of 0,299.

Conclusion: There is a significant relationship between the level of physical activity and dysmenorrhea in female students at SMPN 4 Samarinda. There is no significant relationship between dietary patterns and the level of protein intake with dysmenorrhea in female students at SMPN 4 Samarinda.

Keywords : physical activity; protein intake; dysmenorrhea; dietary patterns; female students

ABSTRAK

Latar belakang: Dismenore juga dikenal sebagai nyeri menstruasi, adalah kondisi medis yang sering dialami oleh sebagian besar wanita selama siklus menstruasi mereka. Kondisi ini ditandai oleh nyeri perut bawah yang dapat bervariasi mulai dari ringan hingga parah dan seringkali disertai gejala lain seperti mual, muntah, diare, sakit kepala, dan ketidaknyamanan umum. Dismenore dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup wanita yang terkena.

Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan, aktivitas fisik dan asupan protein dengan dismenore pada siswi di SMP Negeri 4 Samarinda.

Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah siswi kelas VIII SMPN 4 Samarinda yang mengalami dismenore yaitu sebanyak 64 siswi. Kriteria Inklusi yaitu Siswi yang bersedia menjadi responden siswi yang mengalami dismenore, siswi dalam keadaan sehat jasmani dan Rohani, dan siswi kelas VIII. Kriteria Inklusi yaitu Siswi yang bersedia menjadi responden siswi yang mengalami dismenore, siswi dalam keadaan sehat jasmani dan Rohani, dan siswi kelas VIII. Kriteria Ekslusi yaitu Siswi yang tidak berada di tempat penelitian dan siswi yang tidak mengalami dismenore/siswi yang belum mengalami haid. Pengumpulan data dilakukan melalu data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer diambil dari kuesioner (food frequency questionnaire (FFQ), physical activity level (PAL), food recall 24 hours dan universal pain assessment tool) dengan menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh siswi dan melakukan wawancara. Data sekunder penelitian ini didapat dari kepala sekolah di SMP Negeri 4 Samarinda berupa absen kelas yang digunakan untuk mengetahui nama dan jumlah siswa SMP Negeri 4 Samarinda. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-square.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan dismenore pada siswi SMP Negeri 4 Samarinda dengan nilai p-value karbohidrat 0,511, protein nabati 0,906, protein hewani 0,553, sayuran 0,299, buah-buahan 0,060, produk susu 0,633 dan fast food 0,776. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dengan dismenore pada siswi SMP Negeri 4 Samarinda dengan nilai p-value 0,000. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat asupan protein dengan dismenore pada siswi SMP Negeri 4 Samarinda dengan nilai p-value 0,299.

Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dengan dismenore pada siswi SMP Negeri 4 Samarinda. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dan tingkat asupan protein dengan dismenore pada siswi SMP Negeri 4 Samarinda.

Kata Kunci : aktivitas fisik; asupan protein; dismenore; pola makan; siswi

Fulltext View|Download
Keywords: Aktivitas fisik; asupan protein; dismenore; pola makan; siswi

Article Metrics:

  1. Afrilianti, Y., & Anggraini, W. (2023). Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Siswi Kelas X SMA Muhammadiyah 5 Jakarta. Ilmiah Obsgin, 15(4), 168–175. (Diakses pada 12 Oktober 2023)
  2. Brown, J. et al. (2019). Exercise for Primary Dysmenorrhea: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. (Diakses pada 18 September 2023)
  3. Chen, C., Cho, S. I., & Damokosh, A. I. (2018). Dietary and Lifestyle Factors Associated with Dysmenorrhea among In-School Adolescents in Suzhou, China: A Cross-Sectional Study. Reproductive Health, 15(1), 203. (Diakses pada 16 September 2023)
  4. Dietrich, A. & McDaniel, W. F., 2014. Endocannabinoids and Exercise. British Journal of Sport Medicine, 38(5): 536-41. (Diakses pada 15 September 2022)
  5. Ghina. (2020). Hubungan Gaya Hidup Dengan Keluhan dismenore Primer Pada Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (Jnik). 2(3):132. (Diakses pada 7 Agustus 2022)
  6. Fachruddin, Kadija Raisa, Faisal Anwar dan Cesilia Meti Dwiriani. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Institut Pertanian Bogor. J. Gizi Dietetik, 1(1): 58-64. (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2023)
  7. Fauridha. (2010). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Dismenorea Pada Siswi Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta. (Diakses pada 10 Mei 2022)
  8. Fawzy, M. A., & Khafagy, M. M. (2020). Nutritional management of primary dysmenorrhea. Journal of Nutrition & Intermediary Metabolism, 22, 100-107. (Diakses pada 29 September 2024)
  9. Ginting, Dhea Azani BR. (2019). Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik Dan Status Gizi Pada Siswi Yang Mengalami Dismenore Di SMP Dharma Pancasila Medan. Diakses pada 13 Januari 2022 melalui http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23180
  10. Ginting, Feby Harianti BR. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik Dan Status Gizi Dengan Keluhan Dismenore Pada Remaja Putri. (Diakses pada 13 Januari 2022)
  11. Omidvar S., Maraghi E., Farshbaf-Khalili A., et al. (2018). The Relationship between Dietary Protein Intake and the Risk of Dysmenorrhea in Iranian Students. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, 44(10), 1871-1876. (Diakses pada 20 September 2023)
  12. Patel, V., Tanksale, V., Sahasrabhojanee, M., & Gupte, S. (2017). Dietary Intake and Dysmenorrhea: A Comprehensive Study. Indian Journal of Community Medicine: Official Publication of Indian Association of Preventive & Social Medicine, 42(3), 146–150. (Diakses pada 19 September 2023)
  13. Patrelli T. S., Dall'asta A., Gizzo S., et al. (2012). "Dismenore": a fresh look to a busy syndrome. Journal of Pediatric and Adolescent Gynecology, 25(6), 413-419. (Diakses pada 18 September 2023)
  14. Proverawati. (2012). Menarche: Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika. (Diakses pada 13 Januari 2022)
  15. Rifiana, A. J., & Sugiatno, N. I. (2019). Efektivitas Terapi Yoga terhadap Dimenorea pada Siswi Kelas X SMA Negeri 1 Klari Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat Tahun 2018. Jurnal Ilmu Dan Budaya, 41(64), 7637–7646. (Diakses pada 19 Juli 2022)
  16. Septiyani, Tasya & Sarmalina Simamora. (2021). Riwayat Keluarga, Aktivitas Fisik dan Pola Makan terhadap Kejadian Dismenorea Primer pada Wanita. Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health. 2(2), 88-96. (Diakses pada 16 September 2023)
  17. Sinaga, Ernawati. (2017). Manajemen Kesehatan Menstruasi. (Diakses pada 13 Januari 2022)
  18. Siswantoyo, S. & Aman, M., 2014. The Effects of Breathing Exercise Toward IgG, Beta Endorphin and Blood Glucose Secretion. Asia Pacific Journal of Education, Arts and Sciences, 1(4): 27-32 (Diakses 18 September 2023)
  19. Sugiyanto, & Luli, N. A. (2020). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tingkat Dismenore pada Siswi Kelas XII SMK Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta. University Research Colloquim, 7–15. http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/979. (Diakses pada 16 September 2023)
  20. Smith, J., Johnson, A., & Brown, K. (2012). Physical Activity and Dysmenorrhea in Adult Women: A Cross-Sectional Study in Iran. Journal of Women's Health, 25(6): 678-685. (Diakses 17 September 2023)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.