skip to main content

ASUPAN TINGGI LEMAK DAN AKTIVITAS OLAHRAGA SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI OBESITIK PADA REMAJA AWAL

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang : Hipertensi obesitas menjadi masalah kesehatan di berbagai negara dan dikaitkan dengan asupan tinggi lemak dan kurangnya aktivitas olahraga. Obesitas dapat menyebabkan hipertensi, melalui resistensi insulin, yang dikenal dengan hipertensi obesitas.

Tujuan : Menganalisis asupan tinggi lemak dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi obesitas pada remaja awal.

Metode : Subyek penelitian case control ini terdiri dari 40 remaja awal dengan hipertensi obesitas sebagai kasus, dan 40 remaja awal yang tidak hipertensi obesitas sebagai kontrol dengan padanan usia dan jenis kelamin di 3 SMP di Semarang. Penentuan obesitas dengan nilai persentil BMI sedangkan penentuan hipertensi menggunakan persentil tekanan darah. Asupan lemak total diperoleh dengan wawancara menggunakan FFQ semi kuantitatif. Aktivitas olahraga diperoleh dari kuesioner aktivitas olahraga.

Hasil : Prevalensi hipertensi obesitas pada penelitian ini 7,5%. Analisis bivariat menunjukkan asupan tinggi lemak merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi obesitas (p=0.002: OR=4,3: CI=1,696-11,069). Sedangkan aktivitas olahraga yang rendah memiliki hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi obesitas (p=0,012: OR=3,31).

Simpulan : Asupan tinggi lemak berisiko 4,3 kali meningkatkan kejadian hipertensi obesitas pada remaja awal. Inaktivitas olahraga berisiko 3,31 kali meningkatkan kejadian hipertensi obesitas pada remaja awal.

Fulltext View|Download
Keywords: Asupan tinggi lemak; aktivitas olahraga; hipertensi obesitas; remaja awal

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.