skip to main content

ANALISIS DETERMINAN PROGRAM KADARZI PADA KELUARGA BALITA DI KECAMATAN CIHARA, BANTEN

Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Indonesia

Received: 12 Apr 2020; Published: 15 Sep 2020.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Tahun 2018 baru 54,6 % anak balita yang dibawa ke fasilitas kesehatan untuk ditimbang sesuai standar sebagai salah satu indikator program Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Hal ini membuktikan diperlukan adanya peninjauan analisis determinan program KADARZI.

Tujuan: Mengetahui determinan program KADARZI pada keluarga balita.

Metode: Penelitian cross sectional dengan perhitungan sampel formula cohen (Priori: Chi-square test) pada aplikasi G*Power sebanyak 200 sampel, menggunakan teknik stratified proportional random sampling dengan kriteria keluarga yang memiliki balita usia 6-59 bulan yang tinggal bersama ibu kandung. Dilakukan uji statisik Chi-Square untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga, besar keluarga, peran tokoh masyarakat, sarana, jarak dan waktu menuju fasilitas pelayanan kesehatan, pelayanan petugas kesehatan/kader serta keterpaparan informasi dengan Status KADARZI pada keluarga balita. Pada tahap akhir dilakukan uji statisik multiple regression jenis logistik untuk mengetahui variable yang paling berpengaruh terhadap status KADARZI.

Hasil : KADARZI dapat terkait dengan pengetahuan gizi ibu, peran tokoh masyarakat, sarana pelayanan kesehatan, jarak dan waktu menuju fasilitas pelayanan kesehatan, serta pelayanan petugas kesehatan/kader (p ≤ 0,05) dengan waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan sebagai variabel yang paling berpengaruh terhadap Status KADARZI (OR=8,866).

Simpulan : Pengetahuan ibu, dukungan tokoh masyarakat, sarana, jarak, waktu menuju fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan/kader memiliki hubungan dalam menentukan KADARZI. Perlu adaya pelatihan atau membekali kader tentang teknik promosi kesehatan yang efektif sesuai sasaran yang dihadapi dan memfasilitasi dengan alat bantu promosi kesehatan yang memadai.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Scan Ethical Clearance
Subject
Type Research Instrument
  View (264KB)    Indexing metadata
Keywords: Balita; KADARZI; Program

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018
  2. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat; 2007
  3. Octaviani IA. Margawati A. Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu buruh pabrik tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) dengan status gizi anak balita (studi di Kelurahan Pagersari, Ungaran). Journal of Nutrition College, 2012;1(1):46–54
  4. Dariyo, A. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia; Jakarta, 2003: 69-76
  5. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014
  6. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia pustaka utama; 2009: 51-75
  7. Rahardjo S. Wati, EK. Hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku keluarga sadar gizi (kadarzi) pada masyarakat perkotaan dan perdesaan Di Kabupaten Banyumas. Kesmas Indonesia: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. 2017; 4 (2): 150–158
  8. Aisyaroh. Hubungan perilaku KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas Gajah 1 Demak. Motorik Jurnal Ilmu Kesehatan. 2014 ; 9(19): 1–15
  9. Rachmayanti RD. Peningkatan pengetahuan ibu balita melalui pengenalan program KADARZI di Kelurahan Wonokusumo Surabaya. Media Gizi Indonesia, 2018; 13(2): 176–182
  10. Astuti FD, Sulistyowati TF. Hubungan tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi anak prasekolah dan sekolah dasar di Kecamatan Godean. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health). 2013; 7(1): 15–20
  11. Andini IFY. Hubungan antara status keluarga sadar gizi (kadarzi) dengan status gizi anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Journal University of Jember. 2010; 1(4): 33–41
  12. Prakoso SIS. Mulyana B. Keragaman pangan dengan status kadarzi keluarga di wilayah kerja posyandu Sidotopo, Surabaya. Amerta Nutrition. 2018; 2(3): 219–227
  13. Kristianti D. Hubungan antara karakteristik pekerjaan ibu dengan status gizi anak usia 4-6 tahun Di TK Salomo Pontianak. Jurnal ProNers. 2015; 3(1): 17–21
  14. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007: 107-129
  15. Proverawati A, Prawirohartono EP. Kuntjoro T. Jenis kelamin anak, pendidikan ibu, dan motivasi dari guru serta hubungannya dengan preferensi makanan anak sekolah pada anak prasekolah Di TK Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2008; 5(2): 78–83
  16. Kirana, A. Studi korelasi efikasi diri dan dukungan sosial dengan prestasi akademik: telaah pada siswa perguruan tinggi. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. 2010; 12(1): 47-57
  17. Liestiani E. Pengaruh aksesibilitas terhadap wilayah pelayanan puskesmas di kota magelang berdasarkan persepsi pengunjung. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2006; 4(2): 10–17
  18. Sartika RAD. Analisis pemanfaatan program pelayanan kesehatan status gizi balita. Kesmas: National Public Health Journal. 2010; 5(2): 90–96
  19. Oktarina S. Malindo V. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan posyandu oleh ibu balita di kelurahan kurao wilayah kerja puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2015. Jurnal Ilmu Kesehatan 'Afiyah. 2015; 2(2): 1-10
  20. Sitorus H. Ambarita PL. Gambaran aksesibilitas sarana pelayanan kesehatan Di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Analisis Data Riskesdas 2007). SPIRAKEL. 2011; 24–30
  21. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta; 2010: 124-137

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.