skip to main content

Kadar C-Reactive Protein pada remaja stunted obesity usia 12-17 tahun di Kota Semarang

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Stunted masih menjadi masalah utama di Indonesia. Individu stunted berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan penyakit kardiovaskular dibanding non-stunted. Obesitas abdominal merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular melalui reaksi inflamasi. High sensitivity c-reactive protein (Hs-CRP) adalah biomarker yang sensitif untuk mendeteksi reaksi inflamasi di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar Hs-CRP pada remaja stunted obesity dan non-stunted obesity di Kota Semarang.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crossectional yang dilakukan pada remaja usia 12-17 tahun yang berada di SMP/MTs Kota Semarang mencakup wilayah urban dan suburban. Total sampel penelitian sebanyak 40 remaja dipilih dengan metode cluster random sampling. Penentuan status gizi sampel diukur berdasarkan tinggi badan menurut umur dan lingkar pinggang menurut umur. Pengukuran kadar Hs-CRP dilakukan dengan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji t tidak berpasangan.

Hasil: Angka kejadian obesitas abdominal dan stunted obesity sebesar 30% dan 1.45%. Berdasarkan hasil pengukuran kadar Hs-CRP, terdapat 18(45%) remaja memiliki risiko tinggi penyakit kardiovaskular. Rerata kadar HS-CRP kelompok stunted obesity (2.92±2.74) lebih kecil dibanding kelompok non-stunted obesity (4.37±3.49) dimana tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Tingkat obesitas remaja memiliki pengaruh signifikan terhadap kadar Hs-CRP (p = 0.04).

Kesimpulan: Tidak ditemukan perbedaan kadar c-reactive protein yang signifikan antara kelompok stunted obesity dan non-stunted obesity.

Fulltext View|Download
Keywords: stunted obesity, c-reactive protein, remaja

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.