skip to main content

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DENGAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Hipertensi tidak hanya terjadi pada dewasa, tetapi dapat terjadi pada remaja.Remaja yang mengalami hipertensi dapat terus berlanjut pada usia dewasa dan memiliki risiko mortalitas lebih tinggi. Berbagai faktor dapat  mempengaruhi tekanan darah remaja, salah satunya asupan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan protein dengan tekanan darah.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan protein dengan tekanan darah pada remaja.

Metode: Penelitian cross sectional ini diikuti oleh 64 subjek remaja SMP Kesatrian 2 Semarang yang dipilih dengan metode simple random sampling. Asupan protein diperoleh melalui kuisioner semi quantitative food frequency. Data tekanan darah didapatkan dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa. Analisis bivariat dilakukan dengan uji korelasi rank Spearman.

Hasil: Prevalensi hipertensi sebesar 18,75%. Sebanyak 57,81% subjek memiliki asupan protein total cukup, 56,25% memiliki asupan protein nabati yang melebihi kebutuhan dan 92,19% subjek memiliki asupan protein hewani yang melebihi kebutuhan. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein total (r -0,350 p=0,005; r -0,290 p=0,020) dan protein hewani (r -0,557 p=0,000; r -0,559 p= 0,000) dengan tekanan darah sistolik dan diastolik. Tidak ada hubungan antara asupan protein nabati dengan tekanan darah sistolik (r -0,212 p=0,093).

Simpulan: Asupan protein total dan hewani  berhubungan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik pada remaja. 

Fulltext View|Download
Keywords: remaja; tekanan darah; asupan protein total; protein nabati dan protein hewani
Funding: expocpnsbumn.blogspot.co.id

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.