BibTex Citation Data :
@article{JKM46750, author = {Febriyanti Febriyanti and Tria Astika Endah and Dewi Purnamawati and Siti Riptifah Tri Handari and Elprida Sari Pasaribu}, title = {AKURASI DAN PRESISI PENGUKURAN ANTROPOMETRI BALITA OLEH KADER POSYANDU DALAM MENGIDENTIFIKASI KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS SADENG PASAR}, journal = {Jurnal Kesehatan Masyarakat}, volume = {13}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Akurasi; Presisi; Antropometri; Kader Posyandu; Stunting}, abstract = { Latar Belakang: Stunting masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di tingkat global dan nasional. Tingkat akurasi dan presisi pengukuran antropometri balita oleh kader Posyandu dalam mengidentifikasi kejadian stunting dapat menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Bogor. Tujuan: Mengetahui akurasi dan presisi pengukuran antropometri balita oleh kader Posyandu di Puskesmas Sadeng Pasar. Metode: Desain penelitian cross sectional . Sampel 153 kader Posyandu diambil secara Random Sampling . Pengumpulan data primer karakteristik responden dan pengukuran antropometri balita dengan metode wawancara dan pengisian kuesioner. Analisis data berupa analisis univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan Uji Regresi Logistik Berganda. Hasil: Sebagian besar responden berusia lebih dari 40 tahun (52,9%), pendidikan tingkat rendah yaitu tamat SD-SMP (83,0%), masa kerja lebih dari 10 tahun (53,6%), dan frekuensi pelatihan kurang dari 3 kali (64,1%). Kader Posyandu memiliki akurasi pengukuran kurang baik 83,7%. Sebaliknya, 85,0% kader Posyandu memiliki presisi pengukuran baik. Uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,370), pendidikan (p=0,662), masa kerja (p=0,293) dan pelatihan (p=0,112) dengan akurasi pengukuran antropometri serta tidak terdapat hubungan antara antara usia (p=0,936), pendidikan (p=0,080), masa kerja (p=0,096) dan pelatihan (p=0,752) dengan presisi pengukuran antropometri. Uji Regresi Logistik Berganda menunjukkan tidak ada variabel berpengaruh dominan terhadap akurasi dan presisi pengukuran antropometri. Kesimpulan: Tingkat presisi pengukuran konsisten untuk akurasi yang kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan kader dalam pengukuran antropometri masih kurang baik, dan kesalahan ini nampaknya konsisten untuk setiap pengukuran. Saran: Rutin melakukan pelatihan khususnya kepada kader yang belum pernah pelatihan serta bekerjasama dalam pemilihan kader kesehatan. Kata Kunci: Akurasi, Presisi, Antropometri, Kader Posyandu, Stunting }, issn = {2356-3346}, pages = {27--42} doi = {10.14710/jkm.v13i1.46750}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/46750} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Stunting masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di tingkat global dan nasional. Tingkat akurasi dan presisi pengukuran antropometri balita oleh kader Posyandu dalam mengidentifikasi kejadian stunting dapat menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Bogor.
Tujuan: Mengetahui akurasi dan presisi pengukuran antropometri balita oleh kader Posyandu di Puskesmas Sadeng Pasar.
Metode: Desain penelitian cross sectional. Sampel 153 kader Posyandu diambil secara Random Sampling. Pengumpulan data primer karakteristik responden dan pengukuran antropometri balita dengan metode wawancara dan pengisian kuesioner. Analisis data berupa analisis univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan Uji Regresi Logistik Berganda.
Hasil: Sebagian besar responden berusia lebih dari 40 tahun (52,9%), pendidikan tingkat rendah yaitu tamat SD-SMP (83,0%), masa kerja lebih dari 10 tahun (53,6%), dan frekuensi pelatihan kurang dari 3 kali (64,1%). Kader Posyandu memiliki akurasi pengukuran kurang baik 83,7%. Sebaliknya, 85,0% kader Posyandu memiliki presisi pengukuran baik. Uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,370), pendidikan (p=0,662), masa kerja (p=0,293) dan pelatihan (p=0,112) dengan akurasi pengukuran antropometri serta tidak terdapat hubungan antara antara usia (p=0,936), pendidikan (p=0,080), masa kerja (p=0,096) dan pelatihan (p=0,752) dengan presisi pengukuran antropometri. Uji Regresi Logistik Berganda menunjukkan tidak ada variabel berpengaruh dominan terhadap akurasi dan presisi pengukuran antropometri.
Kesimpulan: Tingkat presisi pengukuran konsisten untuk akurasi yang kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan kader dalam pengukuran antropometri masih kurang baik, dan kesalahan ini nampaknya konsisten untuk setiap pengukuran.
Saran: Rutin melakukan pelatihan khususnya kepada kader yang belum pernah pelatihan serta bekerjasama dalam pemilihan kader kesehatan.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM, p-ISSN: 2715-5617, e-ISSN:2356-3346) and Faculty of Public Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKM journal and Faculty of Public Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKM journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKM journal]The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkm@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-ISSN: 2356-3346, p-ISSN: 2715-5617) is published by Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia, under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats