skip to main content

AKURASI DAN PRESISI PENGUKURAN ANTROPOMETRI BALITA OLEH KADER POSYANDU DALAM MENGIDENTIFIKASI KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS SADENG PASAR

*Febriyanti Febriyanti  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
Tria Astika Endah  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
Dewi Purnamawati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
Siti Riptifah Tri Handari  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
Elprida Sari Pasaribu  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
Received: 27 Aug 2024; Revised: 11 Jan 2025; Accepted: 20 Jan 2025; Published: 30 Jan 2025.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Stunting masih menjadi masalah utama   kesehatan masyarakat di tingkat global dan nasional. Tingkat akurasi dan presisi pengukuran antropometri balita oleh kader Posyandu dalam mengidentifikasi kejadian stunting dapat menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Bogor.

Tujuan: Mengetahui akurasi dan presisi pengukuran antropometri balita oleh kader Posyandu di Puskesmas Sadeng Pasar.

Metode: Desain penelitian cross sectional. Sampel 153 kader Posyandu diambil secara Random Sampling. Pengumpulan data primer karakteristik responden dan pengukuran antropometri balita dengan metode wawancara dan pengisian kuesioner. Analisis data berupa analisis univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan Uji Regresi Logistik Berganda.

Hasil: Sebagian besar responden berusia lebih dari 40 tahun (52,9%), pendidikan tingkat rendah yaitu tamat SD-SMP (83,0%), masa kerja lebih dari 10 tahun (53,6%), dan frekuensi pelatihan kurang dari 3 kali (64,1%). Kader Posyandu memiliki akurasi pengukuran kurang baik 83,7%. Sebaliknya, 85,0% kader Posyandu memiliki presisi pengukuran baik. Uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,370), pendidikan (p=0,662), masa kerja (p=0,293) dan pelatihan (p=0,112) dengan akurasi pengukuran antropometri serta tidak terdapat hubungan antara antara usia (p=0,936), pendidikan (p=0,080), masa kerja (p=0,096) dan pelatihan (p=0,752) dengan presisi pengukuran antropometri. Uji Regresi Logistik Berganda menunjukkan tidak ada variabel berpengaruh dominan terhadap akurasi dan presisi pengukuran antropometri.

Kesimpulan: Tingkat presisi pengukuran konsisten untuk akurasi yang kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan kader dalam pengukuran antropometri masih kurang baik, dan kesalahan ini nampaknya konsisten untuk setiap pengukuran.

Saran: Rutin melakukan pelatihan khususnya kepada kader yang belum pernah pelatihan serta bekerjasama dalam pemilihan kader kesehatan.

 

 

Kata Kunci: Akurasi, Presisi, Antropometri, Kader Posyandu, Stunting
Fulltext View|Download
Keywords: Akurasi; Presisi; Antropometri; Kader Posyandu; Stunting
Funding: Universitas Muhammadiyah Jakarta

Article Metrics:

  1. Putri P, Humairo M, Romadlona N, Puspitaningtyas D, Zarreta M, Saputri L, et al. Pelatihan pengukuran antropometri balita pada kader dalam rangka pencegahan dini stunting di Posyandu Mawar [Internet]. Vol. 2. 2022. Available from: http://journal2.um.ac.id/index.php/promotif
  2. Sari MI, Angraini DI, Imantika E, Oktaria D. Pelatihan Kader Posyandu untuk Meningkatan Keterampilan Pengukuran Antropometri sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Puskesmas Sukaraja Bandar Lampung. JPKM: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat. 2021 May 19;2(1):56–63
  3. Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten Kota. Jakarta: Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional; 2018. 1–59 p
  4. Azizan F, Rahayu L, Rahmatika N. Pengaruh Pelatihan Kader terhadap Peningkatan Keterampilan Pengukuran Tinggi Badan dan Penilaian Status Stunting pada Balita di Desa Kadubale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang Tahun 2022. Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik. 2023 Apr 4;2(1):53–8
  5. BKKBN. Peraturan BKKBN No 12 tahun 2021 [Internet]. Peraturan BKKBN No 12 tahun 2021 Indonesia: https://peraturan.bpk.go.id/Details/225346/peraturan-bkkbn-no-12-tahun-2021; 2021. Available from:
  6. Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/51/2022. 2022 p. 1–33
  7. Smith J, Brown L. Contemporary Methods in Anthropometry. 2024
  8. Rohani H, Ahmad N. Advances in Antropometric Measurements: Methods and Applications. Springer; 2023
  9. Liu Y, Zhang Q. Technique of Anthropometric Measurements: Theory and Practice. CRC Press; 2023
  10. Gandaasri A. Gambaran Presisi dan akurasi Penimbangan Balita oleh Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2017. 2017
  11. Indriaty C. Hubungan karakteristik kader penimbang dengan presisi dan akurasi hasil penimbangannya di posyandu di Kabupaten Sukabumi, Bogor, Demak dan Semarang, tahun 2002. 2003
  12. Taylor M, Smith A. The Influence of Age on Accuracy and Precision in Anthropometric Measurements. ournal of Human Measurement and Analysis. 2024;21(3):70–85
  13. Hardiyanti R, Jus’at I, Angkasa D. Hubungan lama kerja menjadi kader, pengetahuan, pendidikan, pelatihan dengan presisi dan akurasi hasil penimbangan berat badan balita oleh kader Posyandu. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2018 Jul 23;3(1):74
  14. Johnson L, Clark R. he Impact of Education on Accuracy and Precision in Anthropometric Measurements. ournal of Applied Measurement Science. 2023;16(2):80–95
  15. Nurainun, Adriani F, Sudaryati etti. Gambaran Keterampilan Kader dalam Pengukuran BB dan TB Berdasarkan Karakteristik Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Timur Provinsi Aceh Tahun 2015. 2015. p. 1–13
  16. de Onis M, Onyango A, Van den Broek I, Chumlea W, Martorell R. Measurement and standardization protocols for anthropometry used in the construction of a new international growth reference. Food Nutr Bull. 2004;25(1):27–36
  17. Sukiarko E. Pengaruh Pelatihan dengan Metode Belajar berdasarkan Masalah terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader Gizi dalam Kegiatan Posyandu Study di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. [Semarang]: Universitas Diponegoro; 2007
  18. Wulandari M, Prabowo H. Pengaruh Masa Kerja Kader Posyandu terhadap Efektivitas Program Kesehatan Masyarakat. urnal Pendidikan dan Kesehatan. 2022;13(2):112–27
  19. Miller R, Jackson L. The Impact of Work Experience on Accuracy and Precision in Anthropometric Measurements. Journal of Anthropometric Research. 2023;22(3):80–95
  20. Taylor B, Clark R. Comparative Accuracy of Different Antropometric Measurement Tools in Children. Nutr J. 2023;22(1):45
  21. Adams K, Patel R. The Impact of Training on Accuracy and Precision in Anthropometric Measurements. Journal of Applied Measurement Science. 2024;17(2):70–85
  22. Sucipto E. Berbagai Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Kader Posyandu dalam Menimbang Balita dan Cangkupan D/S di Posyandu Wilayah Puskesmas Geyer II Kabupaten Grobogan. [Semarang]: Universitas Diponegoro; 2019
  23. Hariyanti H, Putri E. Correlation of The Length of Being A Cadre, Knowledge, Education, Training, Skills with The Precision and Accuracy of Children Under Five’s Weighing Results by Integrated Healthcare Post (Posyandu) Cadres in The Working Area of Bangkalan Public Health Center, Bangkalan District, Indonesia. Journal of Public Health Research and Community Health Development. 2022 Feb 21;5(2):117
  24. Santoso R, Aminah T. Durasi Kerja dan Kinerja Kader Posyandu: Studi Kasus di Kabupaten X. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2023;18(1):65–80
  25. Sulistyawati. Pengembangan Stadiometer sebagai Alat Ukur Tinggi Badan dan Tinggi Lutut. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan. 2019;1(1)
  26. Fadjri. Kualitas hasil penimbangan balitaoleh kader Posyandu. Aceh Nutrition Journal. 2016;1(2)
  27. Ghozali I. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 25. Semarang: Universitas Diponegoro; 2018

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.