skip to main content

Hubungan Kondisi Sarana Jamban dan Air Bersih dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Candiyasan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo

*Dharmatungga Pramudyawarddhani  -  Department of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Received: 14 Aug 2024; Published: 30 Mar 2025.

Citation Format:
Abstract
Kejadian stunting di Indonesia masih tinggi, termasuk Kabupaten Wonosobo sebesar 22,7% dengan Desa Candiyasan termasuk salah satu daerah dengan lokus stunting (26,1%). Kejadian stunting dapat dipengaruhi oleh ketersediaan jamban dan air bersih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi sarana jamban dan air bersih dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain case control. Subjek penelitian balita usia 24 – 59 bulan. Populasi kasus 90 balita stunting sementara populasi kontrol 255 balita normal. Sampel 30 kasus dan 30 kontrol yang memenuhi kriteria inklusi, diambil dengan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner dan observasi dengan lembar checklist  untuk data variabel bebas, sementara microtoise untuk data variabel terikat. Analisis data menggunakan Chi-square dan Regresi Logistik pada confidence interval 95% dan alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan kelompok kasus dan kontrol memiliki jamban 100%, kondisi jamban tidak memenuhi syarat 56,7% dan 23,3%, penggunaan jamban kurang baik 93,3% dan 64,4%, ketersediaan air bersih 100%, dan sanitasi air bersih tidak memenuhi syarat 60% dan 40%. Terdapat hubungan antara kondisi jamban, penggunaan jamban, dan kondisi sanitasi air bersih dengan kejadian stunting. Kepemilikan jamban dan ketersediaan air bersih tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Kondisi jamban (p=0,008, OR=4,297, 95%CI:1,413-13,068) , penggunaan jamban (p=0,005, OR=8,105, 95% CI:1,512-40,766), dan kondisi sanitasi air bersih (p=0,002, OR=6,000, 95%CI:1,890-19,043). Variabel yang paling mempengaruhi adalah kondisi jamban (p=0,002, OR=9,666, 95%CI:2,225-41,985) dan kondisi sanitasi air bersih (p=0,001, OR=12,608, 95%CI:2,865-55,489). Kondisi jamban dan sanitasi air bersih merupakan variabel paling berpengaruh dalam kejadian stunting di Desa Candiyasan.
Fulltext
Keywords: stunting; jamban; air bersih

Article Metrics:

  1. Wibowo DP, Irmawati, Tristiyanti D, Normila, Sutriyawan A. Pola Asuh Ibu dan Pola Pemberian Makanan Berhubungan dengan Kejadian Stunting. JI-KES J Ilmu Kesehat. 2023;6(2):116–21
  2. Mulyanti S, Astuti AB, Leste T. Upaya Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja (Stunting Prevention Efforts in the Working Area). JI-KES J Ilmu Kesehat 2023;11(1):1–13
  3. Sari NI, Harianis S. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita. Matern Neonatal Heal J. 2022;3(2):57–64
  4. Imani N. Stunting pada Anak : Kenali dan Cegah Sejak Dini. Sleman, Yogyakarta: Hijaz Pustaka Mandiri; 2020
  5. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Wonosobo. Gambaran ODF di Kabupaten Wonosobo Tahun 2022. 2022
  6. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo. Profil Kesehatan Kabupaten Wonosobo Tahun 2020. Dinas Kesehat Kabupaten Wonosobo. 2021;
  7. Widarwati W, Komala Dewi R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Penyak Lalang Kabupaten Sintang. J Kesehat Masy. 2021;16(3):177
  8. Rahmadani R. Community’s Feces Disposal Behavior in Rangkah Village, Surabaya. J Promkes. 2020;8(1):87
  9. Simanihuruk H, Ludang Y, Arifin S, Firlianty, Nawan, Amelia V. Hubungan Penggunaan Air Bersih Dan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Stunting Di Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya. J cakrawala Ilm. 2023;2(6):1–23
  10. Ratmawati F and Y. Hubungan Faktor Pekerjaan Dan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Stunting. J Sains Kebidanan. 2023;5:1–6
  11. Vilcins D, Sly PD, Jagals P. Enviromental Risk Factors Associated with Child Stunting: A Systematic Review of the Literature. Ann Glob Heal. 2018;84(4):551–62
  12. Zahrawani TF, Nurhayati E, Fadillah Y. Hubungan Kondisi Jamban Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas CicalengkaTahun 2020. J Integr Kesehat Sains. 2022;4(1):1–5
  13. Soraya S, Ilham I, Hariyanto H. Kajian Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tuan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. J Pembang Berkelanjutan. 2022;5(2):98–114
  14. Jamalludin M, Trisnawati E, Widiyastutik O, Saleh I. Perilaku Buang Air Besar Sembarangan dan Sanitasi Air Sebagai Faktor Risiko Stunting. J Borneo Akcaya. 2023;9(2):165–175
  15. Sari M. Faktor Risiko Stunting Pada Wilayah Krisis Air di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten. J Kesehat Reproduksi. 2023;14(2):163–70
  16. Cahyawati, Rahma S. Pengaruh Ketersediaan Air Bersih dalam Rumah Tangga Terhadap Risiko Kejadian Stuntingpada Balita di Daerah Kawasan Pesisir dan Kepulauan. J Penelit Kesehat Suara Forikes. 2022;Vol 13(1):226–9
  17. Oktriyani E, Dewi M kurnia, Kuswati K. Hubungan pemberian MPASI sanitasi air bersih dan dukungan keluarga dengan balita stunting usia 24-59 bulan di Puskesmas Cisata Kabupaten Pandeglang. J Mother Child Heal Concerns. 2023;2(1):16–24

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.