skip to main content

IDENTIFIKASI KEBERADAAN COLIFORM DAN E. coli PADA AIR BERSIH DI PELABUHAN TANUNG EMAS SEMARANG

*Ayu Widyawati  -  Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Tri Joko scopus  -  Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Onny Setiani scopus  -  Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Received: 26 May 2020; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

One of the water treatment efforts is disinfection. Disinfection aims to kill pathogenic microorganisms that can cause health problems for humans. One of the disinfectants that is commonly used is chlorine because chlorine is easily available and affordable. The use of chlorine as a disinfectant must meet the appropriate dosage requirements and techniques. Pelindo Semarang reservoir is disinfected with 250 grams of chlorine and is repeated once a month. This study aimed  to identify Total Coliform and E. coli on the day immediately after affixing, 7th, 14th, 21st and 28th days at the Pelindo Reservoir, Nusantara Pier Hydrant, Passenger Terminal Reservoir, Samudera Pier Hydrant, TPKS Pier Hydrant and TPKS Reservoir. Result found that the condition of the Pelindo Reservoir as the main reservoir in an open state, there is garbage around the reservoir and no drainage is carried out. Total Coliform meets the quality standard of 16.7%. Meanwhile, E. coli meets the quality standard of 13.3%. Addition of chlorine at one time is considered less effective in reducing coliforms or eliminating E coli.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Halaman Pengesahan Artikel
Subject
Type Research Instrument
  Download (113KB)    Indexing metadata
Keywords: water; disinfection; reservoir; hidrant

Article Metrics:

  1. Slamet, J. S. (2014). Kesehatan Lingkungan (Revisi). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
  2. Kementerian Kesehatan. (2011). Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Jakarta
  3. Sutrisno, C.T. dkk. (2004). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka Cipta
  4. Kementerian Kesehatan. (2015). Sertifikat Sanitasi Kapal. Jakarta
  5. Joko, T. (2010). Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta : Graha Ilmu
  6. Afrianita, R. Komala, P.S, Andriani, Y. Kajian Kadar Sisa Klor di Jaringan Distribusi Penyediaan Air Minum Rayon 8 PDAM Kota Padang. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II. Padang, 19 Oktober 2016
  7. Supriadi, et al. 2016. Pengaruh Dosis Klorin pada Pertumbuhan Bakteri Coliform Total dan Escherichia coli pada Sungai Kreo, Sungai Garang dan Sungai Tugu Suharto. Momentum. 12 (1). 30-35
  8. Herawati, D. dan Yuntarso, A. 2017. Penentuan Dosis Kaporit sebagai Desinfektan dalam Menyisihkan Konsentrasi Ammonium pada Air Kolam Renang. Jurnal SainHealth. 1 (2). 13-22
  9. Triatmadja, R. 2006. Pra Analisa pada Jaringan Pipa untuk Meningkatkan Kecepatan Komputasi. Yogyakarta : UGM
  10. Asryadin, Christyaningsih, J. dan Soedarjo. 2012. Pengaruh Jarak Tempuh Air dari Unit Pengolahan Air terhadap pH, Suhu, Kadar Sisa Klor dan Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) pada PDAM Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Jurnal Analis Kesehatan Sains. Vol. 01. ISSN 2302-3635. Poltekkes Surabaya
  11. Said, N.I. 2017. Disinfeksi untuk Proses Pengolahan Air Minum. JAI. 3 (1). 15-28
  12. Azzahrah, F. dan Susilawaty, A. 2014. Efektivitas Pembubuhan Kaporit dalam Menurukan Besi (Fe) pada Air Sumur Gali Tahun 2013. Jurnal Kesehatan. VII (1). 322-331
  13. Busyairi, M. Dewi, Y.P dan Widodo, D.I. 2016. Efektivitas Kaporit pada Proses Klorinasi terhadap Penurunan Bakteri Coliform dari Limbah Cair Rumah Sakit X Samarinda. J. Manusia dan Lingkungan. 23 (2). 156-162
  14. Sofia, E. Riduan, R. dan Abdi, C. 2015. Evaluasi Keberadaan Sisa Klor Bebas di Jaringan Distribusi IPA Sungai Lulut PDAM Bandarmasih. Jurnal Teknik Lingkungan. 1 (1). 33-52
  15. Rohim, M. 2006. Analisis Penerapan Metode Kaporitisasi Sederhana terhadap Kualitas Bakteriologis Air PMA. Magister Kesehatan Lingkungan. Universitas Diponegoro
  16. Heim, T.H. dan Dietrich, A.M. 2006. Sensory Aspects and Water Quality Impacts of Chlorinated and Chloraminated Drinking Water in Contact with HDPE and PVC Pipe. Water Res. 41. 757-764
  17. Lethola, M.S. Miettiren, I. T. Lampola, T. Hiruonen, A., Vartiainen, T. Martikainen, P.J. 2004. Pipeline Materials Modify The Effectiveness of Disinfectants in Drinking Water Distribution Systems. Water Res. 39. 1962-1971
  18. Srinivasan, S. Harrington, G.W., Xagoraki, I. Goel, R. 2018. Factors Affecting Bulk to Total Bacteria Ratio in Drinking Water Distribution Systems. Water Res. 42. 3393-3404
  19. D. Duta A.J, dkk. 2013. Kadar Sisa Chlor dan Kandungan Bakteri E. coli Perusahaan Air Minum Tirta Moedal Semarang Sebelum dan Sesudah Pengolahan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2 (2)
  20. M. Noor, Zahrotul, dkk. 2018. Hubungan Jarak Tempuh dengan Kadar Sisa Chlor Bebas dan MPN Coliform di PDAM Reservoir Medini Kudus. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6 (6). 289-296
  21. Patmaawati dan Sukmawati. 2019. Chlorinediffuser sebagai metode menurunkan total coliform Wai Sauq bantaran Sungai Mandar. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5 (2). 124-137
  22. Sholikhah, I. dan Yulianto. 2018. Studi Kualitas Mikrobiologi Air Sumur Gali Sebelum dan Sesudah Menggunakan Chlorine Diffuser di Desa Selabaya Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang. 38 (2) : 218-225

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.