skip to main content

GAMBARAN MANAJEMEN PENGENDALIAN RISIKO PAPARAN LINGKUNGAN KERJA DI AREA TERBUKA DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (Studi Kasus di Perusahaan Konstruksi PT.X)

*Annisa Ayu Tantia  -  , Indonesia
Siswi Jayanti  -  , Indonesia
Ekawati Ekawati  -  , Indonesia
Published: 2 Nov 2016.

Citation Format:
Abstract

Sektor konstruksi kini mengalami peningkatan pertumbuhan kerja yang pesat dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam setiap proyeknya. Manajemen risiko digunakan sebagai dasar untuk menentukan program pengendalian risiko. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 dan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien adalah tujuan penerapan SMK3. PT.X adalah salah satu perusahan fabrikasi (konstruksi) yang memproduksi anjungan lepas pantai yang beroperasi pada lahan reklamasi pantai. Paparan panas, sinar matahari, dan debu merupakan bahaya dari lingkungan kerja di area terbuka yang harus diperhatikan. Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan manajemen pengendalian risiko paparan lingkungan kerja di area terbuka yaitu iklim kerja panas, sinar matahari, dan debu dalampencegahan penyakit akibat kerja. Jenis penelitian yaitu dekskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi,dan studi dokumen. Jumlah informan utama sebanyak 4 orang dan informan triangulasi sebanyak 8 orang. Analisis manajemen pengendalian risiko ditinjau dari aspek penilaian risiko kesehatan dinilai kurang efektif karena tidak ada penilaian risiko paparan lingkungan kerja di area terbuka; surveilans kesehatan dinilai kurang efektif karena tidak ada pemeriksaan kesehatan berkala; pencatatan kesehatan kerja dinilai efektif; evaluasi lingkungan kerja dinilai kurang efektif karena tidak ada pengukuran iklim kerja panas dan SOP pengukuran; dan pengendalian yang digunakan dinilai efektif. Namun, hasil tersebut tidak dapat dikaitkan dengan penyakit akibat kerja karena di PT.X tidak ada penyakit yang terbukti sebagai PAK dan data kecenderungan penyakit. Sebaiknya antara manajemen perusahaan dengan departemen HSE terjalin komunikasi yang baik mengenai pemenuhan peraturan di Indonesia, pembuatan dokumen HIRA dan HRA, dan program pengendalian risiko.

Fulltext View|Download
Keywords: Manajemen Pengendalian Risiko, Paparan Lingkungan Kerja, Penyakit Akibat Kerja

Article Metrics:

Article Info
Section: Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Recent articles
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TIGA PROGRAM POKOK USAHA KESEHATAN SEKOLAH/ MADRASAH (TRIAS UKS/M) DI SMP KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL ANALISIS KINERJA TENAGA SURVEILANS KESEHATAN (GASURKES) PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KOTA SEMARANG HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN DATA KMS DALAM BUKU KIA OLEH KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO LOR SALATIGA TAHUN 2016 GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN NEONATAL (STUDI KASUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2015) GAMBARAN OBESITAS SENTRAL PADA MAHASISWA LAKI-LAKI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO HUBUNGAN ANTARA IMT DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA MAHASISWA LAKI-LAKI USIA 18-22 TAHUN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO PERBEDAAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN DAN STATUS GIZI BALITA YANG DIASUH SENDIRI DENGAN BALITA YANG DITITIPKAN DI TAMANPENITIPAN ANAK DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI, ASAM FOLAT, VITAMIN B12 DAN VITAMIN C DENGAN KADAR HEMOGLOBIN SISWA DI SMP NEGERI 2 TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA MEBEL PT X JEPARA ASSESSMENT TINGKAT STRES KERJA DOSEN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANGTAHUN 2016 Perbedaan Efektivitas Zeolit dan Manganese Greensand untuk Menurunkan Kadar Fosfat dan Chemical Oxygen Demand Limbah Cair “Laundry Zone” di Tembalang HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN INSEKTISIDA, PERILAKU 3M, DAN KEBERADAAN BREEDING PLACE DENGAN KEJADIAN DBD DI KOTA SEMARANG (STUDI PADA USIA 12-25 TAHUN) More recent articles

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.