BibTex Citation Data :
@article{JKM11560, author = {Septy Wulandari and Kusyogo Cahyo and Syamsulhuda BM and Laksmono Widagdo}, title = {FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WANITA PEKERJA SEKS (WPS) UNTUK MELAKUKAN VCT DI LOKALISASI TEGAL PANAS KABUPATEN SEMARANG}, journal = {Jurnal Kesehatan Masyarakat}, volume = {3}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Wanita Pekerja Seks, Voluntary Counseling and Testing, HIV/AIDS, Lokalisasi}, abstract = { Voluntary and Counselling Test (VCT) menjadi sangat penting karena membuka pintu masuk ke pelayanan HIV/AIDS yang lebih komperehensif terutama bagi kelompok berisiko. Padahal terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Semarang bulan September 2013 terdapat 18 kasus AIDS dan 31 kasus HIV kemudian pada bulan Desember menjadi 29 kasus AIDS dan 32 kasus HIV. Kunjungan VCT per bulan Maret 2014 di Lokalisasi Tegal Panas Kabupaten Semarang hanya 43(35,8%) dari 120 WPS. Angka kunjungan ini menurun pada bulan Juni yang hanya sebanyak 37 WPS. Pada bulan Oktober 2014 saja, PKBI menemukan 20 orang positif HIV, 25%-nya adalah WPS. WPS.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Wanita Pekerja Seks (WPS) untuk melakukan VCT di Lokalisasi Tegal Panas Kabupaten Semarang. Metodologi penelitian menggunakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectiona l . Total populasi 120 orang menggunakan tekhnik sampel jenuh dengan total sampel 109 orang, 11 orang dropout. Data dianalisis menggunakan Uji Chi Square. Hasil Penelitian yang didapat responden memiliki karakteristik sebagian besar umur responden berada di kelompok muda (53,2%), berpendidikan dasar (89,9%), lama bekerja(>1 th) (63,3%). Sebagian besar responden berperilaku baik(77,1%), kurangnya tingkat pengetahuan (52,3%), sikap (55%), kelengkapan sarana (68,8%), dukungan konselor(59,8%), dukungan orang sekitar(68,8%), lingkungan sosial(71,6%). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara perilaku VCT dengan lama bekerja sebagai WPS, tingkat pengetahuan, sikap, kelengkapan sarana, dan dukungan konselor. Saran bagi pelaksana program diperlukan adanya penyebaran informasi yang intensif kepada para WPS terkait pencegahan dan penularan HIV/AIDS yang tepat sebagai peningkatan kesadaran diri WPS untuk melakukan VCT, serta dukungan konselor lebih dioptimalkan. }, issn = {2356-3346}, pages = {669--678} doi = {10.14710/jkm.v3i1.11560}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/11560} }
Refworks Citation Data :
Voluntary and Counselling Test (VCT) menjadi sangat penting karena membuka pintu masuk ke pelayanan HIV/AIDS yang lebih komperehensif terutama bagi kelompok berisiko. Padahal terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Semarang bulan September 2013 terdapat 18 kasus AIDS dan 31 kasus HIV kemudian pada bulan Desember menjadi 29 kasus AIDS dan 32 kasus HIV. Kunjungan VCT per bulan Maret 2014 di Lokalisasi Tegal Panas Kabupaten Semarang hanya 43(35,8%) dari 120 WPS. Angka kunjungan ini menurun pada bulan Juni yang hanya sebanyak 37 WPS. Pada bulan Oktober 2014 saja, PKBI menemukan 20 orang positif HIV, 25%-nya adalah WPS. WPS.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Wanita Pekerja Seks (WPS) untuk melakukan VCT di Lokalisasi Tegal Panas Kabupaten Semarang. Metodologi penelitian menggunakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Total populasi 120 orang menggunakan tekhnik sampel jenuh dengan total sampel 109 orang, 11 orang dropout. Data dianalisis menggunakan Uji Chi Square. Hasil Penelitian yang didapat responden memiliki karakteristik sebagian besar umur responden berada di kelompok muda (53,2%), berpendidikan dasar (89,9%), lama bekerja(>1 th) (63,3%). Sebagian besar responden berperilaku baik(77,1%), kurangnya tingkat pengetahuan (52,3%), sikap (55%), kelengkapan sarana (68,8%), dukungan konselor(59,8%), dukungan orang sekitar(68,8%), lingkungan sosial(71,6%). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara perilaku VCT dengan lama bekerja sebagai WPS, tingkat pengetahuan, sikap, kelengkapan sarana, dan dukungan konselor. Saran bagi pelaksana program diperlukan adanya penyebaran informasi yang intensif kepada para WPS terkait pencegahan dan penularan HIV/AIDS yang tepat sebagai peningkatan kesadaran diri WPS untuk melakukan VCT, serta dukungan konselor lebih dioptimalkan.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM, p-ISSN: 2715-5617, e-ISSN:2356-3346) and Faculty of Public Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKM journal and Faculty of Public Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKM journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKM journal]The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkm@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-ISSN: 2356-3346, p-ISSN: 2715-5617) is published by Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia, under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats