BibTex Citation Data :
@article{JIP14850, author = {Rosiana Indah and Amin Kurniawan}, title = {KEBUTUHAN INFORMASI ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG (STUDI KASUS ANAK JALANAN KAWASAN SIMPANG LIMA DAN TUGU MUDA)}, journal = {Jurnal Ilmu Perpustakaan}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {kebutuhan informasi, anak jalanan, Simpang Lima, Tugu Muda}, abstract = { Skripsi ini berjudul Kebutuhan Informasi Anak Jalanan di kota Semarang dengan studi kasus anak jalanan di kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan informasi termasuk jenis dan tipe informasinya, upaya pemenuhan kebutuhan informasi, dan mengidentifikasi hambatan anak jalanan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Teori kebutuhan informasi yang digunakan adalah teori kebutuhan informasi menurut Katz, Gurevitc, dan Haas, meliputi kebutuhan kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan berkhayal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun subjek penelitian yang dijadikan sumber dalam penelitian ini 5 (lima) informan anak jalanan dari Kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda, dan 3 (tiga) informan kunci dari pakar psikologi dan pendamping anak jalanan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi non partisipan, wawancara, dan kajian dokumen.Adapun sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sumber data sekunder.Untuk analisis datanya menggunakan analisis Milez dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.Keabsahan data yang digunakan melalui triangulasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, (1) anak jalanan lebih membutuhkan informasi baik informasi lisan dan terekam yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari, meliputi informasi mengenai penampilan (penggunaan tato, tindik, model baju, dan model rambut), pekerjaan (variasi lagu-lagu, keamanan lokasi kerja, lowongan pekerjaan), kegiatan yang disukai, dan informasi umum (informasi terkini, politik, teman atau komunitas, seksualitas); (2) dalam memenuhi kebutuhan informasinya anak jalanan cenderung mencari informasi pada orang-orang disekitarnya, seperti teman atau komunitasnya; dan (3) terbatasnya dan kurangnya kemampuan dalam menggunakan sumber informasi, serta minat baca yang masih rendah merupakan hambatan anak jalanan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. }, issn = {97980000000}, pages = {31--40} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/14850} }
Refworks Citation Data :
Skripsi ini berjudul Kebutuhan Informasi Anak Jalanan di kota Semarang dengan studi kasus anak jalanan di kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan informasi termasuk jenis dan tipe informasinya, upaya pemenuhan kebutuhan informasi, dan mengidentifikasi hambatan anak jalanan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Teori kebutuhan informasi yang digunakan adalah teori kebutuhan informasi menurut Katz, Gurevitc, dan Haas, meliputi kebutuhan kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan berkhayal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun subjek penelitian yang dijadikan sumber dalam penelitian ini 5 (lima) informan anak jalanan dari Kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda, dan 3 (tiga) informan kunci dari pakar psikologi dan pendamping anak jalanan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi non partisipan, wawancara, dan kajian dokumen.Adapun sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sumber data sekunder.Untuk analisis datanya menggunakan analisis Milez dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.Keabsahan data yang digunakan melalui triangulasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, (1) anak jalanan lebih membutuhkan informasi baik informasi lisan dan terekam yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari, meliputi informasi mengenai penampilan (penggunaan tato, tindik, model baju, dan model rambut), pekerjaan (variasi lagu-lagu, keamanan lokasi kerja, lowongan pekerjaan), kegiatan yang disukai, dan informasi umum (informasi terkini, politik, teman atau komunitas, seksualitas); (2) dalam memenuhi kebutuhan informasinya anak jalanan cenderung mencari informasi pada orang-orang disekitarnya, seperti teman atau komunitasnya; dan (3) terbatasnya dan kurangnya kemampuan dalam menggunakan sumber informasi, serta minat baca yang masih rendah merupakan hambatan anak jalanan dalam memenuhi kebutuhan informasinya.
Last update: