skip to main content

PERFORMA PRODUKSI IKAN LELE (Clarias gariepinus) YANG DIPELIHARA DALAM SISTEM BUDIDAYA BERBEDA

*Aisya Widya Primaningtyas  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Hastuti  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
- Subandiyono  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Optimalisasi kualitas media budidaya ikan lele (Clarias gariepinus) perlu dipertahankan melalui penerapan berbagai sistem budidaya agar performa produksinya meningkat.  Penerapan sistem budidaya tersebut, selain dengan penggantian air dapat diwujudkan dengan penerapan sistem sirkulasi dan resirkulasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai sistem budidaya pada proses produksi ikan lele (C. gariepinus).  Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan.  Perlakuan tersebut adalah: perlakuan A, B, C, yaitu ikan lele yang masing-masing dipelihara dalam wadah dengan menerapkan sistem penggantian air, sirkulasi, dan resirkulasi.  Ikan uji dengan bobot awal 1,79±1,19 g  dipelihara dalam akuarium berkapasitas 50 l dengan kepadatan 1 ekor/liter selama 70 hari.  Ikan diberi pakan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari, dengan menerapkan metode at satiation.  Pengukuran kualitas media pemeliharaan yang meliputi kandungan oksigen terlarut (DO), suhu, pH, dan turbidity dilakukan setiap sore hari sebelum ikan diberi pakan.  Total Amonia Nitrogen (TAN) diukur dua kali, pada pertengahan dan akhir penelitian.  Berdasarkan pada uji ANOVA menunjukkan adanya pengaruh yang nyata (p<0,05) dari perlakuan terhadap nilai, tingkat konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efficiency ratio (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), dan produksi biomassa, namun tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai kelulushidupan (SR).  Perlakuan C memiliki nilai EPP, PER, RGR dan produksi biomassa tertinggi (p<0,05), yaitu masing-masing sebesar 173,31±39,15%; 5,42±1,22; 78,22±16,03%/hari; dan 2.560,71±364,50 g.  Secara umum, kandungan DO, suhu, pH, turbidity, dan NH3 selama pemeliharaan berada pada kisaran kadar layak untuk kehidupan ikan lele.  Berdasarkan pada nilai performa biologis serta kualitas media pemeliharaan, disimpulkan bahwa dengan menerapkan sistem resirkulasi dapat meningkatkan performa produksi ikan lele (C. gariepinus).  

 

Optimization of media qualities in catfish culture (Clarias gariepinus) required to be maintained through the application of various aquaculture systems, so that the production performance could be optimized.  Besided by water exchange, the implementation of aquaculture systems could be applied either through the circulation or recirculation managements.  This study aimed to assess various aquaculture systems on the production process of catfish (C. gariepinus).  The experimental design used was a completely randomized design with 3 treatments and 3 replicates.  Those treatments were treatment A, B, and C, that were trial fishes rared in a container with water exchange, circulation, and recirculation aquaculture systems, respectively.  Trial fish with the initial body weights of 1,79±1,19 g was reared for 70 days in 50 l-aquaria with the density of 1 fish/l.  The fish was fed twice a day in the morning and afternoon by applying at satiation method.  Dissolved oxygen (DO), temperature, pH, and turbidity were measured in every afternoon before feeding.  Ammonia (NH3) was measured twice in the middle and in the end of the experiment.  Based on the ANOVA analyzed, it showed that the treatments affected significantly (p<0,05) on the value of Food Consumption (FC), Food Conversion Efficiency (FCE), Protein Efficiency Ratio (PER), Relative Growth Rate (RGR), and the biomass production, but didn’t affected significantly (p>0,05) on the value of SR.  Treatment C resulted on the highest value (p<0,05) of FCE, PER, RGR, and biomass production.  In general, the values of DO, temperature, pH, turbidity, and ammonia during the experiment were suitable for the catfish’s life.  Based on the values of biological performances and rearing media waterqualities, those could be concluded that application of aquaculture recirculation system was enable to improve the production performance of the catfish (C. gariepinus).

Fulltext View|Download
Keywords: Efisiensi Pakan; Ganti Air; Kelulushidupan; Lele; Pertumbuhan; Produksi; Resirkulasi; Sirkulasi

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.