BibTex Citation Data :
@article{IO6578, author = {Beta Aryani and Triyono Lukmantoro and M Widagdo and Much. Yulianto}, title = {PENERIMAAN KHALAYAK TERHADAP ACARA MEWUJUDKAN MIMPI INDONESIA}, journal = {Interaksi Online}, volume = {2}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Menuju Pemilu 2014 banyak tokoh politik di Indonesia yang menampilkan diri melalui media massa khususnya televisi. Berbagai progam acara di televisi dimanfaatkan sebagai alat untuk menarik simpati dan menciptakan citra positif dari khalayak, salah satunya adalah progam acara reality show. Reality show Mewujudkan Mimpi Indonesia menampilkan sosok Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo dengan aksi dan peran-peran yang berbeda dan tidak biasa mereka lakukan, demi mewujudkan impian masyarakat Indonesia, sehingga membuat acara tersebut menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan khalayak tentang acara Mewujudkan Mimpi Indonesia. Penelitian ini menggunakan model encoding-decoding Stuart Hall yang digunakan untuk menjelaskan proses pemaknaan khalayak terhadap tayangan Mewujudkan Mimpi Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian dengan tipe deskriptif yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis resepsi. Analisis resepsi memandang khalayak sebagi penghasil makna ( producers of meaning) yang aktif dalam mempersepsi pesan dan memproduksi makna, tidak hanya sekedar menjadi individu pasif yang menerima begitu saja makna yang diproduksi oleh media massa. Penelitian dilakukan menggunakan wawancara mendalam (depth nterview) kepada lima orang informan yang merupakan pemirsa dari acara reality show Mewujudkan Mimpi Indonesia. Informan yang dipilih memiliki latar belakang yang berbeda, baik usia, jender, pendidikan maupun status sosial. Hasil penelitian akan membagi khalayak ke dalam tiga tipe dan posisi pemaknaan. Yaitu kelompok dominat reading, khalayak memaknai tayangan Mewujudkan Mimpi Indonesia sesuai dengan preferred reading (makna dominan). Kelompok negotiated reading, memaknai tayangan ini dari dua sisi, yaitu menganggap bahwa tayangan ini tidak etis jika digunakan sebagai alat propaganda politik dan menganggap tayangan ini sebagai tayangan yang memotivasi serta memberikan inspirasi kepada penontonnya. Sedangkan kelompok oppositional reading, adalah khalayak yang memiliki pemaknaan yang berbeda sama sekali dengan makna dominan. Khalayak oppositional memaknai bahwa tayangan Mewjudkan Mimpi Indonesia adalah tayangan yang membodohi publik, karena dimanfaatkan sebagai alat propaganda politik oleh elit politik tertentu. Kata kunci : analisis resepsi, reality show, propaganda politik }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/6578} }
Refworks Citation Data :
Menuju Pemilu 2014 banyak tokoh politik di Indonesia yang menampilkan diri melalui media massa khususnya televisi. Berbagai progam acara di televisi dimanfaatkan sebagai alat untuk menarik simpati dan menciptakan citra positif dari khalayak, salah satunya adalah progam acara reality show. Reality show Mewujudkan Mimpi Indonesia menampilkan sosok Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo dengan aksi dan peran-peran yang berbeda dan tidak biasa mereka lakukan, demi mewujudkan impian masyarakat Indonesia, sehingga membuat acara tersebut menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan khalayak tentang acara Mewujudkan Mimpi Indonesia. Penelitian ini menggunakan model encoding-decoding Stuart Hall yang digunakan untuk menjelaskan proses pemaknaan khalayak terhadap tayangan Mewujudkan Mimpi Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian dengan tipe deskriptif yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis resepsi. Analisis resepsi memandang khalayak sebagi penghasil makna ( producers of meaning) yang aktif dalam mempersepsi pesan dan memproduksi makna, tidak hanya sekedar menjadi individu pasif yang menerima begitu saja makna yang diproduksi oleh media massa.Penelitian dilakukan menggunakan wawancara mendalam (depth nterview) kepada lima orang informan yang merupakan pemirsa dari acara reality show Mewujudkan Mimpi Indonesia. Informan yang dipilih memiliki latar belakang yang berbeda, baik usia, jender, pendidikan maupun status sosial. Hasil penelitian akan membagi khalayak ke dalam tiga tipe dan posisi pemaknaan. Yaitu kelompok dominat reading, khalayak memaknai tayangan Mewujudkan Mimpi Indonesia sesuai dengan preferred reading (makna dominan). Kelompok negotiated reading, memaknai tayangan ini dari dua sisi, yaitu menganggap bahwa tayangan ini tidak etis jika digunakan sebagai alat propaganda politik dan menganggap tayangan ini sebagai tayangan yang memotivasi serta memberikan inspirasi kepada penontonnya. Sedangkan kelompok oppositional reading, adalah khalayak yang memiliki pemaknaan yang berbeda sama sekali dengan makna dominan. Khalayak oppositional memaknai bahwa tayangan Mewjudkan Mimpi Indonesia adalah tayangan yang membodohi publik, karena dimanfaatkan sebagai alat propaganda politik oleh elit politik tertentu.Kata kunci : analisis resepsi, reality show, propaganda politik
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.