BibTex Citation Data :
@article{IO3584, author = {Febrian Putra and Turnomo Rahardjo}, title = {HUBUNGAN ANTARA TERPAAN BERITA KASUS NARKOBA PESOHOR DENGAN CITRA PESOHOR DI MASYARAKAT}, journal = {Interaksi Online}, volume = {1}, number = {4}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { HUBUNGAN ANTARA TERPAAN BERITA KASUS NARKOBA PESOHOR DENGAN CITRA PESOHOR DI MASYARAKAT Jurnal Latpen PENDAHULUAN Pesohor sering sekali kita lihat di media massa, khususnya televisi dimana pada akhir-akhir ini televisi adalah sebuah media hiburan termudah, termurah yang bias dijangkau oleh banyak masyarakat. Besarnya kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan pada media televisi memunculkan beberapa jenis program televise baru yang menampilkan sosok pesohor idola dan kehidupan pribadinya diluar pekerjaan seakan masyarakat dibawa lebih deakat dengan kehidupan pesohor melalui beberapa program pemberitaan di televisi. Kemasan pemberitaan tentang pesohor sering menjadi komoditas utama televisi mengingat banyaknya stasiun televisi yang berlomba untuk memiliki program yang sama. Infotainment menampilkan sosok pesohor dalam sudut pandang yang lebih dekat, dan menampilkan apa yang belum pernah dilihat masyarakat tentang idolanya tersebut. Hal ini berpotensi memunculkan proses gatekeeping pada masyarakat pada saat menerima informasi. Baik informasi yang baik atau yang buruk dari pesohor idolanya. Pembentukan citra dan stereotip dapat sangat mudah terjadi bila tayangan pemberitaan pesohor tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Walaupun terbentuknya citra tidak dapat diukur secara kasat mata karena adanya faktor dan pengalaman yang berbeda, menjadikan pembentukan citra antar khalayak tidak sama. Belakangan ini kabar tentang pesohor yang terlibat kasus narkoba bukan sebuah hal yang baru mengingat televisi beberapa kali menayangkan berita yang serupa. Padahal seharusnya pesohor selalu memberi pengaruh baik kepada masyarakat untuk menjauhi narkoba karena pesohor memiliki kecenderungan dijadikan panutan oleh sebagian masyarakat khusunya penggemar. Yang memilukan, liputan 6 SCTV 27 Jan 2013 memberitakan bahwa BNN menangkap 17 orang di rumah artis Raffi Ahmad satu diantaranya anggota legislatif, dan 3 sebagai artis, sedangkan 13 lainnya adalah kawan artis pemilik rumah (sumber:liputan6SCTV) Televisi merupakan salah satu media massa, yang paling dekat dengan masyarakat. Memiliki jaringan yang kuat untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan memiliki jangkauan yang luas. Selain hal tersebut, televisi memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding media massa seperti koran dan radio. Berita kasus narkoba pada pesohor yang diangkat oleh infotainment, disiarkan secara lugas dan transparan melalui televisi. Sehingga masyarakat mampu mengetahui kasus narkoba yang dialami pesohor, dengan mudah dan gamblang. Terhitung antara tahun 2005 hingga sekarang, kurang lebih sebelas kasus narkoba yang dialami beberapa pesohor di Indonesia dimana setiap kasusnya dibahas pada setiap acara infotainment yang menbahas secara terus menerus pada jadwal masing masing saluran televisi. Permasalahannya apakah setelah muncul pemberitaan kasus narkoba para pesohor yag ditayangkan secara terus menerus, akan mempengaruhi citra pesohor di masyarakat. Penelitian ini, mengkaji hubungan antara terpaan berita kasus narkoba pada masyarakat dengan citra pesohor yang di bentuk oleh masyarakat. PEMBAHASAN Pesohor sudah menjadi bagian hidup dari masyarakat, sebagai inspirator dan penghibur. Kehidupan Pesohor semakin mendapat perhatian dari khalayak dengan adanya infotainment. Beberapa kali pesohor diberitakan tersangkut kasus yang melibatkan narkoba dan obat-obatan terlarang, sedangkan pesohor merupakan sosok yang banyak ditiru oleh penggemar ataupun pemirsa televisi. Media massa memiliki pengaruh besar kepada khalayak, mampu mempengaruhi pemikiran, sikap dan perilaku khalayak. Penelitian ini diinspirasi oleh kutipan dalam buku Jalaluddin Rahmat: “informasi itu dapat membentuk, mempertahankan atau meredefinisikan citra” (Rakhmat, 2005: 224). Penelitian ini mencari tahu dan membahas hubungan dari pemberitaan kasus narkoba pesohor dan citra pesohor di masyarakat. Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara terpaan pemberitaan kasus narkoba pesohor (X) dengan variabel citra pesohor di masyarakat (Y). Artinya, semakin tinggi terpaan pemberitaan kasus narkoba pesohor di televisi maka citra masyarakat mengenai pesohor akan cenderung mengarah ke arah negatif.. Cumulative Effects Theory dari Elisabeth Noelle-Neuman menyimpulkan bahwa media tidak punya efek langsung yang kuat tetapi efek itu akan terus menguat seiring dengan berjalannya waktu. Cumulative Effects Theory menyatakan bahwa tidak ada yang bisa menghindari media, karena sudah ke mana-mana, atau pesan media (McQuail, 2011: 216). Di sini teori tersebut terlihat dimana pertama, media membentuk formasi sosial dan sejarah dengan menyusun realita (dalam fiksi maupun berita) dengan cara yang terprediksi dan terpola. Lalu kedua khalayak membentuk sendiri pandangan mereka tentang realita sosial dan kedudukan mereka di dalamnya, pada interaksi dengan konstruksi simbolik yang ditawarkan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kecenderungan hubungan antara terpaan pemberitaan kasus narkoba pesohor di televisi dengan citra masyarakat mengenai pesohor. Tidak adanya kecenderungan hubungan antara kedua variabel tersebut, disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebabnya adalah bahwa citra tidak hanya dibentuk berdasarkan faktor tunggal yang dominan Tidak adanya hubungan dari kedua variabel disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: Informasi yang diterima masyarakat tentang kasus narkoba pesohor tidak serta merta memengaruhi citra pesohor yang dibentuk masyarakat. Masyarakat membentuk citra pesohor berdasarkan nilai-nilai yang melekat pada citra pesohor, yakni: gaya hidup pesohor,tutur kata dan penampilan pesohor. Banyak prestasi dan keunggulan yang dimiliki pesohor, sehingga membuat citra yang baik pada pesohor. Citra adalah dunia menurut persepsi kita (Rakhmat, 2005: 223). Informasi yang diterima masyarakat tentang kasus narkoba pesohor merupakan salah satu bentuk dari realita pesohor yang selanjutnya dipahami masyarakat. Dari hasil kuesioner dan pengolahan data dapat ditemukan bahwa adanya pemahaman masyarakat yang cukup baik tentang citra pesohor. citra pesohor di masyarakat tergolong cukup baik. Hal tersebut ditandai melalui pandangan masyarakat pada, penampilan, gaya hidup dan tutur kata pesohor yang cukup baik PENUTUP Penelitian ini berangkat dari kutipan dalam buku Jalaluddin Rakhmat, yang mengatakan bahwa: “Buat khalayak, informasi itu dapat membentuk, mempertahankan atau meredefinisikan citra”. (Rakhmat, 2005: 224). Sehingga penelitian ini mencoba membuktikan apakah informasi tentang kasus narkoba yang dialami peshor mampu membentuk, mempertahankan atau meredefinisikan citra pesohor. Setelah dilakukan penelitian dengan melakukan wawancara pada 95 responden menggunakan instrumen kuesioner, ternyata menunjukkan hasil bahwa informasi tentang kasus narkoba pesohor tidak secara langsung mempengaruhi citra pesohor di masyarakat. Dalam Penelitian ini, citra pesohor di masyarakat ditandai oleh responden melalui pandangan pada, penampilan, gaya hidup dan tutur kata pesohor yang cukup baik, dimana responden mewakili 4 kategori terpaan pemberitaan kasus narkoba pesohor yang ditentukan. Terpaan berita kasus narkoba pesohor yang sangat tinggi, cukup tinggi, kurang tinggi dan rendah, dengan jumlah masing – masing kategori yang tidak terlalu jauh atau timpang. Dan akhirnya dapat diketahui bahwa citra pesohor di masyarakat tergolong cukup baik. Hal tersebut ditandai melalui pandangan masyarakat pada, penampilan, gaya hidup dan tutur kata pesohor yang cukup baik. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Irwan. 2007. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ang, Ien. 1990. The Nature of the Audience. Dalam Downing, John, Ali Mohammadi, Annabelle Sreberny-Mohammadi [eds]. Questioning The Media: A Critical Introduction. California: SAGE Publication Inc. Barker, Chris. (2008). Cultural Studies, Teori & Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Blake, Marc.2005. How to be a Comedy Writer. Great Britain: Summersdale Publishers Ltd. Helitzer, Melvin. 2005.Comedy Writing Secrets. Ohio: F+W Publications, Inc. Rahardjo, Turnomo. 2005. Menghargai Perbedaan Kultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/3584} }
Refworks Citation Data :
HUBUNGAN ANTARA TERPAAN BERITA KASUSNARKOBA PESOHOR DENGAN CITRA PESOHOR DIMASYARAKATJurnal LatpenPENDAHULUANPesohor sering sekali kita lihat di media massa, khususnya televisi dimanapada akhir-akhir ini televisi adalah sebuah media hiburan termudah, termurahyang bias dijangkau oleh banyak masyarakat. Besarnya kebutuhan masyarakatakan informasi dan hiburan pada media televisi memunculkan beberapa jenisprogram televise baru yang menampilkan sosok pesohor idola dan kehidupanpribadinya diluar pekerjaan seakan masyarakat dibawa lebih deakat dengankehidupan pesohor melalui beberapa program pemberitaan di televisi.Kemasan pemberitaan tentang pesohor sering menjadi komoditas utamatelevisi mengingat banyaknya stasiun televisi yang berlomba untuk memilikiprogram yang sama. Infotainment menampilkan sosok pesohor dalam sudutpandang yang lebih dekat, dan menampilkan apa yang belum pernah dilihatmasyarakat tentang idolanya tersebut. Hal ini berpotensi memunculkan prosesgatekeeping pada masyarakat pada saat menerima informasi. Baik informasi yangbaik atau yang buruk dari pesohor idolanya. Pembentukan citra dan stereotipdapat sangat mudah terjadi bila tayangan pemberitaan pesohor tersebut dilakukansecara berulang-ulang. Walaupun terbentuknya citra tidak dapat diukur secarakasat mata karena adanya faktor dan pengalaman yang berbeda, menjadikanpembentukan citra antar khalayak tidak sama.Belakangan ini kabar tentang pesohor yang terlibat kasus narkoba bukansebuah hal yang baru mengingat televisi beberapa kali menayangkan berita yangserupa. Padahal seharusnya pesohor selalu memberi pengaruh baik kepadamasyarakat untuk menjauhi narkoba karena pesohor memiliki kecenderungandijadikan panutan oleh sebagian masyarakat khusunya penggemar. Yangmemilukan, liputan 6 SCTV 27 Jan 2013 memberitakan bahwa BNN menangkap17 orang di rumah artis Raffi Ahmad satu diantaranya anggota legislatif, dan 3sebagai artis, sedangkan 13 lainnya adalah kawan artis pemilik rumah(sumber:liputan6SCTV)Televisi merupakan salah satu media massa, yang paling dekat denganmasyarakat. Memiliki jaringan yang kuat untuk menyampaikan informasi dengancepat dan memiliki jangkauan yang luas. Selain hal tersebut, televisi memilikipengaruh yang lebih besar dibanding media massa seperti koran dan radio. Beritakasus narkoba pada pesohor yang diangkat oleh infotainment, disiarkan secaralugas dan transparan melalui televisi. Sehingga masyarakat mampu mengetahuikasus narkoba yang dialami pesohor, dengan mudah dan gamblang. Terhitungantara tahun 2005 hingga sekarang, kurang lebih sebelas kasus narkoba yangdialami beberapa pesohor di Indonesia dimana setiap kasusnya dibahas padasetiap acara infotainment yang menbahas secara terus menerus pada jadwalmasing masing saluran televisi.Permasalahannya apakah setelah muncul pemberitaan kasus narkoba parapesohor yag ditayangkan secara terus menerus, akan mempengaruhi citra pesohordi masyarakat. Penelitian ini, mengkaji hubungan antara terpaan berita kasusnarkoba pada masyarakat dengan citra pesohor yang di bentuk oleh masyarakat.PEMBAHASANPesohor sudah menjadi bagian hidup dari masyarakat, sebagai inspiratordan penghibur. Kehidupan Pesohor semakin mendapat perhatian dari khalayakdengan adanya infotainment. Beberapa kali pesohor diberitakan tersangkut kasusyang melibatkan narkoba dan obat-obatan terlarang, sedangkan pesohormerupakan sosok yang banyak ditiru oleh penggemar ataupun pemirsa televisi.Media massa memiliki pengaruh besar kepada khalayak, mampu mempengaruhipemikiran, sikap dan perilaku khalayak. Penelitian ini diinspirasi oleh kutipandalam buku Jalaluddin Rahmat: “informasi itu dapat membentuk,mempertahankan atau meredefinisikan citra” (Rakhmat, 2005: 224). Penelitian inimencari tahu dan membahas hubungan dari pemberitaan kasus narkoba pesohordan citra pesohor di masyarakat.Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungannegatif antara terpaan pemberitaan kasus narkoba pesohor (X) dengan variabelcitra pesohor di masyarakat (Y). Artinya, semakin tinggi terpaan pemberitaankasus narkoba pesohor di televisi maka citra masyarakat mengenai pesohor akancenderung mengarah ke arah negatif..Cumulative Effects Theory dari Elisabeth Noelle-Neuman menyimpulkanbahwa media tidak punya efek langsung yang kuat tetapi efek itu akan terusmenguat seiring dengan berjalannya waktu. Cumulative Effects Theorymenyatakan bahwa tidak ada yang bisa menghindari media, karena sudah kemana-mana, atau pesan media (McQuail, 2011: 216). Di sini teori tersebut terlihatdimana pertama, media membentuk formasi sosial dan sejarah dengan menyusunrealita (dalam fiksi maupun berita) dengan cara yang terprediksi dan terpola. Lalukedua khalayak membentuk sendiri pandangan mereka tentang realita sosial dankedudukan mereka di dalamnya, pada interaksi dengan konstruksi simbolik yangditawarkan media.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kecenderungan hubunganantara terpaan pemberitaan kasus narkoba pesohor di televisi dengan citramasyarakat mengenai pesohor. Tidak adanya kecenderungan hubungan antarakedua variabel tersebut, disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebabnyaadalah bahwa citra tidak hanya dibentuk berdasarkan faktor tunggal yang dominanTidak adanya hubungan dari kedua variabel disebabkan oleh berbagai hal,antara lain: Informasi yang diterima masyarakat tentang kasus narkoba pesohor tidak sertamerta memengaruhi citra pesohor yang dibentuk masyarakat. Masyarakat membentuk citra pesohor berdasarkan nilai-nilai yang melekat padacitra pesohor, yakni: gaya hidup pesohor,tutur kata dan penampilan pesohor. Banyak prestasi dan keunggulan yang dimiliki pesohor, sehingga membuat citrayang baik pada pesohor.Citra adalah dunia menurut persepsi kita (Rakhmat, 2005: 223).Informasi yang diterima masyarakat tentang kasus narkoba pesohor merupakansalah satu bentuk dari realita pesohor yang selanjutnya dipahami masyarakat. Darihasil kuesioner dan pengolahan data dapat ditemukan bahwa adanya pemahamanmasyarakat yang cukup baik tentang citra pesohor. citra pesohor di masyarakattergolong cukup baik. Hal tersebut ditandai melalui pandangan masyarakat pada,penampilan, gaya hidup dan tutur kata pesohor yang cukup baikPENUTUPPenelitian ini berangkat dari kutipan dalam buku Jalaluddin Rakhmat, yangmengatakan bahwa: “Buat khalayak, informasi itu dapat membentuk,mempertahankan atau meredefinisikan citra”. (Rakhmat, 2005: 224). Sehinggapenelitian ini mencoba membuktikan apakah informasi tentang kasus narkobayang dialami peshor mampu membentuk, mempertahankan atau meredefinisikancitra pesohor. Setelah dilakukan penelitian dengan melakukan wawancara pada 95responden menggunakan instrumen kuesioner, ternyata menunjukkan hasil bahwainformasi tentang kasus narkoba pesohor tidak secara langsung mempengaruhicitra pesohor di masyarakat.Dalam Penelitian ini, citra pesohor di masyarakat ditandai oleh responden melaluipandangan pada, penampilan, gaya hidup dan tutur kata pesohor yang cukup baik,dimana responden mewakili 4 kategori terpaan pemberitaan kasus narkobapesohor yang ditentukan. Terpaan berita kasus narkoba pesohor yang sangattinggi, cukup tinggi, kurang tinggi dan rendah, dengan jumlah masing – masingkategori yang tidak terlalu jauh atau timpang. Dan akhirnya dapat diketahuibahwa citra pesohor di masyarakat tergolong cukup baik. Hal tersebut ditandaimelalui pandangan masyarakat pada, penampilan, gaya hidup dan tutur katapesohor yang cukup baik.DAFTAR PUSTAKAAbdullah, Irwan. 2007. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: PustakaPelajar.Ang, Ien. 1990. The Nature of the Audience. Dalam Downing, John, Ali Mohammadi,Annabelle Sreberny-Mohammadi [eds]. Questioning The Media: A CriticalIntroduction. California: SAGE Publication Inc.Barker, Chris. (2008). Cultural Studies, Teori & Praktik. Yogyakarta: KreasiWacana.Blake, Marc.2005. How to be a Comedy Writer. Great Britain: Summersdale PublishersLtd.Helitzer, Melvin. 2005.Comedy Writing Secrets. Ohio: F+W Publications, Inc.Rahardjo, Turnomo. 2005. Menghargai Perbedaan Kultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
situs togel