BibTex Citation Data :
@article{IO3640, author = {Intan Handayani and Triyono Lukmantoro and Agus Naryoso}, title = {Representasi Persahabatan dalam Film 5 cm}, journal = {Interaksi Online}, volume = {1}, number = {4}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Representasi Persahabatan dalam Film 5 cm Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata-1 Jurusan IlmumKomunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Penyusun Nama: Intan Murni Handayani NIM: D2C 009 034 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013 ABSTRAKSI Film merupakan salah satu media massa yang menjadi wadah bagi para pembuat film untuk menyampaikan pesan serta nilai-nilai yang dimiliki oleh para penggarap film, di mana film selanjutnya akan merepresentasikan nilainilai tadi. Banyak tema yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat yang diangkat ke dalam film, salah satunya tema persahabatan. Film 5 cm adalah salah satu film bertema bersahabatan yang mencoba merepresentasikan sebuah persahabatan dengan konsep yang berbeda. Persahabatan dipahami sebagai hubungan yang ada sepanjang waktu antara orang-orang yang memiliki dan saling berbagi kesamaan dan yang paling mendasar adalah persamaan sejarah (Beebe, 1996: 273). Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui tanda-tanda verbal dan non-verbal tentang nilai-nilai kebersamaan dan gagasan dominan yang ada di dalamnya. Melalui analisis semiotika, penelitian ini akan melihat bagaimana sebuah persahabatan direpresentasikan dalam film 5 cm. Hasil penelitian yang didapatkan adalah, persahabatan adalah sebuah hubungan yang dapat menimbulkan kejenuhan bagi individu yang ada di dalamnya jika intensitas pertemuan tinggi. Analisis mendalam selanjutnya menemukan bahwa persahabatan bukanlah hubungan yang didasarkan kebersamaan atau hal-hal yang bersifat fisik, melainkan sebuah hubungan yang didasarkan pada keterikatan emosional yang akan menimbulkan empati, perhatian, kepercayaan, dan kepedulian. Lebih jauh lagi, persahabatan sering dipahami sebagai hubungan yang menekankan pada kedekatan emosional dan keakraban, di mana setiap individu adalah rekan yang memiliki posisi sama. Dalam film ini, digambarkan bahwa dalam persahabatan ada seseorang yang akan berfungsi sebagai pemimpin. Selain itu, selain itu ditemukan ketidakadilan yang mendiskriminasikan peranperan gender. Kebersamaan masih menjadi bagian dari persahabatan namun bukanlah sebuah faktor utama dan keterikatan emosional akan menjadi alasan untuk mempertahankan persahabatan. Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan konsep baru bagi para penggarap film dan masyarakat untuk memahami persahabatan tidak semata dari kebersamaan. Kata kunci: representasi, komunikasi antarpribadi, semiotika. ABSTRACT Film is one of mass media that be the space for the filmmaker to deliver messages and values own by the filmmaker, where film will represent the values by movie. A lot of theme pertaining to the life social societyappointed into a movie, friendship is one of them. Some of the film’s theme of friendshiphas its own representation about concept and meaning of friendship. Friendship understood as a relationship that exist all the time between those who having and sharing in common and most fundamental equation is history (Beebe, 1996: 273) Purpose of this research is to know value of verbal or non-verbal signs ina community and the dominant idea in it. Through the analysis of semiotics, the study will look at how a friendship is represented in the 5 cm the movie. Result of the research is obtained friendship is a relationship that can inflict overfullness for individuals who were in it if it have high intensity of meeting. And than, advance analysis found that relationship is not relation based on togetherness or things physical, but instead a relationship based on emotional attachment that will lead to emphaty, attention, trust, and care. Furthemore, the friendship is often understood as a relationship that places emphasis on the emotional closeness and familiarity, where every individuals is a collegue who has the same position. This film described that in friendship there is someone who will serve as a leader. In addition, besides the injusticefound discriminate on gender roles. Togetherness still be a part of friendship but is not a main factor, and emotional attachment will be the reason to maintain friendship. Expected through this research would provide new concept for the tillers film and society to understand. Key words: representation, Interpersonal communication, semiotics LATAR BELAKANG Film sebagai salah satu bentuk media massa menarik minat penonton dalam mengkonsumsi informasi dengan cara yang berbeda dengan media lainnya. Jika surat kabar memberikan informasi secara visual melalui tulisan serta gambar dan radio hadir dengan memancing imajinasi pendengar melalui suara, maka film hadir dengan menggabungkan keduanya. Pesan dihadirkan kepada audiens secara audio dan visual yang disertai dengan gerak. Selain itu, pesan yang disampaikan oleh para penggarap film dibawakan ke dalam sebuah cerita yang alurnya dekat dengan kehidupan dan lingkungan masyarakat. Diamati lebih jauh, film bukan hanya sebagai tontonan maupun hiburan semata. Film mampu merepresentasikan berbagai hal dalam kehidupan masyarakat seperti sejarah, kebiasaan masyarakat, hubungan pernikahan, kehidupan bertetangga, dan lain-lain. Setiap film tentu memiliki cara yang berbeda-beda dalam merepresentasikan isu maupun tema yang diangkat sesuai dengan tujuan pembuat film. Salah satu isu sosial masyarakat yang sering diangkat ke layar lebar adalah ‘persahabatan’, banyak sineas Indonesia mengangkat tema bersahabatan dan memberikan konsep serta bentuk yang berbeda tentang sebuah persahabatan. misalnya film Laskar Pelangi (2008), Mengejar Matahari (2004), Serigala Terakhir (2009), dan Negeri lima Menara (2012). Beberapa film ini merepresentasikan persahabatan mulai dari sebuah hubungan yang indah dan membahagiakan, hingga hubungan yang penuh dengan kekecewaan. Film memang selalu dibumbui dengan konflik dan tidak sedikit konflik yang menjadi klimaks dalam film. Konflik antar suami-istri, orang tua dan anak, serta konflik antara sepasang kekasih tentu akan berbeda dengan konflik yang dialami oleh individu-individu yang saling bersahabat. Unsur kedekatan dan kepercayaan dalam Persahabatan belum tentu terlepas dari konflik. Setiap film tentu memiliki pesan tersendiri yang ingin disampaikan melalui simbol-simbol serta tanda-tanda, begitu juga film dengan tema bersahabatan yang juga mencoba merepresentasikan sebuah persahabatan dengan caranya masing-masing. Permasalahan yang ingin diungkapkan disini adalah bagaimana tanda-tanda serta simbol-simbol dalam film 5 cm mencoba menjelaskan serta merepresentasikan persahabatan. ISI Film 5 cm akan di analisi melalui tiga level konsep yang dikemukakan oleh John Fiske tentang The Codes of Television, yakni level reality yang penampilan (appearance), kostum (wardrobe), tata rias (make-up), lingkungan (environment), latar (setting), gaya bicara (speech), dan ekspresi (expression). Kode-kode dalam level reality adalah kode-kode sosial film yang menggambarkan realitas dan terlihat nyata dan jelas. Level ini akan membuat penonton merasa lebih dekat dengan berbagai unsur yang ada dalam film, karena berbagai realitas kehidupan sosial masyarakat dihadirkan di sini. Selain itu, kode-kode sosial pada level ini juga akan memperkuat karakter dari para tokoh dalam film. Sehingga, penonton secara tidak langsung ikut merasakan perasaan sang tokoh dalam film, misalnya melalui ekpresi dan kostum pemain. Level representation meliputi aspek kamera, aspek pencahayaan (lighting), aspek editing, aspek tata suara (sound), aspek penarasian, dan aspek karakter dan penokohan. Kode-kode pada level representation merupakan bagian-bagian terpenting yang akan memberikan pengaruh terhadap bagus tidaknya film yang diproduksi. Level ini merupakan dapur dalam sebuah produksi film, yang mengolah serta memadupadankan berbagai aspek tadi dalam satu kesatuan, sehingga tersaji sebuah tontonan yang mampu merepresentasikan sebuah ide maupun gagasan. Karena itu, berbagai aspek yang ada bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri melainkan saling mempengaruhi agar dapat memproduksi sebuah film yang bagus. Fokus analisis dari bab ini adalah adegan-adegan yang menampilkan representasi persahabatan. Dua level sebelumnya akan membawa peneliti membaca simbol-simbol tersembunyi sehingga menemukan nilai-nilai yang baik secara sadar atau tidak oleh para penggarap film, ada dan tertanam di dalam film,. Level ideology akan mengkaji kode-kode secara paradigmatik, di mana kode-kode tadi adalah kodekode ideologis yang merujuk pada representasi persahabatan dalam 5 cm. Analisis paradigmatik melibatkan perpaduan dan kontras dari masing-masing penanda yang dihadirkan dalam teks, dengan penanda yang tidak ada dalam suatu keadaan yang sama. Kode-kode yang ada dalam 5 cm akan diuraikan mencakup hal-hal yang diatur dalam koherensi dan penerimaan sosial oleh berbagai kode ideologis 1. Dinamika persahabatan dalam film 5 cm: Persahabatan di dalam 5 cm adalah hubungan yang bergerak. Pergerakannya berupa, interaksi dan komunikasi, memunculkan kejenuhan, penghentian komunikasi, dan yang terakhir adalah rekonsiliasi. 2. Persahabatan dan konsep kebersamaan : Kebersamaan bukanlah faktor utama yang mendasari persahabatan, melainkan ikatan emosional masing-masing individu. Kebersamaan hanyalah sebuah bumbu dalam persahabatan yang jika dilakukan dengan monoton dapat menimbulkan konflik berupa kejenuhan. Kebersamaan menjadi faktor yang mengantarkan terbentuknya sebuah persahabatan, sedangkan ikatan emosional, kepercayaan, rasa saling membutuhkan menjadi faktor utama yang mendasari dipertahankannya sebuah persahabatan. 3. Posisi dominan laki-laki dalam persahabatan : Persahabatan bukanlah hubungan yang selalu menganggap setiap individu di dalamnya memiliki posisi dan peran yang sama atau pun setara. Dalam 5 cm justru laki-laki dan perempuan memiliki posisi dan peran yang berbeda. Perilaku-perilaku yang ditujukan kepada Riani adalah suatu perwujudan bagaimana nilai-nilai patriarki berkembang di masyarakat. Dengan adanya kekuasaan dan kekuatannya, lakilaki dianggap memiliki peran penting serta sangat dibutuhkan oleh kaum perempuan. 4. Dalam film yang menceritakan tentang persahabatan, di mana setiap orang seharusnya memiliki posisi yang setara, maskulinitas dan femininitas bukanlah dua hal yang setara. Peran laki-laki yang dominan karena kuatnya konstruksi patriarki di masyarakat, menjadikan Riani sebagai seorang perempuan pun berada di bawah kekuasaan patriarki. 5. Melalui adegan-adegan yang ada dalam film 5 cm, Genta memiliki peran sebagai sosok pemimpin walau pun tidak ada sebuah status yang menyatakan bahwa dia adalah seorang pemimpin. Dapat diambil kesimpulan bahwa setiap hubungan yang melibatkan orang lain akan ada sosok yang memimpin hubungan tersebut, ketika ada seseorang yang mengambil keputusan dalam persahabatan maka orang tersebut akan berperan sebagai pemimpin dalam pelaksanaan keputusan yang diambil. 6. pemain juga dikonstruksikan berpenampilan seindah mungkin lengkap dengan makeu-up. Ini menggambarkan bahwa 5 cm juga menjadi salah satu produk kapitalis yang mencari keuntungan semata dengan menampilkan aktris dan aktor yang terkenal agar dapat menjual film. Untuk tetap menjaga keindahan, akhirnya berbagai esensi mendaki gunung pun dihilangkan. Padahal tidak menutup kemungkinan kegiatan mendaki gunung ini akan ditiru oleh masyarakat yang juga pemula. PENUTUP Film sebagai salah satu produk kebudayaan tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, namun penting untuk dipahami bahwa terdapat tanda-tanda tersembunyi yang mencoba merepresentasikan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat. Bagaimana nilai-nilai tadi diproduksi oleh para pembuat film, sedikit banyak akan memberikan pengaruh kepada masyarakat yang menonton. Pada akhirnya, persahabatan digambarkan sebagai hubungan yang didasari dengan ikatan emosional. Hal ini digambarkan melalui adegan ketika lima tokoh dalam 5 cm berada dalam masa penghentian komunikasi, mereka merasakan kerinduan ingin bertemu. Kerinduan ini merupakan bentuk ikatan emosional. Walau pun mereka berpisah namun persahabatan mereka akan tetap terjaga. Interaksi dan komunikasi yang dimiliki oleh setiap individu dalam sebuah persahabatan adalah proses yang terjadi karena adanya faktor seperti kepercayaan, keterbukaan, dan penerimaan oleh lingkungan sekitar. Sehingga seseorang akan menjadi dirinya sendiri ketika sedang bersama sahabatnya seperti berpenampilan, bersikap, dan berperilaku apa adanya. Selain itu, komunikasi dalam persahabatan dilakukan secara verbal dan nonverbal. Verbal adalah pesan yang disampaikan melalui kata-kata, dan komunikasi nonverbal adalah pesan yang tersirat melalui ekspresi dan gesture. Komunikasi nonverbal ini akan mengkomunikasikan hal-hal yang bersifat emosional yang akan mendukung pesan verbal seperti ungkapan empati, kesedihan, kasih sayang, dan kepedulian. Konflik disimbolkan dengan berbagai ungkapan dari individu yang mengungkapkan kebosanan tentang berbagai hal. Penyebab utama konflik karena adanya rasa ketidaknyamanan (disonansi) yang dialami setiap orang yang berakibat pada kejenuhan. Nilai-nilai maskulinitas dalam film 5 cm ditunjukkan dengan pemeran film yang empat di antaranya adalah laki-laki, gambaran-gambaran mengenai fisik yang kuat, pengambilan keputusan, serta dominasi laki-laki, serta sikap mereka dalam memperlakukan Riani, yaitu cenderung lembut dan menjaga serta penguasaan terhadap Riani. Sehingga Riani pun sebagai perempuan dikesankan memiliki posisi yang inferior. Kepercayaan adalah konsep yang dibentuk secara perlahan setelah setiap individu mulai mengenali lawan bicaranya masing-masing sehingga seseorang tidak ragu lagi untuk membuka diri. 5 cm merepresentasikan persahabatan sebagai suatu hubungan yang tidak hanya didasari oleh kebersamaan. Tapi juga hubungan yang didasari oleh kedekatan emosional sehingga konflik seperti apa pun yang terjadi di antara mereka akan coba mereka selesaikan karena ada usaha dari setiap individu untuk mempertahankan persahabatan. Film 5 cm merupakan salah satu produk kapitalis, karena banyak hal-hal penting yang berkaitan dengan mendaki gunung yang dihilangkan untuk menampilkan gambar-gambar yang dapat menarik minat penonton. DAFTAR PUSTAKA FILM Film 5 cm : Karya Sutradara Rizal Mantovani. Skenario: Donny Dirgantoro, Sunil Soraya, dan Hilman Mutasi. Rilis di bioskop 12 Desember 2012.. Produksi Soraya Intericine Film. BUKU Abrams, Nathan., et al. (2001). Film Studying. USA: Oxford University Press Inc.. Beebe, Steven A. (1994). Communication in Small Groups: Principles and Practices, 4th Ed. USA: HarperCollins College Publisher. Beebe, Steven A., Susan J. Beebe, Mark. V. Redmond. (2005). Interpersonal Communication: Relating to Others (4th ed.). USA: Pearson Education Inc. Bordwell, David. (1986). Film Art. USA: Newbwry Award Record Incorporation. Burton, Graeme. (1990). More than Meet the Eyes (3rd ed.). London: Arnold. Butler, Andrew M. (2005). Film Studies.USA:Trafalgar Square Publishing. Chandler, Daniel. (2002). Semiotics: The Basic (2nd Ed). London: Routledge. Devito, Joseph A. (1997). Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Professional Books. Devito, Joseph A. (2000). The Interpersonal Communication Book. 9th Ed. USA: Longman Pub Effendy, Heru. (2009). Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga. Fiske, John. (1999). Televison Culture: Popular Pleasures and Politics. London: Routledge. Fiske, John. (2010). Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Terjemahan Drs. Yosal Iriantara, MS. Yogyakarta: JALASUTRA. Hall, Stuart. (1997). Representation. London: SAGE publication. Littlejohn, Stephen W. (2009). Theory Of Human Communication 9th ed. Jakarta: Salemba Humanika. Mosse, Julia Cleves. (1996). Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulhall, Stephen. (2001). On Film. USA: Routledge. Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi.Jakarta: PT Gramedia. Neuman, Lawrence W. (2007). Basic of Social Research: Qualitative and Quantitave Approaches (2nd ed.). USA: Pearson Education Inc. Paningkiran, Halim. (2013). Make-Up Karakter untuk Televisi dan Film. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Pearson, Nelson, Titsworth, Harter. (2011). Human Communication (4th ed.). New York: The Mac Grown-Hill Inc. Saadawi, El Nawal. (2001) Perempuan dalam Budaya Patriarki. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Stadler, Jane., dan Kelly McWilliam. (2009). Screen Media: Analysing Film and Television. Singapore: CMO Image Printing. Stolley, Kathy S. (2005). The Basic of Sociology. USA: Greenwood Press Storey, John.(2008). Cultural Theory and Popular Culture: an Introduction. Britain: Henry Ling Ltd. Sumarno, Marselli. (1996). Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT Grasindo. West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (3rd Ed.). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. INTERNET 5 cm Film Terpuji Festival Film Bandung. Dalam m.antaranews.com/berita/380306/5-cm-film-terpuji-festival-filmbandun. Diunduh pada 13 Juli 2013. @ 5 cm. (2012). Dalam http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-5003-12-405162_5- cm#UUsOSNGyOoK. Diunduh pada 2 April pukul 22.00 WIB. @ Eratnya Persahabatan di Puncak Semeru. Dalam http://www.yangmuda.com/ read/detail/1936537/film-5-cm-eratnya-persahabatan-di-puncaksemeru. Diunduh pada 4 Mei 2013 pukul 21.00 WIB. @ Film 5 cm: Esensi Sebuah Persahabatan, Cinta, dan Perjuangan. Dalam http://www.kabar24.com/index.php/film-5-cm-esensi-sebuahpersahabatan- cinta-dan-perjuangan/. Diunduh pada 2 April pukul 22.00 WIB. @ Kejanggalan-Kejanggalan Film ‘5 cm’. Dalam http://hiburan.kompasiana.com/film/ 2013/01/05/kejanggalankejanggalan- film-5-cm-521571.html. Diunduh pada 5 April 2013 pukul 20.00 WIB. @ Yanuar Elang Riki. (2009). Serigala Terakhir, Pemeran Utama Tak Selalu Jawara. Okezone, dalam http://celebrity.okezone.com/read/2009/11/05/35/272496/serigalaterakhir- pemeran-utama-tak-selalu-jawara. Diunduh pada 2 April pukul 21.00 WIB. JURNAL Ponti, Lucia et all. (2010). A Measure for the Study of Friendship and Romantic Relationship Quality from Adolescence to Early-Adulthood. The Open Psychology Journal. Vol. 3: 76-87. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/3640} }
Refworks Citation Data :
Representasi Persahabatan dalam Film 5 cmSkripsiDisusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikanPendidikan Strata-1Jurusan IlmumKomunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas DiponegoroPenyusunNama: Intan Murni HandayaniNIM: D2C 009 034JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013ABSTRAKSIFilm merupakan salah satu media massa yang menjadi wadah bagi parapembuat film untuk menyampaikan pesan serta nilai-nilai yang dimiliki olehpara penggarap film, di mana film selanjutnya akan merepresentasikan nilainilaitadi. Banyak tema yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakatyang diangkat ke dalam film, salah satunya tema persahabatan. Film 5 cmadalah salah satu film bertema bersahabatan yang mencoba merepresentasikansebuah persahabatan dengan konsep yang berbeda. Persahabatan dipahamisebagai hubungan yang ada sepanjang waktu antara orang-orang yang memilikidan saling berbagi kesamaan dan yang paling mendasar adalah persamaansejarah (Beebe, 1996: 273).Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui tanda-tanda verbal dannon-verbal tentang nilai-nilai kebersamaan dan gagasan dominan yang ada didalamnya. Melalui analisis semiotika, penelitian ini akan melihat bagaimanasebuah persahabatan direpresentasikan dalam film 5 cm.Hasil penelitian yang didapatkan adalah, persahabatan adalah sebuahhubungan yang dapat menimbulkan kejenuhan bagi individu yang ada didalamnya jika intensitas pertemuan tinggi. Analisis mendalam selanjutnyamenemukan bahwa persahabatan bukanlah hubungan yang didasarkankebersamaan atau hal-hal yang bersifat fisik, melainkan sebuah hubungan yangdidasarkan pada keterikatan emosional yang akan menimbulkan empati,perhatian, kepercayaan, dan kepedulian.Lebih jauh lagi, persahabatan sering dipahami sebagai hubungan yangmenekankan pada kedekatan emosional dan keakraban, di mana setiap individuadalah rekan yang memiliki posisi sama. Dalam film ini, digambarkan bahwadalam persahabatan ada seseorang yang akan berfungsi sebagai pemimpin.Selain itu, selain itu ditemukan ketidakadilan yang mendiskriminasikan peranperangender.Kebersamaan masih menjadi bagian dari persahabatan namun bukanlahsebuah faktor utama dan keterikatan emosional akan menjadi alasan untukmempertahankan persahabatan. Diharapkan melalui penelitian ini dapatmemberikan konsep baru bagi para penggarap film dan masyarakat untukmemahami persahabatan tidak semata dari kebersamaan.Kata kunci: representasi, komunikasi antarpribadi, semiotika.ABSTRACTFilm is one of mass media that be the space for the filmmaker to delivermessages and values own by the filmmaker, where film will represent the valuesby movie. A lot of theme pertaining to the life social societyappointed into amovie, friendship is one of them. Some of the film’s theme of friendshiphas itsown representation about concept and meaning of friendship. Friendshipunderstood as a relationship that exist all the time between those who havingand sharing in common and most fundamental equation is history (Beebe, 1996:273)Purpose of this research is to know value of verbal or non-verbal signsina community and the dominant idea in it. Through the analysis of semiotics,the study will look at how a friendship is represented in the 5 cm the movie.Result of the research is obtained friendship is a relationship that caninflict overfullness for individuals who were in it if it have high intensity ofmeeting. And than, advance analysis found that relationship is not relation basedon togetherness or things physical, but instead a relationship based on emotionalattachment that will lead to emphaty, attention, trust, and care.Furthemore, the friendship is often understood as a relationship thatplaces emphasis on the emotional closeness and familiarity, where everyindividuals is a collegue who has the same position. This film described that infriendship there is someone who will serve as a leader. In addition, besides theinjusticefound discriminate on gender roles.Togetherness still be a part of friendship but is not a main factor, andemotional attachment will be the reason to maintain friendship. Expectedthrough this research would provide new concept for the tillers film and societyto understand.Key words: representation, Interpersonal communication, semioticsLATAR BELAKANGFilm sebagai salah satu bentuk media massa menarik minat penonton dalammengkonsumsi informasi dengan cara yang berbeda dengan media lainnya. Jikasurat kabar memberikan informasi secara visual melalui tulisan serta gambardan radio hadir dengan memancing imajinasi pendengar melalui suara, makafilm hadir dengan menggabungkan keduanya. Pesan dihadirkan kepada audienssecara audio dan visual yang disertai dengan gerak.Selain itu, pesan yang disampaikan oleh para penggarap film dibawakan kedalam sebuah cerita yang alurnya dekat dengan kehidupan dan lingkunganmasyarakat. Diamati lebih jauh, film bukan hanya sebagai tontonan maupunhiburan semata. Film mampu merepresentasikan berbagai hal dalam kehidupanmasyarakat seperti sejarah, kebiasaan masyarakat, hubungan pernikahan,kehidupan bertetangga, dan lain-lain. Setiap film tentu memiliki cara yangberbeda-beda dalam merepresentasikan isu maupun tema yang diangkat sesuaidengan tujuan pembuat film.Salah satu isu sosial masyarakat yang sering diangkat ke layar lebar adalah‘persahabatan’, banyak sineas Indonesia mengangkat tema bersahabatan danmemberikan konsep serta bentuk yang berbeda tentang sebuah persahabatan.misalnya film Laskar Pelangi (2008), Mengejar Matahari (2004), SerigalaTerakhir (2009), dan Negeri lima Menara (2012). Beberapa film inimerepresentasikan persahabatan mulai dari sebuah hubungan yang indah danmembahagiakan, hingga hubungan yang penuh dengan kekecewaan.Film memang selalu dibumbui dengan konflik dan tidak sedikit konflik yangmenjadi klimaks dalam film. Konflik antar suami-istri, orang tua dan anak, sertakonflik antara sepasang kekasih tentu akan berbeda dengan konflik yangdialami oleh individu-individu yang saling bersahabat. Unsur kedekatan dankepercayaan dalam Persahabatan belum tentu terlepas dari konflik.Setiap film tentu memiliki pesan tersendiri yang ingin disampaikan melaluisimbol-simbol serta tanda-tanda, begitu juga film dengan tema bersahabatanyang juga mencoba merepresentasikan sebuah persahabatan dengan caranyamasing-masing. Permasalahan yang ingin diungkapkan disini adalah bagaimanatanda-tanda serta simbol-simbol dalam film 5 cm mencoba menjelaskan sertamerepresentasikan persahabatan.ISIFilm 5 cm akan di analisi melalui tiga level konsep yang dikemukakanoleh John Fiske tentang The Codes of Television, yakni level reality yangpenampilan (appearance), kostum (wardrobe), tata rias (make-up), lingkungan(environment), latar (setting), gaya bicara (speech), dan ekspresi (expression).Kode-kode dalam level reality adalah kode-kode sosial film yangmenggambarkan realitas dan terlihat nyata dan jelas. Level ini akan membuatpenonton merasa lebih dekat dengan berbagai unsur yang ada dalam film,karena berbagai realitas kehidupan sosial masyarakat dihadirkan di sini. Selainitu, kode-kode sosial pada level ini juga akan memperkuat karakter dari paratokoh dalam film. Sehingga, penonton secara tidak langsung ikut merasakanperasaan sang tokoh dalam film, misalnya melalui ekpresi dan kostum pemain.Level representation meliputi aspek kamera, aspek pencahayaan (lighting),aspek editing, aspek tata suara (sound), aspek penarasian, dan aspek karakterdan penokohan. Kode-kode pada level representation merupakan bagian-bagianterpenting yang akan memberikan pengaruh terhadap bagus tidaknya film yangdiproduksi. Level ini merupakan dapur dalam sebuah produksi film, yangmengolah serta memadupadankan berbagai aspek tadi dalam satu kesatuan,sehingga tersaji sebuah tontonan yang mampu merepresentasikan sebuah idemaupun gagasan. Karena itu, berbagai aspek yang ada bukanlah sesuatu yangberdiri sendiri melainkan saling mempengaruhi agar dapat memproduksi sebuahfilm yang bagus. Fokus analisis dari bab ini adalah adegan-adegan yangmenampilkan representasi persahabatan.Dua level sebelumnya akan membawa peneliti membaca simbol-simboltersembunyi sehingga menemukan nilai-nilai yang baik secara sadar atau tidakoleh para penggarap film, ada dan tertanam di dalam film,. Level ideology akanmengkaji kode-kode secara paradigmatik, di mana kode-kode tadi adalah kodekodeideologis yang merujuk pada representasi persahabatan dalam 5 cm.Analisis paradigmatik melibatkan perpaduan dan kontras dari masing-masingpenanda yang dihadirkan dalam teks, dengan penanda yang tidak ada dalamsuatu keadaan yang sama. Kode-kode yang ada dalam 5 cm akan diuraikanmencakup hal-hal yang diatur dalam koherensi dan penerimaan sosial olehberbagai kode ideologis1. Dinamika persahabatan dalam film 5 cm: Persahabatan di dalam 5 cm adalahhubungan yang bergerak. Pergerakannya berupa, interaksi dan komunikasi,memunculkan kejenuhan, penghentian komunikasi, dan yang terakhir adalahrekonsiliasi.2. Persahabatan dan konsep kebersamaan : Kebersamaan bukanlah faktor utamayang mendasari persahabatan, melainkan ikatan emosional masing-masingindividu. Kebersamaan hanyalah sebuah bumbu dalam persahabatan yang jikadilakukan dengan monoton dapat menimbulkan konflik berupa kejenuhan.Kebersamaan menjadi faktor yang mengantarkan terbentuknya sebuahpersahabatan, sedangkan ikatan emosional, kepercayaan, rasa salingmembutuhkan menjadi faktor utama yang mendasari dipertahankannya sebuahpersahabatan.3. Posisi dominan laki-laki dalam persahabatan : Persahabatan bukanlahhubungan yang selalu menganggap setiap individu di dalamnya memiliki posisidan peran yang sama atau pun setara. Dalam 5 cm justru laki-laki danperempuan memiliki posisi dan peran yang berbeda. Perilaku-perilaku yangditujukan kepada Riani adalah suatu perwujudan bagaimana nilai-nilai patriarkiberkembang di masyarakat. Dengan adanya kekuasaan dan kekuatannya, lakilakidianggap memiliki peran penting serta sangat dibutuhkan oleh kaumperempuan.4. Dalam film yang menceritakan tentang persahabatan, di mana setiap orangseharusnya memiliki posisi yang setara, maskulinitas dan femininitas bukanlahdua hal yang setara. Peran laki-laki yang dominan karena kuatnya konstruksipatriarki di masyarakat, menjadikan Riani sebagai seorang perempuan punberada di bawah kekuasaan patriarki.5. Melalui adegan-adegan yang ada dalam film 5 cm, Genta memiliki peransebagai sosok pemimpin walau pun tidak ada sebuah status yang menyatakanbahwa dia adalah seorang pemimpin. Dapat diambil kesimpulan bahwa setiaphubungan yang melibatkan orang lain akan ada sosok yang memimpinhubungan tersebut, ketika ada seseorang yang mengambil keputusan dalampersahabatan maka orang tersebut akan berperan sebagai pemimpin dalampelaksanaan keputusan yang diambil.6. pemain juga dikonstruksikan berpenampilan seindah mungkin lengkapdengan makeu-up. Ini menggambarkan bahwa 5 cm juga menjadi salah satuproduk kapitalis yang mencari keuntungan semata dengan menampilkan aktrisdan aktor yang terkenal agar dapat menjual film. Untuk tetap menjagakeindahan, akhirnya berbagai esensi mendaki gunung pun dihilangkan. Padahaltidak menutup kemungkinan kegiatan mendaki gunung ini akan ditiru olehmasyarakat yang juga pemula.PENUTUPFilm sebagai salah satu produk kebudayaan tidak hanya berfungsi sebagaisarana hiburan, namun penting untuk dipahami bahwa terdapat tanda-tandatersembunyi yang mencoba merepresentasikan nilai-nilai budaya yang ada dimasyarakat. Bagaimana nilai-nilai tadi diproduksi oleh para pembuat film,sedikit banyak akan memberikan pengaruh kepada masyarakat yang menonton.Pada akhirnya, persahabatan digambarkan sebagai hubungan yang didasaridengan ikatan emosional. Hal ini digambarkan melalui adegan ketika lima tokohdalam 5 cm berada dalam masa penghentian komunikasi, mereka merasakankerinduan ingin bertemu. Kerinduan ini merupakan bentuk ikatan emosional.Walau pun mereka berpisah namun persahabatan mereka akan tetap terjaga.Interaksi dan komunikasi yang dimiliki oleh setiap individu dalam sebuahpersahabatan adalah proses yang terjadi karena adanya faktor sepertikepercayaan, keterbukaan, dan penerimaan oleh lingkungan sekitar. Sehinggaseseorang akan menjadi dirinya sendiri ketika sedang bersama sahabatnyaseperti berpenampilan, bersikap, dan berperilaku apa adanya. Selain itu,komunikasi dalam persahabatan dilakukan secara verbal dan nonverbal. Verbaladalah pesan yang disampaikan melalui kata-kata, dan komunikasi nonverbaladalah pesan yang tersirat melalui ekspresi dan gesture. Komunikasi nonverbalini akan mengkomunikasikan hal-hal yang bersifat emosional yang akanmendukung pesan verbal seperti ungkapan empati, kesedihan, kasih sayang, dankepedulian.Konflik disimbolkan dengan berbagai ungkapan dari individu yangmengungkapkan kebosanan tentang berbagai hal. Penyebab utama konflikkarena adanya rasa ketidaknyamanan (disonansi) yang dialami setiap orangyang berakibat pada kejenuhan. Nilai-nilai maskulinitas dalam film 5 cmditunjukkan dengan pemeran film yang empat di antaranya adalah laki-laki,gambaran-gambaran mengenai fisik yang kuat, pengambilan keputusan, sertadominasi laki-laki, serta sikap mereka dalam memperlakukan Riani, yaitucenderung lembut dan menjaga serta penguasaan terhadap Riani. SehinggaRiani pun sebagai perempuan dikesankan memiliki posisi yang inferior.Kepercayaan adalah konsep yang dibentuk secara perlahan setelah setiapindividu mulai mengenali lawan bicaranya masing-masing sehingga seseorangtidak ragu lagi untuk membuka diri. 5 cm merepresentasikan persahabatansebagai suatu hubungan yang tidak hanya didasari oleh kebersamaan. Tapi jugahubungan yang didasari oleh kedekatan emosional sehingga konflik seperti apapun yang terjadi di antara mereka akan coba mereka selesaikan karena adausaha dari setiap individu untuk mempertahankan persahabatan. Film 5 cmmerupakan salah satu produk kapitalis, karena banyak hal-hal penting yangberkaitan dengan mendaki gunung yang dihilangkan untuk menampilkangambar-gambar yang dapat menarik minat penonton.DAFTAR PUSTAKAFILMFilm 5 cm : Karya Sutradara Rizal Mantovani. Skenario: Donny Dirgantoro,Sunil Soraya, dan Hilman Mutasi. Rilis di bioskop 12 Desember2012.. Produksi Soraya Intericine Film.BUKUAbrams, Nathan., et al. (2001). Film Studying. USA: Oxford University PressInc..Beebe, Steven A. (1994). Communication in Small Groups: Principles andPractices, 4th Ed. USA: HarperCollins College Publisher.Beebe, Steven A., Susan J. Beebe, Mark. V. Redmond. (2005). InterpersonalCommunication: Relating to Others (4th ed.). USA: PearsonEducation Inc.Bordwell, David. (1986). Film Art. USA: Newbwry Award RecordIncorporation.Burton, Graeme. (1990). More than Meet the Eyes (3rd ed.). London: Arnold.Butler, Andrew M. (2005). Film Studies.USA:Trafalgar Square Publishing.Chandler, Daniel. (2002). Semiotics: The Basic (2nd Ed). London: Routledge.Devito, Joseph A. (1997). Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: ProfessionalBooks.Devito, Joseph A. (2000). The Interpersonal Communication Book. 9th Ed.USA: Longman PubEffendy, Heru. (2009). Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga.Fiske, John. (1999). Televison Culture: Popular Pleasures and Politics.London: Routledge.Fiske, John. (2010). Cultural and Communication Studies: Sebuah PengantarPaling Komprehensif. Terjemahan Drs. Yosal Iriantara, MS.Yogyakarta: JALASUTRA.Hall, Stuart. (1997). Representation. London: SAGE publication.Littlejohn, Stephen W. (2009). Theory Of Human Communication 9th ed.Jakarta: Salemba Humanika.Mosse, Julia Cleves. (1996). Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: PustakaPelajar.Mulhall, Stephen. (2001). On Film. USA: Routledge.Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi.Jakarta: PT Gramedia.Neuman, Lawrence W. (2007). Basic of Social Research: Qualitative andQuantitave Approaches (2nd ed.). USA: Pearson Education Inc.Paningkiran, Halim. (2013). Make-Up Karakter untuk Televisi dan Film.Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.Pearson, Nelson, Titsworth, Harter. (2011). Human Communication (4th ed.).New York: The Mac Grown-Hill Inc.Saadawi, El Nawal. (2001) Perempuan dalam Budaya Patriarki. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Stadler, Jane., dan Kelly McWilliam. (2009). Screen Media: Analysing Filmand Television. Singapore: CMO Image Printing.Stolley, Kathy S. (2005). The Basic of Sociology. USA: Greenwood PressStorey, John.(2008). Cultural Theory and Popular Culture: an Introduction.Britain: Henry Ling Ltd.Sumarno, Marselli. (1996). Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT Grasindo.West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi:Analisis dan Aplikasi (3rd Ed.). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.INTERNET5 cm Film Terpuji Festival Film Bandung. Dalamm.antaranews.com/berita/380306/5-cm-film-terpuji-festival-filmbandun.Diunduh pada 13 Juli 2013. @5 cm. (2012). Dalam http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-5003-12-405162_5-cm#UUsOSNGyOoK. Diunduh pada 2 April pukul 22.00 WIB. @Eratnya Persahabatan di Puncak Semeru. Dalam http://www.yangmuda.com/read/detail/1936537/film-5-cm-eratnya-persahabatan-di-puncaksemeru.Diunduh pada 4 Mei 2013 pukul 21.00 WIB. @Film 5 cm: Esensi Sebuah Persahabatan, Cinta, dan Perjuangan. Dalamhttp://www.kabar24.com/index.php/film-5-cm-esensi-sebuahpersahabatan-cinta-dan-perjuangan/. Diunduh pada 2 April pukul22.00 WIB. @Kejanggalan-Kejanggalan Film ‘5 cm’. Dalamhttp://hiburan.kompasiana.com/film/ 2013/01/05/kejanggalankejanggalan-film-5-cm-521571.html. Diunduh pada 5 April 2013pukul 20.00 WIB. @Yanuar Elang Riki. (2009). Serigala Terakhir, Pemeran Utama Tak SelaluJawara. Okezone, dalamhttp://celebrity.okezone.com/read/2009/11/05/35/272496/serigalaterakhir-pemeran-utama-tak-selalu-jawara. Diunduh pada 2 Aprilpukul 21.00 WIB.JURNALPonti, Lucia et all. (2010). A Measure for the Study of Friendship and RomanticRelationship Quality from Adolescence to Early-Adulthood. TheOpen Psychology Journal. Vol. 3: 76-87.
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.