skip to main content

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN BERITA KASUS NARKOBA PESOHOR DENGAN CITRA PESOHOR DI MASYARAKAT


Citation Format:
Abstract

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN BERITA KASUS
NARKOBA PESOHOR DENGAN CITRA PESOHOR DI
MASYARAKAT
Jurnal Latpen
PENDAHULUAN
Pesohor sering sekali kita lihat di media massa, khususnya televisi dimana
pada akhir-akhir ini televisi adalah sebuah media hiburan termudah, termurah
yang bias dijangkau oleh banyak masyarakat. Besarnya kebutuhan masyarakat
akan informasi dan hiburan pada media televisi memunculkan beberapa jenis
program televise baru yang menampilkan sosok pesohor idola dan kehidupan
pribadinya diluar pekerjaan seakan masyarakat dibawa lebih deakat dengan
kehidupan pesohor melalui beberapa program pemberitaan di televisi.
Kemasan pemberitaan tentang pesohor sering menjadi komoditas utama
televisi mengingat banyaknya stasiun televisi yang berlomba untuk memiliki
program yang sama. Infotainment menampilkan sosok pesohor dalam sudut
pandang yang lebih dekat, dan menampilkan apa yang belum pernah dilihat
masyarakat tentang idolanya tersebut. Hal ini berpotensi memunculkan proses
gatekeeping pada masyarakat pada saat menerima informasi. Baik informasi yang
baik atau yang buruk dari pesohor idolanya. Pembentukan citra dan stereotip
dapat sangat mudah terjadi bila tayangan pemberitaan pesohor tersebut dilakukan
secara berulang-ulang. Walaupun terbentuknya citra tidak dapat diukur secara
kasat mata karena adanya faktor dan pengalaman yang berbeda, menjadikan
pembentukan citra antar khalayak tidak sama.
Belakangan ini kabar tentang pesohor yang terlibat kasus narkoba bukan
sebuah hal yang baru mengingat televisi beberapa kali menayangkan berita yang
serupa. Padahal seharusnya pesohor selalu memberi pengaruh baik kepada
masyarakat untuk menjauhi narkoba karena pesohor memiliki kecenderungan
dijadikan panutan oleh sebagian masyarakat khusunya penggemar. Yang
memilukan, liputan 6 SCTV 27 Jan 2013 memberitakan bahwa BNN menangkap
17 orang di rumah artis Raffi Ahmad satu diantaranya anggota legislatif, dan 3
sebagai artis, sedangkan 13 lainnya adalah kawan artis pemilik rumah
(sumber:liputan6SCTV)
Televisi merupakan salah satu media massa, yang paling dekat dengan
masyarakat. Memiliki jaringan yang kuat untuk menyampaikan informasi dengan
cepat dan memiliki jangkauan yang luas. Selain hal tersebut, televisi memiliki
pengaruh yang lebih besar dibanding media massa seperti koran dan radio. Berita
kasus narkoba pada pesohor yang diangkat oleh infotainment, disiarkan secara
lugas dan transparan melalui televisi. Sehingga masyarakat mampu mengetahui
kasus narkoba yang dialami pesohor, dengan mudah dan gamblang. Terhitung
antara tahun 2005 hingga sekarang, kurang lebih sebelas kasus narkoba yang
dialami beberapa pesohor di Indonesia dimana setiap kasusnya dibahas pada
setiap acara infotainment yang menbahas secara terus menerus pada jadwal
masing masing saluran televisi.
Permasalahannya apakah setelah muncul pemberitaan kasus narkoba para
pesohor yag ditayangkan secara terus menerus, akan mempengaruhi citra pesohor
di masyarakat. Penelitian ini, mengkaji hubungan antara terpaan berita kasus
narkoba pada masyarakat dengan citra pesohor yang di bentuk oleh masyarakat.
PEMBAHASAN
Pesohor sudah menjadi bagian hidup dari masyarakat, sebagai inspirator
dan penghibur. Kehidupan Pesohor semakin mendapat perhatian dari khalayak
dengan adanya infotainment. Beberapa kali pesohor diberitakan tersangkut kasus
yang melibatkan narkoba dan obat-obatan terlarang, sedangkan pesohor
merupakan sosok yang banyak ditiru oleh penggemar ataupun pemirsa televisi.
Media massa memiliki pengaruh besar kepada khalayak, mampu mempengaruhi
pemikiran, sikap dan perilaku khalayak. Penelitian ini diinspirasi oleh kutipan
dalam buku Jalaluddin Rahmat: “informasi itu dapat membentuk,
mempertahankan atau meredefinisikan citra” (Rakhmat, 2005: 224). Penelitian ini
mencari tahu dan membahas hubungan dari pemberitaan kasus narkoba pesohor
dan citra pesohor di masyarakat.
Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan
negatif antara terpaan pemberitaan kasus narkoba pesohor (X) dengan variabel
citra pesohor di masyarakat (Y). Artinya, semakin tinggi terpaan pemberitaan
kasus narkoba pesohor di televisi maka citra masyarakat mengenai pesohor akan
cenderung mengarah ke arah negatif..
Cumulative Effects Theory dari Elisabeth Noelle-Neuman menyimpulkan
bahwa media tidak punya efek langsung yang kuat tetapi efek itu akan terus
menguat seiring dengan berjalannya waktu. Cumulative Effects Theory
menyatakan bahwa tidak ada yang bisa menghindari media, karena sudah ke
mana-mana, atau pesan media (McQuail, 2011: 216). Di sini teori tersebut terlihat
dimana pertama, media membentuk formasi sosial dan sejarah dengan menyusun
realita (dalam fiksi maupun berita) dengan cara yang terprediksi dan terpola. Lalu
kedua khalayak membentuk sendiri pandangan mereka tentang realita sosial dan
kedudukan mereka di dalamnya, pada interaksi dengan konstruksi simbolik yang
ditawarkan media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kecenderungan hubungan
antara terpaan pemberitaan kasus narkoba pesohor di televisi dengan citra
masyarakat mengenai pesohor. Tidak adanya kecenderungan hubungan antara
kedua variabel tersebut, disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebabnya
adalah bahwa citra tidak hanya dibentuk berdasarkan faktor tunggal yang dominan
Tidak adanya hubungan dari kedua variabel disebabkan oleh berbagai hal,
antara lain:
 Informasi yang diterima masyarakat tentang kasus narkoba pesohor tidak serta
merta memengaruhi citra pesohor yang dibentuk masyarakat.
 Masyarakat membentuk citra pesohor berdasarkan nilai-nilai yang melekat pada
citra pesohor, yakni: gaya hidup pesohor,tutur kata dan penampilan pesohor.
 Banyak prestasi dan keunggulan yang dimiliki pesohor, sehingga membuat citra
yang baik pada pesohor.
Citra adalah dunia menurut persepsi kita (Rakhmat, 2005: 223).
Informasi yang diterima masyarakat tentang kasus narkoba pesohor merupakan
salah satu bentuk dari realita pesohor yang selanjutnya dipahami masyarakat. Dari
hasil kuesioner dan pengolahan data dapat ditemukan bahwa adanya pemahaman
masyarakat yang cukup baik tentang citra pesohor. citra pesohor di masyarakat
tergolong cukup baik. Hal tersebut ditandai melalui pandangan masyarakat pada,
penampilan, gaya hidup dan tutur kata pesohor yang cukup baik
PENUTUP
Penelitian ini berangkat dari kutipan dalam buku Jalaluddin Rakhmat, yang
mengatakan bahwa: “Buat khalayak, informasi itu dapat membentuk,
mempertahankan atau meredefinisikan citra”. (Rakhmat, 2005: 224). Sehingga
penelitian ini mencoba membuktikan apakah informasi tentang kasus narkoba
yang dialami peshor mampu membentuk, mempertahankan atau meredefinisikan
citra pesohor. Setelah dilakukan penelitian dengan melakukan wawancara pada 95
responden menggunakan instrumen kuesioner, ternyata menunjukkan hasil bahwa
informasi tentang kasus narkoba pesohor tidak secara langsung mempengaruhi
citra pesohor di masyarakat.
Dalam Penelitian ini, citra pesohor di masyarakat ditandai oleh responden melalui
pandangan pada, penampilan, gaya hidup dan tutur kata pesohor yang cukup baik,
dimana responden mewakili 4 kategori terpaan pemberitaan kasus narkoba
pesohor yang ditentukan. Terpaan berita kasus narkoba pesohor yang sangat
tinggi, cukup tinggi, kurang tinggi dan rendah, dengan jumlah masing – masing
kategori yang tidak terlalu jauh atau timpang. Dan akhirnya dapat diketahui
bahwa citra pesohor di masyarakat tergolong cukup baik. Hal tersebut ditandai
melalui pandangan masyarakat pada, penampilan, gaya hidup dan tutur kata
pesohor yang cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Irwan. 2007. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Ang, Ien. 1990. The Nature of the Audience. Dalam Downing, John, Ali Mohammadi,
Annabelle Sreberny-Mohammadi [eds]. Questioning The Media: A Critical
Introduction. California: SAGE Publication Inc.
Barker, Chris. (2008). Cultural Studies, Teori & Praktik. Yogyakarta: Kreasi
Wacana.
Blake, Marc.2005. How to be a Comedy Writer. Great Britain: Summersdale Publishers
Ltd.
Helitzer, Melvin. 2005.Comedy Writing Secrets. Ohio: F+W Publications, Inc.
Rahardjo, Turnomo. 2005. Menghargai Perbedaan Kultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.