BibTex Citation Data :
@article{IO3036, author = {Charisma Dinasih and Tandiyo Pradekso and Agus Naryoso}, title = {Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Coke Farm untuk Pembangunan Citra Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java}, journal = {Interaksi Online}, volume = {1}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Coke Farm untuk Pembangunan citra Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java ABSTRAK Evaluasi merupakan hal yang harus dilaksanakan untuk melihat pencapaian dari program, salah satunya adalah untuk melihat citra yang berhasil dibangun. Namun Praktisi PR masih sering mengesampingkan pentingnya evaluasi dengan tidak melakukannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pembangunan citra Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java (CCAI-CJ) melalui pelaksanaan kegiatan CSR Coke Farm di kalangan stakeholder eksternal yang terlibat secara langsung. Teori yang digunakan yaitu teori CSR untuk pembangunan citra. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dan menggunakan model evaluatif. Model Evaluasi yang digunakan adalah Context, Input, Process, Product (CIPP) Teknik pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan indepth interview kepada satu informan, yakni Public Relations (PR) dari CCAI-CJ. Teknik pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui wawancara dengan instrumen penelitian kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan PR CCAI-CJ belum mampu memanfaatkan program Coke Farm untuk pembangunan citra. Dari hasil penilaian dengan menggunakan ukuran efektivitas untuk menilai indikator di masing-masing kategori CIPP mendapatkan total nilai sebanyak 3, yang menunjukkan bahwa program CSR Coke Farm tidak efektif dalam membangun citra CCAI. Di dalam melaksanakan Coke Farm, PR tidak menjalankan semua tahapan yang harus dilakukan di dalam program CSR. Dengan pengelolaan Coke Farm yang kurang maksimal, maka tidak mampu membangun citra positif CCAI-CJ melalui Coke Farm. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari kuesioner yang menunjukkan citra sosial CCAI-CJ yang didapat melalui program Coke Farm adalah cenderung negatif. Untuk citra ramah lingkungan CCAI-CJ juga termasuk ke dalam kategori cenderung negatif. Sikap responden terhadap CCAI-CJ memperlihatkan hasil yang banyak negatif. Citra sosial dan citra ramah lingkungan tersebut didapatkan dari kumpulan penilaian responden mengenai manfaat sosial dan manfaat lingkungan dari Coke Farm. Coke Farm dianggap belum mampu memberikan manfaat responden. Kata kunci: Evaluasi, Corporate Social Responsibility, Citra Nama : Charisma Rahma Dinasih NIM : D2C009106 Judul : Evaluation of Corporate Social Responsibility Coke Farm Program to development Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java Image ABSTRACT The evaluation is to be undertaken to look at the achievements of the program, one of which is to see a successful image is built. But the practition PR still rule out the importance of evaluations with it. The purpose of this research was to evaluate the development image of Coca-Cola Matil Indonesia Central Java (CCAI-CJ) through the implementation of Coke Farm CSR activities among external stakeholders involved directly. The theory being used, namely the theory of development of CSR to image building. The model of evaluation is used Context, Input, Process, Product (CIPP). Qualitative an quantitative data collection techniques are performed using indepth interviews to one informant, namely Public Relations (PR) of CCAI-CJ. The research shows PR CCAI-CJ hasn’t been able to take advantage of the program for the development of a Coke Farm image. From the results of the assessment effectiveness to assess CIPP indicator in each category receives a total value of about 3 indicating that CSR Coke Farm ineffective for development CCAI-CJ image. In carrying out Coke Farm, PR did not run all the stages that must be done within the CSR program. With the management of Coke Farm that is less than maximum, then it is not able to build a positive image of CCAI-CJ through Coke Farm. It is proven by the results of a questionnaire that show of social image obtained through the program of Coke Farm is to tend negative. For eco-friendly image of CCAI-CJ is also included into the category tends to be negative. The attitude of respondents towards CCAI-CJ shows many negative results. Social image and eco-friendly image obtained from the respondent’s assessment regarding the social benefits of Coke Farm. Coke Farm considered hasn’s been able to deliver the benefits of the respondent. Keywords: Evaluation, Corporate Social Responsibility, Image JURNAL Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Coke Farm untuk Pembangunan Citra Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java PENDAHULUAN Dalam implementasi CSR, PR mempunyai peran penting, baik secara internal maupun eksternal. Dalam konteks pembentukan citra perusahaan, di semua bidang pembahasan di atas boleh dikatakan PR terlibat di dalamnya, sejak fact finding, planning, communicating, hingga evaluation. Jadi ketika kita membicarakan CSR berarti kita juga membicarakan PR sebuah perusahaan, di mana CSR merupakan bagian dari community relations. Karena CSR pada dasarnya adalah kegiatan PR, maka langkah-langkah dalam proses PR pun mewarnai langkah-langkah CSR. Dapat diketahui bahwa aktivitas atau kegiatan CSR sangat berpengaruh terhadap pembentukan opini yang kemudian menjadi sebuah citra perusahaan di mata masyarakat. Pelaksanaan kegiatan CSR yang baik secara otomatis akan mendapatkan corporate image (citra perusahaan) yang baik pula. Sudah saatnya perusahaan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap publik, sehingga perusahaan dapat mempertahankan sustainable company. Untuk membangun citra perusahaan yang baik di mata masyarakat itulah CCAI-CJ secara giat melakukan CSR. Tujuannya adalah untuk membangun opini publik yang positif terhadap perusahaannya dengan berusaha untuk tetap menunjukkan kepada masyarakat bahwasanya Ia juga peduli terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. salah satu program CSR CCAI-CJ yang masih berjalan sampai saat ini adalah Coke Farm. Coke Farm adalah salah satu kegiatan CSR CCAI-CJ yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di wilayah sekitar CCAI-CJ. Program ini dipilih berdasarkan pertimbangan potensi bahwa sebagian masyarakat mungkin bisa menggantungkan kegiatan pertaniannya dengan adanya lahan kosong di area Deep Well. Coke Farm bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal di sekitar pabrik CCAI-CJ melalui pelatihan pertanian, sekaligus turut melestarikan lingkungan dengan menanam berbagai macam pohon untuk penghijauan. Selama ini CCAI-CJ belum pernah melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana pencapaian program CSR Coke Farm untuk pembangunan citranya. CCAI-CJ dalam setiap bulan dan tahunnya hanya membuat laporan Coke Farm sebagai berikut: Dengan tidak adanya evaluasi terhadap pembangunan citra, maka tidak ada pula hasil dari seberapa besar pengaruh CSR Coke Farm terhadap citra yang diperoleh. Evaluasi merupakan keharusan untuk setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan PR untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program (Hadi, 2011: 145). Dalam hal ini evaluasi yang dilakukan adalah untuk melihat pencapaian pembangunan citra dari program CSR yang dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi itu bisa diketahui apakah program bisa dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan. Namun, dalam CSR perlu diingat bahwa evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap penyelenggaraan program atau kegiatannya belaka. Melainkan juga dievaluasi bagaimana sikap stakeholder yang terlibat terhadap organisasi yang berpengaruh terhadap citra. Jika dalam pelaksanaannya tidak berpengaruh terhadap citra perusahaan, maka perlu dilakukan perbaikan untuk memodifikasi program menjadi lebih efektif sebagai alat komunikasi untuk membangun citra. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengevaluasi sejauhmana program CSR yang telah dilaksanakan dapat berpengaruh pada persepsi positif masyarakat yang menjadi sasaran program terhadap citra CCAI-CJ. Penelitian ini menggunakan pemikiran tentang CSR untuk pembangunan citra yang menggambarkan bagaimana terbentuknya citra melalui CSR. Dari konsep triple botton line dalam CSR yang mengacu pada bidang sosial dan lingkungan akan menghasilkan citra sosial dan citra ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan model evaluasi CIPP (context, input, process, product), yang nantinya bisa menunjukkan efektivitas program CSR Coke Farm untuk membangun citra. Penelitian ini dilakukan dengan melalui wawancara mendalam kepada PR Officer CCAI-CJ sebagai informan untuk menggali informasi mengenai proses perencanaan hingga proses pengomunikasian CSR. Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan dua jenis populasi, yakni masyarakat dan petani penggarap Coke Farm untuk mengukur bagaimana citra CCAI-CJ terbentuk di mata stakeholder melalui program Coke Farm. Penelitian ini dilakukan dengan melalui wawancara mendalam kepada PR Officer CCAI-CJ sebagai informan untuk menggali informasi mengenai proses perencanaan hingga proses pengomunikasian CSR. Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan dua jenis populasi, yakni masyarakat dan petani penggarap Coke Farm untuk mengukur bagaimana citra CCAI-CJ terbentuk di mata stakeholder melalui program Coke Farm. ISI Dari hasil kuesioner menunjukkan bahwa citra sosial dari CCAI-CJ adalah cenderung negatif, citra ramah lingkungan juga menunjukkan hasil yang cenderung negatif. Sedangkan sikap responden terhadap CCAI-CJ adalah negatif. Dari hasil perolehan citra tersebut akan dijadikan ukuran untuk evaluasi, yang mana untuk membuktikan dari apa yang sudah PR lakukan dalam kinerjanya sebagai upaya untuk membangun citra dengan hasil yang didapatkan di lapangan. Jadi, ketika PR sudah melakukan upaya dengan melakukan tahapan-tahapan dalam CSR tetapi citranya negatif, hal ini dianggap bahwa Coke Farm tidak efektif dalam membangun citra. Evaluasi yang dilakukan adalah menggunakan model CIPP, yang mana dari masing-masing konsep dan tahapan dalam program CSR akan dikelompokkan ke dalam context, input, process, dan product. Evaluasi yang dilakukan adalah untuk mengukur efektivitas program Coke Farm untuk pembangunan citra. Sebab, kinerja PR akan mempengaruhi bagaimana citra terbentuk. Dalam Kolom CIPP, akan diberikan nilai 1 untuk kinerja PR yang sudah sesuai dengan ukuran efektivitas dan nol untuk yang tidak sesuai. Ukuran efektivitas dijadikan sebagai patokan untuk mengevaluasi program CSR Coke Farm, yang dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan PR untuk membangun citra. Sebab, kinerja PR akan mempengaruhi jalannya proses Coke Farm mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan reporting. Jalannya proses perencanaan sampai dengan reporting yang baik itulah yang akan mempengaruhi bagaimana pembangunan citra untuk CCAI-CJ. Dari ukuran efektivitas tersebut, diberikan nilai satu untuk kinerja PR yang sudah sesuai dengan ukuran efektivitas, dan nilai nol untuk yang tidak sesuai. Hasilnya menunjukkan bahwa Coke Farm tidak efektif untuk membangun citra CCAI-CJ dengan jumlah keseluruhan nilai yang hanya mendapatkan 3 dari 30 indikator yang dibedakan dalam context, input, process, dan product. Banyak kinerja PR yang tidak sesuai dengan ukuran efektifitas. PR belum melakukan upaya-upaya untuk mengelola CSR Coke Farm secara maksimal demi mencapai keberhasilan dalam pembangunan citra. Berikut ini adalah hasil evaluasi yang dibedakan ke dalam context, input, process, dan product: a. Context: PR CCAI-CJ sudah menjalankan CSR sesuai dengan konsep triple botton line dan menggunakan prinsip-prinsip CSR yang meliputi sustainability, accountability, dan transparency dalam program Coke Farm. PR memaknai CSR dari sisi kehumasan, tetapi pada kenyataannya PR tidak mampu menjalankan Coke Farm sesuai dengan konsep PR yang memiliki tujuan untuk citra, ditunjukkan dengan PR yang tidak mencoba berinovasi untuk memodifikasi program Coke Farm yang dirancang pusat untuk disesuaikan dengan wilayah beroperasinya CCAI-CJ, PR tidak melakukan analisis stakeholder dan adanya latar belakang yang tidak cukup kuat karena tidak berdasarkan riset. PR juga tidak dapat mengelola kegiatan-kegiatan di Coke Farm dengan baik. Dari evaluasi untuk context, mendapatkan jumlah nilai 1, yang menunjukkan bahwa konsep dan tahapan yang dilakukan untuk program CSR Coke Farm tidak efektif untuk pembangunan citra CCAI-CJ. b. Input: PR tidak melakukan tahapan perencanaan yang meliputi awareness building, CSR assessment, dan CSR manual. PR juga tidak melakukan analisis masalah dan tidak menyediakan SDM yang handal untuk Coke Farm. PR bersikap pasif dengan hanya mengikuti perencanaan dari pusat tanpa mencoba untuk berinisiatif melakukan tahapan perencanaan dan analisis masalah untuk disesuaikan dengan keadaan wilayah di CCAI-CJ. Dari evaluasi untuk input mendapatkan jumlah nilai 0, menunjukkan bahwa indikator yang dilakukan dalam input untuk program CSR Coke Farm tidak efektif untuk pembangunan citra CCAI-CJ. c. Process: PR tidak mengalokasikan budget untuk Coke Farm. PR tidak menjalankan tanggung jawabnya secara maksimal, terlihat dari tidak adanya time schedule yang dibuat untuk periode tertentu sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan, PR juga tidak melakukan salah satu tahapan dalam implementasi yaitu internalisasi. PR tidak dapat mengelola dan menjalin komunikasi yang baik dengan petani karena masih terdapat konflik yang terjadi yang terjadi. PR tidak melibatkan banyak stakeholder untuk terlibat di dalam Coke Farm secara langsung. PR sudah melakukan tahapan monitoring tetapi tidak mencoba melakukan perbaikan dari hasil monitoring yang telah didapatkan. Tahapan reporting juga sudah dilakukan, akan tetapi PR tidak melakukan evaluasi untuk melihat keberhasilan program dalam membangun citra. Dari evaluasi untuk process mendapatkan jumlah nilai 1, menunjukkan bahwa indikator yang dilakukan dalam process untuk program CSR Coke Farm tidak efektif untuk pembangunan citra CCAI-CJ. d. Product: Program CSR Coke Farm tidak mampu membangun citra positif CCAI-CJ, yang dikarenakan PR tidak mendayagunakan kemampuannya dengan memanfaatkan CSR sebagai alat komunikasi untuk pembangunan citra, PR tidak dapat menyampaikan pesan tentang citra yang ingin ditampilkan kepada stakeholder, yang ditunjukkan dengan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang program-program CSR yang dijalankan CCAI-CJ dan rendahnya pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan yang terdapat di Coke Farm karenakan PR belum mampu memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang ada secara efektif. Selain itu, PR tidak dapat memanfaatkan output yang telah didapatkan untuk dijadikan sebagai sarana pembangunan citra melalui publisitas di media, Coke Farm tidak mendapat dukungan penuh dari masyarakat yang ditunjukkan dari sikap masyarakat yang banyak negatif, masyarakat juga belum merasakan manfaat sosial dan lingkungan dari Coke Farm. Pada akhirnya Coke Farm belum mampu mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, sehingga Coke Farm tidak dapat mempengaruhi terbentuknya citra positif perusahaan dan tidak dapat memberikan manfaat bagi CCAI-CJ untuk pembangunan citranya, ditunjukkan dengan citra sosial CCAI-CJ yang cenderung negatif dan citra ramah lingkungan yang juga cenderung negatif. Dari evaluasi untuk product mendapatkan jumlah nilai 0, menunjukkan bahwa indikator yang dilakukan dalam product untuk program CSR Coke Farm tidak efektif untuk pembangunan citra CCAICJ. PENUTUP PR CCAI-CJ tidak pernah melakukan evaluasi untuk melihat citra yang berhasil dibangun dari program CSR Coke Farm yang telah dijalankan. Citra merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap praktisi PR. Dengan tidak adanya evaluasi, PR CCAI-CJ tidak dapat mengetahui citra yang terbentuk di mata stakeholder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, yang melibatkan 40 responden dan satu orang informan yang merupakan PR CCAI-CJ. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui citra CCAI-CJ melalui pelaksanaan kegiatan CSR Coke Farm di kalangan stakeholder eksternal. Model CIPP adalah model dengan decision oriented evaluation, dimana peneliti harus memberikan keputusan untuk program mengenai apakah program akan dihentikan, dilanjutkan, dan dimodifikasi. Untuk program Coke Farm ini, keputusan yang diambil adalah PR perlu melakukan modifikasi untuk program Coke Farm agar mendapatkan hasil yang efektif untuk pembangunan citra CCAICJ. Modifikasi untuk Coke Farm dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. PR sebaiknya menyediakan SDM yang handal untuk dibentuk dalam struktur organisasi yang dikhususkan untuk Coke Farm agar pengelolaan dan pelaksanaan dapat terkontrol baik dengan adanya SDM yang difokuskan untuk membantu PR dalam Coke Farm. 2. PR sebaiknya menambahkan jumlah petani yang menjadi target sasaran dari Coke Farm, karena pada saat ini jumlah yang menjadi target sasaran masih tergolong sangat kecil. Dengan menambahkan target sasaran akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat yang sebagian merupakan petani. 3. PR bisa melibatkan masyarakat sekitar untuk ikut dalam beberapa kegiatan yang dilakukan di Coke Farm, misalnya saja untuk kegiatan pelatihan dan penyuluhan tentang pertanian. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan mengajak banyak masyarakat sekitar yang bukan hanya petani penggarap Coke Farm saja. Dengan begitu masyarakat sekitar akan merasa dilibatkan dan mengurangi kecemburuan sosial yang ada. 4. PR sebaiknya membuat jadwal kegiatan yang dikhususkan untuk petani untuk periode waktu tertentu, agar kegiatan yang dilakukan petani dapat berjalan dengan jelas dan teratur sesuai dengan jadwal yang telah dibuat PR. Sebab, ketika petani tidak dijadwalkan untuk datang ke Coke Farm maka petani itu tidak akan setiap hari datang untuk terus mengawasi tanamannya, dan PR menyatakan jika itu kesalahan dari petani. Padahal itu juga merupakan kesalahan PR yang tidak membuat jadwal tetap bagi petani. 5. PR bisa mengajak peserta plant visit ke lokasi Coke Farm untuk melihat langsung kegiatan yang ada di dalamnya sebagai upaya untuk mengomunikasikan Coke Farm kepada publik, seperti yang telah dilakukan oleh Plant Coca-Cola di Bandung. Dengan mengajak peserta plant visit ke lokasi Coke Farm akan menjadikan banyak orang yang mengetahui akan adanya Coke Farm. Penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa PR CCAI-CJ tidak bisa memanfaatkan CSR Coke Farm untuk kepentingan citra. CSR dijalankan hanya untuk memenuhi kewajiban CCAI-CJ yang mana sebagai anak perusahaan harus mematuhi kebijakan dari pusat dan mematuhi peraturan perundang-undangan dari pemerintah, tanpa melakukan upaya-upaya lebih lanjut sesuai dengan konsep PR untuk mencapai keberhasilan dalam pembangunan citra. Coke Farm yang telah dijalankan sejak tahun 2009 tidak mampu menghasilkan citra positif, dibuktikan dari citra sosial CCAI-CJ yang cenderung negatif dan citra ramah lingkungan yang juga cenderung negatif. Coke Farm juga tidak mampu membuat masyarakat mempunyai sikap yang positif terhadap CCAI-CJ, yang ditunjukkan dengan sikap masyarakat yang banyak negatif terhadap CCAI-CJ. Kesimpulan lain yang sekaligus merupakan kritik kepada PR CCAI-CJ, yakni PR CCAI-CJ tidak pernah melakukan riset untuk perencanaan program Coke Farm, semuanya hanya berdasarkan asumsi belaka. Citra yang terbentuk dari program Coke Farm juga diketahui hanya berdasarkan asumsi PR belaka. Kondisi ini berbanding terbalik dengan dunia PR yang sesungguhnya, dimana pada setiap kegiatan harus diawali dengan riset untuk bisa menentukan masalah yang jelas dan spesifik. Selain itu, CSR yang seharusnya bisa dijadikan sebagai alat komunikasi untuk pembangunan citra, tidak dapat dimanfaatkan baik oleh PR. Coke Farm tampak berjalan sia-sia dengan tidak mampu menghasilkan penilaian yang positif dari stakeholder, dimana PR menjalankan program ini tidak secara sungguh-sungguh. Banyak tahapan penting yang seharusnya dilakukan namun tidak dilakukan. Pengelolaan program Coke Farm juga masih kacau, tidak adanya SDM handal yang disediakan, banyak kegiatan yang tidak dijalankan, tidak mampu mengelola komunikasi yang baik sehingga masih sering menghasilkan konflik. Itulah beberapa contoh kecil yang sangat fatal apabila disepelekan oleh seorang praktisi PR. Karena hal-hal tersebut juga akan turut mempengaruhi keberhasilan program. Keberhasilan program pada akhirnya akan berpengaruh terhadap terbentuknya citra positif perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Arafat, Wilson. (2006). Behind A Powerful Image : Menggenggam Strategi dan Kunci-kunci Sukses Menancapkan Image Perusahaan yang Kokoh. Yogyakarta : Penerbit Andi. Basuki, Sulistyo. (2006). Metoda Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Cutlip, Center, dan Broom. (2006). Effectively Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Djam’an Satori Dan Aan Komariah. (2009). Metode Penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta. F. Rachmadi. (1996). Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Mardalis. (2004). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Moleong, J. Lexy. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Mudrajat Kuncoro. (2001). Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Mutofin. 2010. Evaluasi Program. Bandung: Laksbang Presindo. Soemirat, Soleh dan Elvirano Ardianto. (2003). Dasar-Dasar Public Relation. Bandung : Remaja Rosdakarya. Susanto, A.B. (2009). Reputation-Driven Corporate Social Responsibility, Pendekatan Strategic Management dalam CSR. Jakarta: Esensi Erlangga Grup. Patton, Michael Quinn. (2006). Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ruslan, Rosady. (2006). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ruslan, Rosady. (1998). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Tashakkori, Abbas dan Charles Teddlie. (2010). Mixed Methodology. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Untung, Hendrik Budi. (2008). Corporate Social Responsibility. Jakarta : Sinar Grafika. Wibisono, Yusuf. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik: Fascho Publishing. Skripsi Ibrahim, Adi Kurnia. (2011). Strategi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dalam Program CSR Pembinaan Usaha Kecil. Skripsi. Program Studi Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. Kumalasari, Manik Andiani. (2010). Implementasi Program Community Dialogue Platform Sebagai Upaya Membangun Goodwill Antar Stakeholder untuk Realisasi Perencanaan Program Corporate Social Responsibility Komunitas Industri di Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Skripsi. Program Studi Ilmu Komunikasi. Semarang: Universitas Diponegoro. Majid, Paramita. (2012). “Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan Pada PT. Hadji Kalla Cabang Sultan Alaudin, Makassar”. Skripsi. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Makassar: Universitas Hasanuddin. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/3036} }
Refworks Citation Data :
Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Coke Farmuntuk Pembangunan citra Coca-Cola Amatil Indonesia CentralJavaABSTRAKEvaluasi merupakan hal yang harus dilaksanakan untuk melihat pencapaian dariprogram, salah satunya adalah untuk melihat citra yang berhasil dibangun. NamunPraktisi PR masih sering mengesampingkan pentingnya evaluasi dengan tidakmelakukannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pembangunancitra Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java (CCAI-CJ) melalui pelaksanaankegiatan CSR Coke Farm di kalangan stakeholder eksternal yang terlibat secaralangsung. Teori yang digunakan yaitu teori CSR untuk pembangunan citra. Tipepenelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif danmenggunakan model evaluatif. Model Evaluasi yang digunakan adalah Context,Input, Process, Product (CIPP) Teknik pengumpulan data kualitatif dilakukandengan menggunakan indepth interview kepada satu informan, yakni PublicRelations (PR) dari CCAI-CJ. Teknik pengumpulan data kuantitatif dilakukanmelalui wawancara dengan instrumen penelitian kuesioner.Hasil penelitian ini menunjukkan PR CCAI-CJ belum mampu memanfaatkanprogram Coke Farm untuk pembangunan citra. Dari hasil penilaian denganmenggunakan ukuran efektivitas untuk menilai indikator di masing-masingkategori CIPP mendapatkan total nilai sebanyak 3, yang menunjukkan bahwaprogram CSR Coke Farm tidak efektif dalam membangun citra CCAI. Di dalammelaksanakan Coke Farm, PR tidak menjalankan semua tahapan yang harusdilakukan di dalam program CSR. Dengan pengelolaan Coke Farm yang kurangmaksimal, maka tidak mampu membangun citra positif CCAI-CJ melalui CokeFarm. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari kuesioner yang menunjukkan citrasosial CCAI-CJ yang didapat melalui program Coke Farm adalah cenderungnegatif. Untuk citra ramah lingkungan CCAI-CJ juga termasuk ke dalam kategoricenderung negatif. Sikap responden terhadap CCAI-CJ memperlihatkan hasilyang banyak negatif. Citra sosial dan citra ramah lingkungan tersebut didapatkandari kumpulan penilaian responden mengenai manfaat sosial dan manfaatlingkungan dari Coke Farm. Coke Farm dianggap belum mampu memberikanmanfaat responden.Kata kunci: Evaluasi, Corporate Social Responsibility, CitraNama : Charisma Rahma DinasihNIM : D2C009106Judul : Evaluation of Corporate Social Responsibility Coke FarmProgram to development Coca-Cola Amatil Indonesia CentralJava ImageABSTRACTThe evaluation is to be undertaken to look at the achievements of the program,one of which is to see a successful image is built. But the practition PR still ruleout the importance of evaluations with it. The purpose of this research was toevaluate the development image of Coca-Cola Matil Indonesia Central Java(CCAI-CJ) through the implementation of Coke Farm CSR activities amongexternal stakeholders involved directly. The theory being used, namely the theoryof development of CSR to image building. The model of evaluation is usedContext, Input, Process, Product (CIPP). Qualitative an quantitative datacollection techniques are performed using indepth interviews to one informant,namely Public Relations (PR) of CCAI-CJ.The research shows PR CCAI-CJ hasn’t been able to take advantage of theprogram for the development of a Coke Farm image. From the results of theassessment effectiveness to assess CIPP indicator in each category receives a totalvalue of about 3 indicating that CSR Coke Farm ineffective for developmentCCAI-CJ image. In carrying out Coke Farm, PR did not run all the stages thatmust be done within the CSR program. With the management of Coke Farm thatis less than maximum, then it is not able to build a positive image of CCAI-CJthrough Coke Farm. It is proven by the results of a questionnaire that show ofsocial image obtained through the program of Coke Farm is to tend negative. Foreco-friendly image of CCAI-CJ is also included into the category tends to benegative. The attitude of respondents towards CCAI-CJ shows many negativeresults. Social image and eco-friendly image obtained from the respondent’sassessment regarding the social benefits of Coke Farm. Coke Farm consideredhasn’s been able to deliver the benefits of the respondent.Keywords: Evaluation, Corporate Social Responsibility, ImageJURNALEvaluasi Program Corporate Social Responsibility Coke Farmuntuk Pembangunan CitraCoca-Cola Amatil Indonesia Central JavaPENDAHULUANDalam implementasi CSR, PR mempunyai peran penting, baik secarainternal maupun eksternal. Dalam konteks pembentukan citra perusahaan, disemua bidang pembahasan di atas boleh dikatakan PR terlibat di dalamnya, sejakfact finding, planning, communicating, hingga evaluation. Jadi ketika kitamembicarakan CSR berarti kita juga membicarakan PR sebuah perusahaan, dimana CSR merupakan bagian dari community relations. Karena CSR padadasarnya adalah kegiatan PR, maka langkah-langkah dalam proses PR punmewarnai langkah-langkah CSR.Dapat diketahui bahwa aktivitas atau kegiatan CSR sangat berpengaruhterhadap pembentukan opini yang kemudian menjadi sebuah citra perusahaan dimata masyarakat. Pelaksanaan kegiatan CSR yang baik secara otomatis akanmendapatkan corporate image (citra perusahaan) yang baik pula. Sudah saatnyaperusahaan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar sebagai bentuktanggung jawab sosial perusahaan terhadap publik, sehingga perusahaan dapatmempertahankan sustainable company.Untuk membangun citra perusahaan yang baik di mata masyarakat itulahCCAI-CJ secara giat melakukan CSR. Tujuannya adalah untuk membangun opinipublik yang positif terhadap perusahaannya dengan berusaha untuk tetapmenunjukkan kepada masyarakat bahwasanya Ia juga peduli terhadap kemajuandan kesejahteraan masyarakat. salah satu program CSR CCAI-CJ yang masihberjalan sampai saat ini adalah Coke Farm.Coke Farm adalah salah satu kegiatan CSR CCAI-CJ yang dirancanguntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di wilayah sekitar CCAI-CJ.Program ini dipilih berdasarkan pertimbangan potensi bahwa sebagian masyarakatmungkin bisa menggantungkan kegiatan pertaniannya dengan adanya lahankosong di area Deep Well. Coke Farm bertujuan untuk memberdayakankomunitas lokal di sekitar pabrik CCAI-CJ melalui pelatihan pertanian, sekaligusturut melestarikan lingkungan dengan menanam berbagai macam pohon untukpenghijauan.Selama ini CCAI-CJ belum pernah melakukan evaluasi untuk melihatsejauh mana pencapaian program CSR Coke Farm untuk pembangunan citranya.CCAI-CJ dalam setiap bulan dan tahunnya hanya membuat laporan Coke Farmsebagai berikut:Dengan tidak adanya evaluasi terhadap pembangunan citra, maka tidakada pula hasil dari seberapa besar pengaruh CSR Coke Farm terhadap citra yangdiperoleh.Evaluasi merupakan keharusan untuk setiap program atau kegiatan yangdilaksanakan PR untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program (Hadi, 2011:145). Dalam hal ini evaluasi yang dilakukan adalah untuk melihat pencapaianpembangunan citra dari program CSR yang dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasiitu bisa diketahui apakah program bisa dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkandengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan. Namun, dalam CSR perludiingat bahwa evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap penyelenggaraan programatau kegiatannya belaka. Melainkan juga dievaluasi bagaimana sikap stakeholderyang terlibat terhadap organisasi yang berpengaruh terhadap citra. Jika dalampelaksanaannya tidak berpengaruh terhadap citra perusahaan, maka perludilakukan perbaikan untuk memodifikasi program menjadi lebih efektif sebagaialat komunikasi untuk membangun citra.Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengevaluasi sejauhmanaprogram CSR yang telah dilaksanakan dapat berpengaruh pada persepsi positifmasyarakat yang menjadi sasaran program terhadap citra CCAI-CJ.Penelitian ini menggunakan pemikiran tentang CSR untuk pembangunancitra yang menggambarkan bagaimana terbentuknya citra melalui CSR. Darikonsep triple botton line dalam CSR yang mengacu pada bidang sosial danlingkungan akan menghasilkan citra sosial dan citra ramah lingkungan. Penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan model evaluasiCIPP (context, input, process, product), yang nantinya bisa menunjukkanefektivitas program CSR Coke Farm untuk membangun citra.Penelitian ini dilakukan dengan melalui wawancara mendalam kepada PROfficer CCAI-CJ sebagai informan untuk menggali informasi mengenai prosesperencanaan hingga proses pengomunikasian CSR. Selain itu, dalam penelitian inijuga menggunakan dua jenis populasi, yakni masyarakat dan petani penggarapCoke Farm untuk mengukur bagaimana citra CCAI-CJ terbentuk di matastakeholder melalui program Coke Farm.Penelitian ini dilakukan dengan melalui wawancara mendalam kepada PROfficer CCAI-CJ sebagai informan untuk menggali informasi mengenai prosesperencanaan hingga proses pengomunikasian CSR. Selain itu, dalam penelitian inijuga menggunakan dua jenis populasi, yakni masyarakat dan petani penggarapCoke Farm untuk mengukur bagaimana citra CCAI-CJ terbentuk di matastakeholder melalui program Coke Farm.ISIDari hasil kuesioner menunjukkan bahwa citra sosial dari CCAI-CJ adalahcenderung negatif, citra ramah lingkungan juga menunjukkan hasil yangcenderung negatif. Sedangkan sikap responden terhadap CCAI-CJ adalah negatif.Dari hasil perolehan citra tersebut akan dijadikan ukuran untuk evaluasi, yangmana untuk membuktikan dari apa yang sudah PR lakukan dalam kinerjanyasebagai upaya untuk membangun citra dengan hasil yang didapatkan di lapangan.Jadi, ketika PR sudah melakukan upaya dengan melakukan tahapan-tahapandalam CSR tetapi citranya negatif, hal ini dianggap bahwa Coke Farm tidakefektif dalam membangun citra.Evaluasi yang dilakukan adalah menggunakan model CIPP, yang manadari masing-masing konsep dan tahapan dalam program CSR akandikelompokkan ke dalam context, input, process, dan product. Evaluasi yangdilakukan adalah untuk mengukur efektivitas program Coke Farm untukpembangunan citra. Sebab, kinerja PR akan mempengaruhi bagaimana citraterbentuk. Dalam Kolom CIPP, akan diberikan nilai 1 untuk kinerja PR yangsudah sesuai dengan ukuran efektivitas dan nol untuk yang tidak sesuai. Ukuranefektivitas dijadikan sebagai patokan untuk mengevaluasi program CSR CokeFarm, yang dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan PR untuk membangun citra.Sebab, kinerja PR akan mempengaruhi jalannya proses Coke Farm mulai daritahapan perencanaan sampai dengan reporting. Jalannya proses perencanaansampai dengan reporting yang baik itulah yang akan mempengaruhi bagaimanapembangunan citra untuk CCAI-CJ. Dari ukuran efektivitas tersebut, diberikannilai satu untuk kinerja PR yang sudah sesuai dengan ukuran efektivitas, dan nilainol untuk yang tidak sesuai. Hasilnya menunjukkan bahwa Coke Farm tidakefektif untuk membangun citra CCAI-CJ dengan jumlah keseluruhan nilai yanghanya mendapatkan 3 dari 30 indikator yang dibedakan dalam context, input,process, dan product. Banyak kinerja PR yang tidak sesuai dengan ukuranefektifitas. PR belum melakukan upaya-upaya untuk mengelola CSR Coke Farmsecara maksimal demi mencapai keberhasilan dalam pembangunan citra.Berikut ini adalah hasil evaluasi yang dibedakan ke dalam context, input, process,dan product:a. Context: PR CCAI-CJ sudah menjalankan CSR sesuai dengan konseptriple botton line dan menggunakan prinsip-prinsip CSR yang meliputisustainability, accountability, dan transparency dalam program CokeFarm. PR memaknai CSR dari sisi kehumasan, tetapi pada kenyataannyaPR tidak mampu menjalankan Coke Farm sesuai dengan konsep PR yangmemiliki tujuan untuk citra, ditunjukkan dengan PR yang tidak mencobaberinovasi untuk memodifikasi program Coke Farm yang dirancang pusatuntuk disesuaikan dengan wilayah beroperasinya CCAI-CJ, PR tidakmelakukan analisis stakeholder dan adanya latar belakang yang tidakcukup kuat karena tidak berdasarkan riset. PR juga tidak dapat mengelolakegiatan-kegiatan di Coke Farm dengan baik. Dari evaluasi untuk context,mendapatkan jumlah nilai 1, yang menunjukkan bahwa konsep dantahapan yang dilakukan untuk program CSR Coke Farm tidak efektifuntuk pembangunan citra CCAI-CJ.b. Input: PR tidak melakukan tahapan perencanaan yang meliputi awarenessbuilding, CSR assessment, dan CSR manual. PR juga tidak melakukananalisis masalah dan tidak menyediakan SDM yang handal untuk CokeFarm. PR bersikap pasif dengan hanya mengikuti perencanaan dari pusattanpa mencoba untuk berinisiatif melakukan tahapan perencanaan dananalisis masalah untuk disesuaikan dengan keadaan wilayah di CCAI-CJ.Dari evaluasi untuk input mendapatkan jumlah nilai 0, menunjukkanbahwa indikator yang dilakukan dalam input untuk program CSR CokeFarm tidak efektif untuk pembangunan citra CCAI-CJ.c. Process: PR tidak mengalokasikan budget untuk Coke Farm. PR tidakmenjalankan tanggung jawabnya secara maksimal, terlihat dari tidakadanya time schedule yang dibuat untuk periode tertentu sebagai panduanuntuk melaksanakan kegiatan, PR juga tidak melakukan salah satu tahapandalam implementasi yaitu internalisasi. PR tidak dapat mengelola danmenjalin komunikasi yang baik dengan petani karena masih terdapatkonflik yang terjadi yang terjadi. PR tidak melibatkan banyak stakeholderuntuk terlibat di dalam Coke Farm secara langsung. PR sudah melakukantahapan monitoring tetapi tidak mencoba melakukan perbaikan dari hasilmonitoring yang telah didapatkan. Tahapan reporting juga sudahdilakukan, akan tetapi PR tidak melakukan evaluasi untuk melihatkeberhasilan program dalam membangun citra. Dari evaluasi untukprocess mendapatkan jumlah nilai 1, menunjukkan bahwa indikator yangdilakukan dalam process untuk program CSR Coke Farm tidak efektifuntuk pembangunan citra CCAI-CJ.d. Product: Program CSR Coke Farm tidak mampu membangun citra positifCCAI-CJ, yang dikarenakan PR tidak mendayagunakan kemampuannyadengan memanfaatkan CSR sebagai alat komunikasi untuk pembangunancitra, PR tidak dapat menyampaikan pesan tentang citra yang inginditampilkan kepada stakeholder, yang ditunjukkan dengan rendahnyapengetahuan masyarakat tentang program-program CSR yang dijalankanCCAI-CJ dan rendahnya pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan yangterdapat di Coke Farm karenakan PR belum mampu memanfaatkansaluran-saluran komunikasi yang ada secara efektif. Selain itu, PR tidakdapat memanfaatkan output yang telah didapatkan untuk dijadikan sebagaisarana pembangunan citra melalui publisitas di media, Coke Farm tidakmendapat dukungan penuh dari masyarakat yang ditunjukkan dari sikapmasyarakat yang banyak negatif, masyarakat juga belum merasakanmanfaat sosial dan lingkungan dari Coke Farm. Pada akhirnya Coke Farmbelum mampu mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan,sehingga Coke Farm tidak dapat mempengaruhi terbentuknya citra positifperusahaan dan tidak dapat memberikan manfaat bagi CCAI-CJ untukpembangunan citranya, ditunjukkan dengan citra sosial CCAI-CJ yangcenderung negatif dan citra ramah lingkungan yang juga cenderungnegatif. Dari evaluasi untuk product mendapatkan jumlah nilai 0,menunjukkan bahwa indikator yang dilakukan dalam product untukprogram CSR Coke Farm tidak efektif untuk pembangunan citra CCAICJ.PENUTUPPR CCAI-CJ tidak pernah melakukan evaluasi untuk melihat citra yangberhasil dibangun dari program CSR Coke Farm yang telah dijalankan. Citramerupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap praktisi PR. Dengan tidak adanyaevaluasi, PR CCAI-CJ tidak dapat mengetahui citra yang terbentuk di matastakeholder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif,yang melibatkan 40 responden dan satu orang informan yang merupakan PRCCAI-CJ. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui citra CCAI-CJmelalui pelaksanaan kegiatan CSR Coke Farm di kalangan stakeholder eksternal.Model CIPP adalah model dengan decision oriented evaluation, dimanapeneliti harus memberikan keputusan untuk program mengenai apakah programakan dihentikan, dilanjutkan, dan dimodifikasi. Untuk program Coke Farm ini,keputusan yang diambil adalah PR perlu melakukan modifikasi untuk programCoke Farm agar mendapatkan hasil yang efektif untuk pembangunan citra CCAICJ.Modifikasi untuk Coke Farm dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:1. PR sebaiknya menyediakan SDM yang handal untuk dibentuk dalamstruktur organisasi yang dikhususkan untuk Coke Farm agarpengelolaan dan pelaksanaan dapat terkontrol baik dengan adanyaSDM yang difokuskan untuk membantu PR dalam Coke Farm.2. PR sebaiknya menambahkan jumlah petani yang menjadi targetsasaran dari Coke Farm, karena pada saat ini jumlah yang menjaditarget sasaran masih tergolong sangat kecil. Dengan menambahkantarget sasaran akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakatyang sebagian merupakan petani.3. PR bisa melibatkan masyarakat sekitar untuk ikut dalam beberapakegiatan yang dilakukan di Coke Farm, misalnya saja untuk kegiatanpelatihan dan penyuluhan tentang pertanian. Kegiatan tersebut bisadilakukan dengan mengajak banyak masyarakat sekitar yang bukanhanya petani penggarap Coke Farm saja. Dengan begitu masyarakatsekitar akan merasa dilibatkan dan mengurangi kecemburuan sosialyang ada.4. PR sebaiknya membuat jadwal kegiatan yang dikhususkan untukpetani untuk periode waktu tertentu, agar kegiatan yang dilakukanpetani dapat berjalan dengan jelas dan teratur sesuai dengan jadwalyang telah dibuat PR. Sebab, ketika petani tidak dijadwalkan untukdatang ke Coke Farm maka petani itu tidak akan setiap hari datanguntuk terus mengawasi tanamannya, dan PR menyatakan jika itukesalahan dari petani. Padahal itu juga merupakan kesalahan PR yangtidak membuat jadwal tetap bagi petani.5. PR bisa mengajak peserta plant visit ke lokasi Coke Farm untukmelihat langsung kegiatan yang ada di dalamnya sebagai upaya untukmengomunikasikan Coke Farm kepada publik, seperti yang telahdilakukan oleh Plant Coca-Cola di Bandung. Dengan mengajakpeserta plant visit ke lokasi Coke Farm akan menjadikan banyakorang yang mengetahui akan adanya Coke Farm.Penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa PR CCAI-CJ tidak bisamemanfaatkan CSR Coke Farm untuk kepentingan citra. CSR dijalankan hanyauntuk memenuhi kewajiban CCAI-CJ yang mana sebagai anak perusahaan harusmematuhi kebijakan dari pusat dan mematuhi peraturan perundang-undangan daripemerintah, tanpa melakukan upaya-upaya lebih lanjut sesuai dengan konsep PRuntuk mencapai keberhasilan dalam pembangunan citra. Coke Farm yang telahdijalankan sejak tahun 2009 tidak mampu menghasilkan citra positif, dibuktikandari citra sosial CCAI-CJ yang cenderung negatif dan citra ramah lingkunganyang juga cenderung negatif. Coke Farm juga tidak mampu membuat masyarakatmempunyai sikap yang positif terhadap CCAI-CJ, yang ditunjukkan dengan sikapmasyarakat yang banyak negatif terhadap CCAI-CJ.Kesimpulan lain yang sekaligus merupakan kritik kepada PR CCAI-CJ,yakni PR CCAI-CJ tidak pernah melakukan riset untuk perencanaan programCoke Farm, semuanya hanya berdasarkan asumsi belaka. Citra yang terbentukdari program Coke Farm juga diketahui hanya berdasarkan asumsi PR belaka.Kondisi ini berbanding terbalik dengan dunia PR yang sesungguhnya, dimanapada setiap kegiatan harus diawali dengan riset untuk bisa menentukan masalahyang jelas dan spesifik. Selain itu, CSR yang seharusnya bisa dijadikan sebagaialat komunikasi untuk pembangunan citra, tidak dapat dimanfaatkan baik oleh PR.Coke Farm tampak berjalan sia-sia dengan tidak mampu menghasilkan penilaianyang positif dari stakeholder, dimana PR menjalankan program ini tidak secarasungguh-sungguh. Banyak tahapan penting yang seharusnya dilakukan namuntidak dilakukan. Pengelolaan program Coke Farm juga masih kacau, tidak adanyaSDM handal yang disediakan, banyak kegiatan yang tidak dijalankan, tidakmampu mengelola komunikasi yang baik sehingga masih sering menghasilkankonflik. Itulah beberapa contoh kecil yang sangat fatal apabila disepelekan olehseorang praktisi PR. Karena hal-hal tersebut juga akan turut mempengaruhikeberhasilan program. Keberhasilan program pada akhirnya akan berpengaruhterhadap terbentuknya citra positif perusahaan.DAFTAR PUSTAKAArafat, Wilson. (2006). Behind A Powerful Image : Menggenggam Strategi danKunci-kunci Sukses Menancapkan Image Perusahaan yang Kokoh. Yogyakarta :Penerbit Andi.Basuki, Sulistyo. (2006). Metoda Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.Cutlip, Center, dan Broom. (2006). Effectively Public Relations. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.Djam’an Satori Dan Aan Komariah. (2009). Metode Penelitian kualitatif.Bandung: Alfabeta.F. Rachmadi. (1996). Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.Mardalis. (2004). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT.Bumi Aksara.Moleong, J. Lexy. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya Offset.Mudrajat Kuncoro. (2001). Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnisdan Ekonomi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.Mutofin. 2010. Evaluasi Program. Bandung: Laksbang Presindo.Soemirat, Soleh dan Elvirano Ardianto. (2003). Dasar-Dasar Public Relation.Bandung : Remaja Rosdakarya.Susanto, A.B. (2009). Reputation-Driven Corporate Social Responsibility,Pendekatan Strategic Management dalam CSR. Jakarta: Esensi Erlangga Grup.Patton, Michael Quinn. (2006). Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: PustakaPelajar.Ruslan, Rosady. (2006). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Ruslan, Rosady. (1998). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi,konsepsi dan aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.Tashakkori, Abbas dan Charles Teddlie. (2010). Mixed Methodology. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Untung, Hendrik Budi. (2008). Corporate Social Responsibility. Jakarta : SinarGrafika.Wibisono, Yusuf. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate SocialResponsibility). Gresik: Fascho Publishing.SkripsiIbrahim, Adi Kurnia. (2011). Strategi Public Relations PT TelekomunikasiIndonesia, Tbk. Dalam Program CSR Pembinaan Usaha Kecil. Skripsi. ProgramStudi Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Universitas Bina Nusantara.Kumalasari, Manik Andiani. (2010). Implementasi Program Community DialoguePlatform Sebagai Upaya Membangun Goodwill Antar Stakeholder untuk RealisasiPerencanaan Program Corporate Social Responsibility Komunitas Industri diKecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Skripsi. Program Studi IlmuKomunikasi. Semarang: Universitas Diponegoro.Majid, Paramita. (2012). “Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility(CSR) Terhadap Citra Perusahaan Pada PT. Hadji Kalla Cabang Sultan Alaudin,Makassar”. Skripsi. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Last update:
Interaksi Online, is published by Undergraduate Program of Communication Science, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024) 7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
situs slot 4d
toto slot 88