BibTex Citation Data :
@article{IMAJI7000, author = {putri laras and indriastjario indriastjario and agung dwiyanto}, title = {SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN}, journal = {IMAJI}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta, dan terletak antara Stasiun Jurang mangu dan Stasiun Rawa Buntu. Stasiun ini memiliki tiga jalur. Jalur 1 digunakan untuk kereta api yang berjalan ke arah barat/ Stasiun Serpong, Jalur 2 digunakan untuk kereta api yang berjalan ke arah timur/ Stasiun Tanah abang dan Jalur 3 digunakan untuk kereta api yang akan bersilang atau disusul kereta api lain. Stasiun yang sudah mempunyai peron tinggi ini, merupakan stasiun dengan pengguna terpadat ke 2 setelah stasiun Tanah Abang, pada jalur hijau Commuter Line. Dengan volume ± 15.000 penumpang perharinya. Belasan ribu penumpang pengguna Commuter Line, harus berdesakan pada stasiun ini. Banyaknya sistem baru pada perkeretaapian Indonesia, berbanding lurus dengan kebutuhan ruang untuk menunjang segala sistem terbaru. Akhirnya banyak ruang-ruang yang terkesan “asal” karena tidak sesuainya fungsi dan besaran ruang untuk menunjang berbagai sistem-sistem terbaru dari perkereta apian Indonesia, misalnya proses membeli tiket, dan ruang tunggu kereta. Parahnya lagi, ruangan yang terkesan “asal” ini tidak hanya berdampak pada estetika bangunan tidak jelasnya jalur sirkulasi, tetapi juga membuat keselamatan penggunanya itu sendiri terabaikan, misalnya saja yang terjadi pada jalur penyebrangan atar peron. }, issn = {2089-3892}, pages = {939--944} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/imaji/article/view/7000} }
Refworks Citation Data :
Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta, dan terletak antara Stasiun Jurang mangu dan Stasiun Rawa Buntu. Stasiun ini memiliki tiga jalur. Jalur 1 digunakan untuk kereta api yang berjalan ke arah barat/ Stasiun Serpong, Jalur 2 digunakan untuk kereta api yang berjalan ke arah timur/ Stasiun Tanah abang dan Jalur 3 digunakan untuk kereta api yang akan bersilang atau disusul kereta api lain. Stasiun yang sudah mempunyai peron tinggi ini, merupakan stasiun dengan pengguna terpadat ke 2 setelah stasiun Tanah Abang, pada jalur hijau Commuter Line. Dengan volume ± 15.000 penumpang perharinya. Belasan ribu penumpang pengguna Commuter Line, harus berdesakan pada stasiun ini. Banyaknya sistem baru pada perkeretaapian Indonesia, berbanding lurus dengan kebutuhan ruang untuk menunjang segala sistem terbaru. Akhirnya banyak ruang-ruang yang terkesan “asal” karena tidak sesuainya fungsi dan besaran ruang untuk menunjang berbagai sistem-sistem terbaru dari perkereta apian Indonesia, misalnya proses membeli tiket, dan ruang tunggu kereta. Parahnya lagi, ruangan yang terkesan “asal” ini tidak hanya berdampak pada estetika bangunan tidak jelasnya jalur sirkulasi, tetapi juga membuat keselamatan penggunanya itu sendiri terabaikan, misalnya saja yang terjadi pada jalur penyebrangan atar peron.
Last update:
Alamat RedaksiJurnal IMAJI (ISSN 2089-3892) :Jurusan Arsitektur FT. UNDIPJl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang SemarangTelp. (024) 7470690, Fax. (024) 7470690e-mail : imaji@arsitektur.undip.ac.id