BibTex Citation Data :
@article{IMAJI7017, author = {anitya desyanti and agung budi and eddy indarto}, title = {RUMAH SUSUN DI MUARAREJA KOTA TEGAL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS}, journal = {IMAJI}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Rumah susun khusus bagi nelayan dan masyarakat yang berpenghasilan rendah menjadi solusi terhadap permasalahan komplek hunian yang produktif. Sedangkan definisi Rumah Susun menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun yang terdapat dalam Pasal 1 ayat (1) adalah:“Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah vertical dan merupakan satuan- satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan dipergunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian,yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.” Menurut Pemkot setempat, Kota Tegal saat ini memiliki rencana jangka menengah dalam mengatasi permukiman padat penduduk dan perumahan kumuh dengan pendirian hunian vertikal untuk buruh dan nelayan permukiman kumuh, sehingga dapat menciptakan kota yang bersih dan tertata dengan baik. Hal ini dikarenakan, kurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) di Kawasan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi diantara Kawasan lainnya (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tegal 2009-2021). Dengan konsep yang mengerti keadaan iklim di Indonesia maka, arsitektur tropis menjadi penekanan desain yang cocok dalam pengadaan rumah susun ini. }, issn = {2089-3892}, pages = {1091--1100} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/imaji/article/view/7017} }
Refworks Citation Data :
Rumah susun khusus bagi nelayan dan masyarakat yang berpenghasilan rendah menjadi solusi terhadap permasalahan komplek hunian yang produktif. Sedangkan definisi Rumah Susun menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun yang terdapat dalam Pasal 1 ayat (1) adalah:“Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah vertical dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan dipergunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian,yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.” Menurut Pemkot setempat, Kota Tegal saat ini memiliki rencana jangka menengah dalam mengatasi permukiman padat penduduk dan perumahan kumuh dengan pendirian hunian vertikal untuk buruh dan nelayan permukiman kumuh, sehingga dapat menciptakan kota yang bersih dan tertata dengan baik. Hal ini dikarenakan, kurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) di Kawasan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi diantara Kawasan lainnya (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tegal 2009-2021). Dengan konsep yang mengerti keadaan iklim di Indonesia maka, arsitektur tropis menjadi penekanan desain yang cocok dalam pengadaan rumah susun ini.
Last update:
Alamat RedaksiJurnal IMAJI (ISSN 2089-3892) :Jurusan Arsitektur FT. UNDIPJl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang SemarangTelp. (024) 7470690, Fax. (024) 7470690e-mail : imaji@arsitektur.undip.ac.id