skip to main content

USULAN SISTEM PERAWATAN PADA MESIN BARTACK LK3-B40 DENGAN PENERAPAN AUTONOMOUS MAINTENANCE DI PT. SANDANG ASIA MAJU ABADI

*Dina Aulia  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Bambang Purwanggono  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

PT. Sandang Asia Maju Abadi merupakan perusahaan di bidang industri garmen yang memproduksi pakaian jadi. Perusahaan tidak membuat perencanaan perawatan terjadwal sehingga tak jarang mesin-mesin yang sedang beroperasi mengalami kerusakan tak terduga. Mesin Bartack yang digunakan untuk proses menjahit penguat pada akhir jahitan sering mengalami downtime selama bulan Januari sampai Juni 2013 sebesar 137,83 jam yang mengakibatkan kerugian kehilangan kualitas memproduksi pakaian secara tepat sesuai order sebesar 8270 pcs senilai Rp 1.426.575.000,00. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Productive Maintenance yang menggabungkan perawatan produktif dengan keterlibatan karyawan melalui Autonomous Maintenance. Pengukuran OEE dilakukan untuk mengetahui efektifitas mesin bartack. Nilai OEE didapat dari perhitungan tingkat availability, performance efficiency dan quality product. Nilai OEE yang didapat memiliki rata-rata 30,46% sehingga memiliki nilai OEE yang masih dibawah standar world class yaitu >85%.

Rendahnya nilai OEE dikarenakan rendahnya nilai performance efficiency yang disebabkan oleh banyaknya downtime yang dialami mesin. Hal ini disebabkan tidak adanya bekal keterampilan operator untuk merawat mesin yang dioperasikannya. Oleh karena itu, autonomous maintenance perlu diterapkan untuk meningkatkan nilai OEE melalui tujuh tahapan autonomous maintenance untuk menghasilkan standar prosedur perawatan, pelatihan operator dan meningkatkan motivasi operator serta teknisi maintenance untuk saling bekerjasama dalam menjaga mesin agar tetap pada performa yang baik.

 

 

 

Abstract

PT. Sandang Asia Maju Abadi is a company in the garment industry which produces apparel . The Company did not make a scheduled maintenance plan, so often the machines are operating unexpected damage. Bartack machine used to sew the seam reinforcement at the end often have downtime during the month of January to June 2013 amounted to 137.83 hours which resulted in the loss of quality of garments produced exactly to the order of 8270 pcs Rp 1,426,575,000.00. The method used in this study is Total Productive Maintenance treatments that combine productive employee engagement through Autonomous Maintenance . OEE measurement is performed to determine the effectiveness of bartack machine. OEE values obtained from the calculation of availability level, performance efficiency and quality product. OEE values obtained have an average of 30.46% that have OEE value is still below the world class standard of> 85%.

The low value of OEE performance due to the low efficiency value caused by the amount of downtime experienced by the engine. This is due to the lack of provision of operator skill to take care of the machine operation. Therefore, autonomous maintenance needs to be implemented to increase the value of OEE through seven steps of autonomous maintenance to generate standard maintenance procedures, operator training and increase the motivation of operators and maintenance technicians to work together in keeping the engine in order to remain in good performance.

 

Fulltext
Keywords: Sistem perawatan; TPM; Autonomous Maintenance; OEE; Bartack

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.