skip to main content

IMPLEMENTASI MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN EOQ MULTI ITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA DEATHSTOCK PADA NON-KONSTAN DEMAND (STUDI KASUS : RUMAH SAKIT X TANGERANG)

*Dythia Rointan Sianturi  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Ary Arvianto  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan masyarakat yang disediakan oleh pemerintah. Rumah sakit memiliki tujuan pelayanan yaitu untuk memberikan pelayanan obat-obatan pada waktu yang tepat dan dalam dosis serta cara pemakaian yang tepat. Proses pengelolaan obat di rumah sakit meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi. Keempat tahap ini saling terkait dan memiliki dampak yang besar terhadap ketersediaan obat di rumah sakit sehingga harus dikoordinasi dengan baik. Penyakit dan permintaan obat adalah hal yang tidak bisa diramalkan. Oleh sebab itu, pengelolaan persediaan sangat penting dalam menangani kasus non konstan demand seperti permintaan obat. Setiap tahunnya, jumlah deathstock meningkat setiap tahunnya sehingga meningkatkan biaya simpan digudang. Hal ini disebabkan karena pemesanan obat tidak terjadwal sehingga menimbulkan penumpukan obat (deathstock) digudang dan menyebabkan obat menjadi kadaluwarsa. Oleh karena itu pentingnya pengendalian persediaan dirumah sakit. Pengendaliaan persediaan pada penelitian ini menggunakan Model EOQ Multi Item dengan mempertimbangkan kondisi deathstock dan masa kadaluwarsa sehingga rumah sakit memiliki jadwal pemesanan obat yang tepat yaitu setiap 0,406 tahun atau setiap 149 hari sehingga menurunkan total biaya simpan sebesar Rp 10.274.584,52 per siklus.

 

 

Abstract

 

The hospital is a community service facilities provided by the government . The hospital has a service goal is to provide medicines at the right time and in the dosage and how to use the right . Medication management process in hospitals include planning , procurement , storage and distribution . These four stages are interrelated and have a considerable impact on the availability of drugs in the hospital so it must be well coordinated . Disease and drug demand is unpredictable . Therefore , the management of inventory is crucial in dealing with cases of non- constant demand as demand for drugs . Each year , the number increases every year deathstock thereby increasing the cost of the warehouse store . This is because reservations are not scheduled drugs , causing a buildup of the drug ( deathstock ) warehouse and cause drug becomes outdated. Hence the importance of inventory control in the hospital . Controlling inventory in this study using Multi- Item EOQ model by considering deathstock conditions and expiry dates so that hospitals have the right medication ordering schedule is 0,406 in every year or once order for 149 days and resulting in lower total cost savings of Rp 10,274,584.52 per cycle.

Fulltext View|Download
Keywords: EOQ multi item; kadaluwarsa; obat; non konstan demand; persediaan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.