BibTex Citation Data :
@article{IEOJ5435, author = {achmad rachim and Aries Susanty and Rani Rumita}, title = {ANALISIS POTENSI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT (STUDI KASUS BAGIAN PRODUKSI CV MAJAWANA)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {3}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {Risk Priority; Risk Matrix; HIRA; Severity; Likelihood}, abstract = { CV. Majawana merupakan perusahaan yang bergerak dibidang furniture dan permeubelan ukir. CV Majawana berada di Desa Bawu Batealit Jepara dengan jumlah pekerja 467 orang dan melakukan produksi secara massal dan proses produksinya sebagaian besar dilakukan secara Manual Handling , disamping itu juga menerima pesanan khusus dari konsumen. ). Adapun peralatan dan mesin-mesin yang digunakan pada CV. Majawana dalam proses produksinya adalah sebagai berikut : Saw Mill , Kiln Dry , Band Saw , Cyrcle, Router , Spindle, Serut, Bubut, Radial Arm Saw, Jig Saw, Amplas, Bor. Menurut data kecelakaan kerja 2008 - 2012, selama 4 tahun terakhir ini telah terjadi 81 kasus kecelakaan kerja. yang terbagi meliputi : luka ringan, luka sedang dan luka berat. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tidak diduga dan tidak diharapkan kehadirannya bagi siapa saja maupun pekerja. dimana dapat dijelaskan pada kejadian kecelakaan kerja di bagian produksi meliputi : infeksi saluran pernafasan sebanyak 35 orang, luka tergores atau tersayat alat pemotong sebanyak 20 orang, luka tertimpa objek kerja sebanyak 13 orang, luka terjepit material kayu sebanyak 3 orang, dan kecelakaan lain-lain sebanyak 10 orang (tergelincir, otot kejang, tersetrum, terjatuh, terbentur, terkena benda panas). Berdasarkan hasil penelitian untuk memperoleh Risk Priority tiap stasiun kerja, penanggulangan yang dilakukan dengan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA). Tujuannya untuk mengidentifikasi bahaya tiap stasiun kerja yang berpotensi bahaya besar dan melakukan penilaian risiko terhadap bahaya tersebut untuk dapat meminimalkan kecelakaan kerja yang terdapat pada perusahaan. Risk Priority diperoleh dari hasil melakukan estimasi kekerapan atau kemungkinan (likelihood) dan estimasi keparahan atau konsekuensi (severity) terjadinya kecelakaan atau penyakit yang mungkin timbul, maka selanjutnya dapat ditentukan tingkat risiko dari bahaya yang telah diidentifikasi dan dinilai. Cara sederhana adalah dengan dengan membuat matriks risiko ( Risk Matrix) dimana peringkat kemungkinan dan keparahan dikalikan dan hasilnya untuk menentukan seberapa besar risiko yang ditimbulkan. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/5435} }
Refworks Citation Data :
CV. Majawana merupakan perusahaan yang bergerak dibidang furniture dan permeubelan ukir. CV Majawana berada di Desa Bawu Batealit Jepara dengan jumlah pekerja 467 orang dan melakukan produksi secara massal dan proses produksinya sebagaian besar dilakukan secara Manual Handling, disamping itu juga menerima pesanan khusus dari konsumen. ). Adapun peralatan dan mesin-mesin yang digunakan pada CV. Majawana dalam proses produksinya adalah sebagai berikut : Saw Mill, Kiln Dry, Band Saw, Cyrcle, Router, Spindle, Serut, Bubut, Radial Arm Saw, Jig Saw, Amplas, Bor.
Menurut data kecelakaan kerja 2008 - 2012, selama 4 tahun terakhir ini telah terjadi 81 kasus kecelakaan kerja. yang terbagi meliputi : luka ringan, luka sedang dan luka berat. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tidak diduga dan tidak diharapkan kehadirannya bagi siapa saja maupun pekerja. dimana dapat dijelaskan pada kejadian kecelakaan kerja di bagian produksi meliputi : infeksi saluran pernafasan sebanyak 35 orang, luka tergores atau tersayat alat pemotong sebanyak 20 orang, luka tertimpa objek kerja sebanyak 13 orang, luka terjepit material kayu sebanyak 3 orang, dan kecelakaan lain-lain sebanyak 10 orang (tergelincir, otot kejang, tersetrum, terjatuh, terbentur, terkena benda panas).
Berdasarkan hasil penelitian untuk memperoleh Risk Priority tiap stasiun kerja, penanggulangan yang dilakukan dengan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA). Tujuannya untuk mengidentifikasi bahaya tiap stasiun kerja yang berpotensi bahaya besar dan melakukan penilaian risiko terhadap bahaya tersebut untuk dapat meminimalkan kecelakaan kerja yang terdapat pada perusahaan. Risk Priority diperoleh dari hasil melakukan estimasi kekerapan atau kemungkinan (likelihood) dan estimasi keparahan atau konsekuensi (severity) terjadinya kecelakaan atau penyakit yang mungkin timbul, maka selanjutnya dapat ditentukan tingkat risiko dari bahaya yang telah diidentifikasi dan dinilai. Cara sederhana adalah dengan dengan membuat matriks risiko (Risk Matrix) dimana peringkat kemungkinan dan keparahan dikalikan dan hasilnya untuk menentukan seberapa besar risiko yang ditimbulkan.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com