skip to main content

ANALISIS POTENSI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT (STUDI KASUS BAGIAN PRODUKSI CV MAJAWANA)

*achmad rachim  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Aries Susanty  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Rani Rumita  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

CV. Majawana merupakan perusahaan yang bergerak dibidang furniture dan permeubelan ukir. CV Majawana berada di Desa Bawu Batealit Jepara dengan jumlah pekerja 467 orang dan melakukan produksi secara massal dan proses produksinya sebagaian besar dilakukan secara Manual Handling, disamping itu juga menerima pesanan khusus dari konsumen. ). Adapun peralatan dan mesin-mesin yang digunakan pada CV. Majawana dalam proses produksinya adalah sebagai berikut : Saw Mill, Kiln Dry, Band Saw, Cyrcle, Router, Spindle, Serut, Bubut, Radial Arm Saw, Jig Saw, Amplas, Bor.

Menurut data kecelakaan kerja 2008 - 2012, selama 4 tahun terakhir ini telah terjadi 81 kasus kecelakaan kerja. yang terbagi meliputi : luka ringan, luka sedang dan luka berat. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tidak diduga dan tidak diharapkan kehadirannya bagi siapa saja maupun pekerja. dimana dapat dijelaskan pada kejadian kecelakaan kerja di bagian produksi meliputi : infeksi saluran pernafasan sebanyak 35 orang, luka tergores atau tersayat alat pemotong sebanyak 20 orang, luka tertimpa objek kerja sebanyak 13 orang, luka terjepit material kayu sebanyak 3 orang, dan kecelakaan lain-lain sebanyak 10 orang (tergelincir, otot kejang, tersetrum, terjatuh, terbentur, terkena benda panas).

Berdasarkan hasil penelitian untuk memperoleh Risk Priority tiap stasiun kerja, penanggulangan yang dilakukan dengan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA). Tujuannya untuk mengidentifikasi bahaya tiap stasiun kerja yang berpotensi bahaya besar dan melakukan penilaian risiko terhadap bahaya tersebut untuk dapat meminimalkan kecelakaan kerja yang terdapat pada perusahaan. Risk Priority diperoleh dari hasil melakukan estimasi kekerapan atau kemungkinan (likelihood) dan estimasi keparahan atau konsekuensi (severity) terjadinya kecelakaan atau penyakit yang mungkin timbul, maka selanjutnya dapat ditentukan tingkat risiko dari bahaya yang telah diidentifikasi dan dinilai. Cara sederhana adalah dengan dengan membuat matriks risiko (Risk Matrix) dimana peringkat kemungkinan dan keparahan dikalikan dan hasilnya untuk menentukan seberapa besar risiko yang ditimbulkan.

 

 

Fulltext View|Download
Keywords: Risk Priority; Risk Matrix; HIRA; Severity; Likelihood

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.