PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN METODE SIX SIGMA MELALUI PENDEKATAN DMAIC (Studi Kasus PTPN II PKS Sawit Seberang)

Abstract

Abstrak

Sebagai industri hulu kelapa sawit, proses bisnis yang dilakukan PTPN II PKS Sawit Seberang adalah mengolah TBS menjadi CPO. Namun, dalam pengolahan tersebut ditemukan permasalahan kualitas, dimana kadar air sebagai salah satu parameter kualitas CPO berada di luar batas spesifikasi yang ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab masalah kualitas kadar air dan merekomendasikan usulan perbaikan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC. Namun tahapan yang akan dibahas hanya sampai tahap Improve saja. Tools kualitas yang digunakan berupa peta kendali I-MR dan fishbone diagram. Hasil perhitungan menunjukkan nilai Cp 0,58 berarti performansi proses kadar air tidak baik, sehingga perlu ditingkatkan performansinya melalui perbaikan proses. Kemudian nilai Cpk yang dihasilkan sebesar -1,60 yang berarti rata-rata proses terletak di luar batas spesifikasi. Perbaikan yang diusulkan adalah pengawasan yang lebih ketat, memperhatikan lingkungan kerja, TBS langsung diolah begitu sampai di pabrik dengan metode FIFO (First In First Out), CPO langsung dikirim ke konsumen, menutup TBS dengan terpal saat pendistribusian ke pabrik, menyemprotkan NaCl jika TBS terkena hujan, rutin membersihkan dan maintenance mesin, serta mengikuti SOP perusahaan.

Kata kunci: CPO; kadar air; pengendalian kualitas; six sigma

Abstract

[Quality Control Of Crude Palm Oil (CPO) Products With The Six Sigma Method Through The DMAIC Approach (Case Study: PTPN II PKS Sawit Seberang] As an upstream palm oil industry, the business process carried out by PTPN II PKS Sawit Seberang is to process FFB into CPO. However, in the processing, quality problems were found, where the moisture content as one of the CPO quality parameters was outside the specification limits set by the company. Therefore, this study aims to identify the causative factors of moisture quality problems and recommend proposed improvements to address these problems. This study used Six Sigma method with DMAIC approach. However, the stages to be discussed are only up to the Improve stage. The quality tools used are I-MR control maps and fishbone diagrams. The calculation results show that a Cp value of 0.58 means that the performance of the moisture content process is not good, so it needs to be improved through process improvement. Then the resulting Cpk value is -1.60 which means that the process average lies outside the specification limit. The proposed improvements are tighter supervision, paying attention to the work environment, FFB is processed immediately when it arrives at the factory with the FIFO (First In First Out) method, CPO is directly sent to consumers, covering FFB with tarpaulins when distributing to factories, spraying NaCl if FFB is exposed to rain, routine cleaning and maintenance of machines, and following company SOPs.

Keywords: CPO; moisture content; quality control; six sigma