skip to main content

PENGUKURAN TINGKAT SUSTAINABILITAS BATIK TULIS PEWARNA ALAM DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) (Studi Kasus di Industri Batik Mahkota Laweyan, Solo)

*Supartini Supartini  -  Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Hartini  -  Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Dyah Ika Rinawati  -  Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Dewasa ini, baik batik tulis maupun batik cap pewarnaannya lebih cenderung menggunakan pewarna sintesis yang limbahnya dapat merusak lingkungan. Industri batik di kota Solo Jawa Tengah kini telah merintis proses produksi ramah lingkungan. Para pembatik sudah banyak beralih ke pewarna alam dan menggunakan bioetanol sebagai bahan bakar. Namun penggunaan pewarna alam membutuhkan proses yang rumit, waktu yang lama, serta biaya yang besar.

Penelitian ini bermaksud mengukur tingkat sustainabilitas dari beberapa alternatif bahan pewarna alam batik meliputi Jambal, Jelawe, Mahoni, Secang, Teger, dan Tingimenggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan bantuan software Simapro v 7.1 yang telah diupdate dengan database eco costs 2012. Dari hasil pengolahan LCA, diperoleh nilai eco costs per lembar batik tulis pewarna alam sebesar Rp 19.747,00. Setelah dikalkulasi dengan besarnya harga pokok produksi serta harga jual, maka didapatkan nilai eco efficiency index (EEI) yang digunakan sebagai indikator dari tingkat sustainabilitas suatu produk sebesar 1,14 yang artinya produk batik tulis pewarna alam ini bersifat affordable dan sustainable.


Today,bothbatik tulis” andbatik cap” is morelikely to usesyntheticdyes that the waste make environmental damage. Batikindustryin Solo, Central Javahas pioneeredenvironmentallyfriendlyproductionprocesses. Many industrialist have been switching tonatural dyesandusebioethanol as a fuel. But, using natural dyes need difficult process, much time, and large costs.

The purpose of this study is measuring the rate ofsustainabilityofsomealternativenaturaldyes such Peltophorum pterocarpum, Terminalia belerica, Swietenia mahagony, Caesalpinia sappan, Maclura cochinchinensis, and Ceriops Tagal usingLifeCycleAssessment (LCA) method that helped by Simaprov 7.1softwarethat has beenupdated withecocosts 2012database. The result of LCA explain that the value of ecocostsbatik is Rp19747.00/sheet. Havingcalculatedthe cost of productionandselling price, thevalueofeco efficiencyindex(EEI) that usedas indicator of sustainabilityrate of a productis 1.14 which means that naturaldyes are affordableandsustainable.


Fulltext
Keywords: Eco Costs; LCA; Pewarna Alam Batik; Simapro; Sustainable

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.