skip to main content

Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia Masa Pra Kemerdekaan Sampai Dengan Orde Baru

*Sulistyo Agung Pamungkas  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, S.H. Semarang, Jawa Tengah – Indonesia, Indonesia
Haryono Rinardi  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Artikel ini membahas mengenai ekspor kopi Indonesia. Dengan menggunakan metode sejarah, artikel ini bertujuan menganalisis perkembangan ekspor kopi Indonesia sebagai sumber devisa negara, 1978-1990. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa ekspor kopi bertujuan untuk menjadi pengganti komoditi sektor non-migas yang mengalami penurunan akibat bonanza minyak. Pemerintah dalam mendorong ekspor kopi setelah menerbitkan kebijakan untuk memperbaiki berbagai aspek penunjang budidaya kopi, yaitu KNOP 15 1978. Kebijakan itu mendorong kopi menjadi laku keras dikala tidak ada penerapan sistem kuota di pasar internaional. Namun amat disayangkan karena KNOP 15 1978 bersifat sementara sehingga membuat grafik ekspor kopi menjadi stagnan dalam perkembangan selanjutnya.
Fulltext
  1. Bremen, Jan. (2014). Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa: Sistem Perdagangan dari Tanam Paksa di Jawa 1720-1870. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
  2. Chandra, Dicky Dwi. (2020). “Paket November (PAKNOV 1978): Kebijakan Devaluasi Rupiah Tahun 1978 Sebagai Upaya Pendorong Ekspor Non- migas Indonesia”. Skripsi Jurusan Sejarah FIB Undip
  3. “Data Nilai Ekspor-Impor sektor Migas dan Non-Migas Indonesia, 1976-1990 (Arsip Kepabean Ditjen Bea dan Cukai)”
  4. Ilyas, Ramlan (1991). “Analisis Permintaan Luar Negeri Terhadap Kopi Indonesia”. Disertasi Doktor Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  5. Ismanto, Adi (2000). “Analisis Strategi Ekspor Kopi Indonesia”. Tesis Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember
  6. Kahpi, A. (2017). “Budidaya dan Produksi Kopi di Sulawesi Bagian Selatan pada Abad ke-19”, Jurnal Lensa Budaya Vol. 12 No. 1
  7. Kansil, C.S.T. (1970). Inti Pengetahuan Rentjana Pembangunan Lima Tahun 1969-
  8. Jakarta: Erlangga
  9. Kartodirdjo, Sartono. (1991). Sejarah Perkebunan di Indonesia: Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media
  10. “Laporan Tahun Pembukuan Bank Indonesia 1980/1981 (Arsip Bank Indonesia Regional Semarang)”
  11. “Peraturan Pemerintah No. 141-151 Tahun 1961 tentang Pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara”
  12. “Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1970 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Ekspor, Impor, dan Lalu Lintas Devisa”
  13. “Undang-Undang Republik Indonesia No. 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda”
  14. Ricklefs, M.C. (2005). Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta
  15. Tim Penyusun (Wasino, Sri Margana, Agus Supriyono, Nawiyanto, Harto Juwono, Endah Sri Hartatik, Baha’ Uddin, M. Shokheh, Radjimo, dan Heri Prayatmoko) (2014). Sejarah Nasionalisasi Aset-Aset BUMN: Dari Perusahaan Kolonial menuju Perusahaan Nasional. Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara
  16. Sianaga, Dian Mariana. (2018). “Aktivitas Perdagangan Deli Maatchappij di Sumatera Timur 1870-1930”, Jurnal Avatar: e-Journal Pendidikan Sejarah Vol. 6 No. 1
  17. Siswoputranto, P.S. (1993). Kopi Internasional dan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius
  18. Zulfikar, Fachri. (2017). “Perkebunan Kopi di Banyuwangi, 1818-1865” Jurnal
  19. Verleden: Jurnal Kesejarahan, Vol. 11 No. 2

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.