skip to main content

Dampak Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok terhadap Aktivitas Pelayaran dan Bongkar Muat Barang, 1969–1983

*Deni Yono Putra  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
Endang Susilowati  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pelabuhan Tanjung Priok merupakan salah satu pelabuhan utama dan terpenting di Indonesia. Namun, persoalan infrastruktur dan manajemen yang kurang baik telah menimbulkan kongesti dan berdampak terhadap aktivitas pelayaran serta bongkar muat barang, sehingga perlu dilakukan pengembangan terhadap Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan menggunakan metode sejarah, artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan dampaknya terhadap aktivitas bongkar muat barang sekitar 1969–1983. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok pada masa pengelolaan Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) dilakukan secara fisik dan nonfisik. Pengembangan fisik meliputi pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pelabuhan, sedangkan pengembangan nonfisik berupa perbaikan dalam sistem kerja, serta perbaikan manajemen dan administrasi pelabuhan. Dengan adanya pengembangan pelabuhan, kongesti akhirnya dapat diatasi sehingga dampak terhadap kinerja pelayanan operasional pelabuhan, aktivitas pelayaran dan aktivitas bongkar muat secara kuantitas dan kualitas semakin membaik.

 

Kata Kunci: Badan Pengusahaan Pelabuhan; Bongkar Muat; Pelabuhan Tanjung Priok.

Fulltext View|Download
  1. Adpel Priok: Tidak Ada Kongesti di Tanjung Priok. (5 Maret 1976). Kompas
  2. Asian Development Bank. (1973). ADB Annual Report 1972
  3. Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. (1972-1983). Jakarta Dalam Angka 1971-1982. Jakarta: Kantor Statistik Provinsi DKI Jakarta
  4. Bureau of International Commerce. (1977). Indonesia A Survey of U.S. Business Opportunities. Washington: U.S. Department Of Commerce Domestic and International Business Administration
  5. Diresmikan, Pelabuhan Nusantara II Tanjung Priok. (21 September 1981). Kompas
  6. Gultom, E. (2007). Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan untuk Meningkatakan Ekonomi Nasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  7. Lain, H. (1984). Almanak Pelabuhan Tanjung Priok 1983-1984. Jakarta: Yayasan Bina Maritim
  8. Mulai 1 April 1974 : Perpanjangan Jam Kerja di Priok untuk Membendung Kongesti. (29 Maret 1974). Kompas
  9. Operations Evaluation Department World Bank. (1986). Report No. 6387: Project Performance Audit Report Indonesia Tanjung Priok Port Project. Washington DC: The World Bank
  10. Pelabuhan Khusus Peti kemas Diresmikan September. (3 Agustus 1979). Kompas
  11. Pelabuhan Tanjung Priok Dari Dekat : Pelabuhan Teladan, Pintu Gerbang Internasional. (7 Juli 1971). Kompas
  12. Pelabuhan Tanjung Priok Dijadikan Proyek Perintis Prosedur Baru. (6 Maret 1974). Kompas
  13. Poesponegoro, M. & Nugroho, N. (2010). Sejarah Nasional Indonesia VI Zaman Jepang dan Zaman Republik. Jakarta: Balai Pustaka
  14. Presiden Rabu Ini Resmikan Terminal Peti kemas Pertama di Indonesia. (20 Mei 1981). Kompas
  15. Suroyo, A.M. Djuliati, dkk. (2007). Sejarah Maritim Indonesia 1: Menulusuri Bahari Bangsa Indonesia Hingga Abad Ke-17. Semarang: Jeda
  16. Triatmodjo, B. (2009). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.