skip to main content

SURVEI PENDAHULUAN DEFORMASI MUKA TANAH DENGAN PENGAMATAN GPS DI KABUPATEN DEMAK (Studi Kasus : pesisir pantai Kecamatan Sayung)

Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 12 Nov 2015.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

 

Daerah pesisir pantai utara Jawa sangat rentan terhadap tekanan lingkungan, baik secara alamiah maupun yang disebabkan oleh manusia. Wilayah pesisir pantai Kecamatan Sayung Kabupaten Demak sering terkena dampak banjir pasang surut atau yang lebih dikenal dengan banjir rob. Damaywanti (2013) menyatakan bahwa terjadinya banjir rob di Desa Bedono telah menenggelamkan dua dusun yaitu dusun Tambaksari dan Senik.

 Peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai fenomena tersebut dengan melakukan survei deformasi untuk pertama kali . Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda (Kuang,1996). Dalam melakukan penelitian mengenai deformasi ini, peneliti melakukan perencanaan dan pemasangan tujuh titik pengamatan. Pengukuran titik pengamatan tersebut menggunakan GPS dual frequency dan diolah menggunakan tiga metode pengolahan yaitu metode radial, jaring dan ikat IGS. Perangkat lunak yang digunakan adalah perangkat lunak ilmiah GAMIT.

                Pembuatan rancangan desain jaringan titik pengamatan untuk deformasi muka tanah ditinjau dari peta geologi,  peta jenis tanah, peta abrasi, peta DAS, dan peta tata guna lahan dalam RTRW Kabupaten Demak tahun 2011-2031 dapat disimpulkan bahwa semua titik pengamatan sesuai untuk pemantauan deformasi muka tanah di pesisir pantai Sayung tersebut. Hasil pengolahan komponen tinggi titik pengamatan mempunyai simpangan baku rata-rata untuk metode radial = 0,004953 m, metode jaring = 0,004876 m, metode ikat IGS = 0,004855 m. Dari uji statistik ke tiga metode mempunyai ketelitian yang sama.

Kata kunci : Deformasi, GAMIT dan GPS

 

ABSTRACT

 

The north coastal area of Java is highly susceptible to environmental stress, either nature or human. The costal area of Sayung, District Demak often affects by flood tides which is more known as tidal flood. Damaywanti (2013) states that the tidal flood which happened in Bedono village has sunk two hamlets/orchards that are Tambaksari and Senik.

Researcher wants to deeply study about this phenomenon so that using deformation survey for the first time in the that area. Deformation is the change of shapes, positions, and dimension of objects (Kuang, 1996). In order to do this survey, researcher will plan  and install  seven control points. Measuring those control points is using Dual Frequency GPS and being analysed using three analysed methods. Those are radial method, network method, and IGS Method, respectively. Software which is used for those methods is GAMIT Scientific Software.

In order to designing the control points network for land surface deformation is studied by geology map, soil type map, abrasion map, watershed map, and land use map of Demak District during 2011 – 2031. It can be concluded that all control points is suitable with monitoring of land surface deformation in that location. The average standard deviation result of high point observation for radial method = 0,004953 m, the net method = 0,004876 m, IGS fastening methods = 0,004855 m. From the F statistical test, all of the methods has the same accuracy.

Keywords: Deformation, GAMIT and GPS

  *) Penulis, PenanggungJawab
Fulltext View|Download
Funding: Geodesy Engineering

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.