Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Unversitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip9960, author = {Maylani Daraputri and Yudo Prasetyo and Bambang Yuwono}, title = {PEMODELAN GEOID INDONESIA DENGAN DATA SATELIT GOCE}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {4}, number = {4}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada koordinat geografis 6 o LU – 11 o LS dan 95 o BT – 141 o BT. Dengan banyaknya laut yang dimiliki Indonesia, penentuan MSL ( Mean Sea Level ) sebagai bidang yang berimpit dengan geoid menjadi pekerjaan yang sulit. Penentuan model geoid dapat diturunkan dari data satelit, data gravimetri dan data DEM. Perkembangan teknologi satelit gaya berat berperan sangat besar dalam menentukan medan gaya berat bumi. Salah satu satelit gaya berat bumi adalah satelit GOCE ( Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer ) yang diluncurkan oleh ESA ( European Space Agency ) pada Maret 2009. Pemodelan geoid pada penelitian ini hanya menggunakan data satelit GOCE yang digunakan sebagai gelombang panjang geoid. Data yang digunakan adalah data level-2 satelit GOCE. Model geoid GOCE yang digunakan ada empat jenis yaitu model DIR R2, DIR R3, TIM R2, dan TIM R3 yang dirilis pada tahun 2010 dan 2011. Sebagai model pembanding digunakan model EGM 96 dan EIGEN 5C. Validasi model geoid dilakukan terhadap model geoid lokal pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukan bahwa model DIR R2 memiliki selisih standar deviasi terkecil terhadap model pembanding EGM 96 yaitu sebesar 0.583 meter maupun dengan model EIGEN 5C yaitu sebesar 0.186 meter. Geoid dengan grid kecil dan derajat orde rendah memiliki standar deviasi rendah. Hasil dari perbandingan antar model geoid GOCE menunjukan bahwa model TIM R2 dan TIM R3 memiliki standar deviasi terkecil yaitu sebesar 0.014 meter, hasil validasi dengan model geoid lokal pulau Jawa memiliki nilai standar deviasi sebesar 0.328 meter. Dengan model geoid regional Indonesia dari data satelit GOCE, penentuan geoid lokal untuk masing-masing daerah dapat lebih mudah. Kata kunci : EIGEN 5C, EGM 96, Geoid, GOCE. ABSTRACT Indonesia is an archipelago country which is geographically located in 6 o N – 11 o S and 95 o – 141 o E. Indonesia have a much of sea, determination of mean sea level as a surface closed to geoid was difficult. Determination of geoid model could be derived from satellite data, surface gravity, and digital elevation model. Development of satellite gravity has a significant impact in determining gravity field of the earth. One of the most commonly satellite gravity is GOCE ( Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer) satellite, was launched in march 2009 by ESA (European Space Agency). Geoid modelling in this research used GOCE satellite data as long wavelength geoid. The data which was used is GOCE level 2 data. GOCE geoid models which were used are DIR R2 , R3 DIR , TIM R2 and TIM R3 with the acquisition data in 2010 and 1011. The results of GOCE geoid models are subtracted with EGM 96 and EIGEN 5C models. Validation of geoid model was refer to Java local geoid model. The results showed that the model DIR R2 has the lowest differences of standard deviation due to EGM96 model is about 0.583 meter as well as EIGEN 5C is about 0.186 meter . Geoid model which has small grid and low degree and order had low standard deviation. The Results of the comparison between the GOCE geoid model showed that the model TIM R2 and TIM R3 has the lowest standard deviation is about 0.014 meter . The result of validation due to Java local geoid model is about 0.328 meter. With the regional geoid of Indonesia using GOCE satellite data, determination of geoid height in each local area is easier. Keywords : EIGEN 5C, EGM 96, Geoid, GOCE . *) Penulis Penanggung Jawab }, issn = {2809-9672}, pages = {334--340} doi = {10.14710/jgundip.2015.9960}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/9960} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada koordinat geografis 6o LU – 11o LS dan 95 o BT – 141o BT. Dengan banyaknya laut yang dimiliki Indonesia, penentuan MSL (Mean Sea Level) sebagai bidang yang berimpit dengan geoid menjadi pekerjaan yang sulit.
Penentuan model geoid dapat diturunkan dari data satelit, data gravimetri dan data DEM. Perkembangan teknologi satelit gaya berat berperan sangat besar dalam menentukan medan gaya berat bumi. Salah satu satelit gaya berat bumi adalah satelit GOCE (Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer) yang diluncurkan oleh ESA (European Space Agency) pada Maret 2009.
Pemodelan geoid pada penelitian ini hanya menggunakan data satelit GOCE yang digunakan sebagai gelombang panjang geoid. Data yang digunakan adalah data level-2 satelit GOCE. Model geoid GOCE yang digunakan ada empat jenis yaitu model DIR R2, DIR R3, TIM R2, dan TIM R3 yang dirilis pada tahun 2010 dan 2011. Sebagai model pembanding digunakan model EGM 96 dan EIGEN 5C. Validasi model geoid dilakukan terhadap model geoid lokal pulau Jawa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa model DIR R2 memiliki selisih standar deviasi terkecil terhadap model pembanding EGM 96 yaitu sebesar 0.583 meter maupun dengan model EIGEN 5C yaitu sebesar 0.186 meter. Geoid dengan grid kecil dan derajat orde rendah memiliki standar deviasi rendah.
Hasil dari perbandingan antar model geoid GOCE menunjukan bahwa model TIM R2 dan TIM R3 memiliki standar deviasi terkecil yaitu sebesar 0.014 meter, hasil validasi dengan model geoid lokal pulau Jawa memiliki nilai standar deviasi sebesar 0.328 meter. Dengan model geoid regional Indonesia dari data satelit GOCE, penentuan geoid lokal untuk masing-masing daerah dapat lebih mudah.
Kata kunci : EIGEN 5C, EGM 96, Geoid, GOCE.
ABSTRACT
Indonesia is an archipelago country which is geographically located in 6o N – 11o S and 95 o – 141o E. Indonesia have a much of sea, determination of mean sea level as a surface closed to geoid was difficult.
Determination of geoid model could be derived from satellite data, surface gravity, and digital elevation model. Development of satellite gravity has a significant impact in determining gravity field of the earth. One of the most commonly satellite gravity is GOCE (Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer) satellite, was launched in march 2009 by ESA (European Space Agency).
Geoid modelling in this research used GOCE satellite data as long wavelength geoid. The data which was used is GOCE level 2 data. GOCE geoid models which were used are DIR R2 , R3 DIR , TIM R2 and TIM R3 with the acquisition data in 2010 and 1011. The results of GOCE geoid models are subtracted with EGM 96 and EIGEN 5C models. Validation of geoid model was refer to Java local geoid model.
The results showed that the model DIR R2 has the lowest differences of standard deviation due to EGM96 model is about 0.583 meter as well as EIGEN 5C is about 0.186 meter. Geoid model which has small grid and low degree and order had low standard deviation.
The Results of the comparison between the GOCE geoid model showed that the model TIM R2 and TIM R3 has the lowest standard deviation is about 0.014 meter. The result of validation due to Java local geoid model is about 0.328 meter. With the regional geoid of Indonesia using GOCE satellite data, determination of geoid height in each local area is easier.
Keywords : EIGEN 5C, EGM 96, Geoid, GOCE.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro