skip to main content

Analisis Perkembangan Kerapatan Hutan Mangrove di Kota Semarang dengan Metode Normalized Difference Vegetation Index Tahun 2017 - 2022

1Department of Geodetic Engineering, Diponegoro University, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

2Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Received: 26 Jun 2023; Accepted: 23 Sep 2022; Available online: 27 Oct 2023; Published: 29 Nov 2023.

Citation Format:
Abstract

Dinamika  lingkungan di Pesisir Utara Kota Semarang mengakibatkan perubahan luas dan kerapatan mangrove pada kawasan tersebut. Hutan mangrove merupakan ekosistem pesisir yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan ekonomi. Namun, kerusakan dan degradasi hutan mangrove menjadi permasalahan serius sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang tepat untuk menjaga keberadaan mangrove. Ekosistem mangrove merupakan salah satu objek yang dapat diidentifikasi menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh. Teknologi tersebut dapat memantau perkembangan luas dan kerapatan mangrove menggunakan perhitungan algoritma  indeks vegetasi. Pada  penelitian  ini, data citra satelit yang digunakan yaitu citra Sentinel-2A multitemporal tahun 2017 dan tahun 2022. Sedangkan algoritma indeks vegetasi yang digunakan adalah Normalized Difference Vegetation Index. Algoritma tersebut bertujuan untuk mengetahui luas dan tingkat kerapatan mangrove khususnya di Pesisir Utara Kota Semarang. Klasifikasi yang digunakan untuk mengetahui tutupan lahan pada daerah tersebut yaitu menggunakan klasifikasi terbimbing Maximum Likelihood. Uji Akurasi yang digunakan untuk keakuratan tutupan lahan yaitu menggunakan plugin AcATaMa didapatkan Overall Accuracy sebanyak 90% pada citra tahun 2017 dan 92% pada citra tahun 2022. Berdasarkan hasil pengolahan luas mangrove pada citra sentinel-2A, luas mangrove selama tahun 2017 – 2022 mengalami penurunan. Luas mangrove berdasarkan hasil klasifikasi tahun 2017 dan tahun 2022 sebesar 960,953 dan 809,539 hektar. Selain itu hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat korelasi (R) antara nilai NDVI dengan validasi data kerapatan mangrove yang cukup kuat yaitu 0,6225. Kelas kerapatan mangrove terbagi menjadi 3 yaitu kerapatan jarang, sedang, dan rapat. Selama 5 tahun kerapatan jarang  berkurang sebanyak 2,831 ha, kerapatan sedang bertambah sebanyak 184,320 ha dan kerapatan rapat berkurang sebanyak 275,476 ha. Sehingga terjadi penurunan kerapatan mangrove dari tahun 2017 ke tahun 2022, terutama pada kelas kerapatan rapat seluas 275,476 ha yang berubah menjadi kelas kerapatan sedang seluas 184,324 ha.

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.