1Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, Tembalang, Semarang, Indonesia 50277, Indonesia
2JL. Prof Sudarto Tembalang Semarang, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50277, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip41090, author = {Kusuma Dewa and Moehammad Awaluddin and Laode Sabri}, title = {Analisis Lokasi Rawan Bencana Kekeringan Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process (FAHP) di Kabup}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {12}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {}, abstract = { Kabupaten Grobogan merupakan satu dari lima kabupaten pada provinsi jawa tengah yang dilewati oleh gugusan Pegunungan Kendeng. Gugusan Pegunungan Kendeng merupakan pegunungan kapur yang membentang di bagian utara Pulau Jawa. Pegunungan kapur ini sendiri membentuk morfologi daerah yang dilewatinya bertanah gersang dan tandus. Pada tahun 2020 berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Grobogan permintaan bantuan air mencapai total 107 kasus pada 15 kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kekeringan dan tingkat kesesuaian daerah rawan kekeringan berdasarkan hasil pengolahan di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian yang dipergunakan yaitu Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) untuk membangun model kerentanan kekeringan dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Pada penelitian ini mempertimbangkan lima parameter untuk mendukung dalam analisis lokasi rawan bencana kekeringan, adapun kelima parameter tersebut antara lain jenis tanah, penggunaan lahan, kelerengan, curah hujan dan jarak terhadap sungai. Tingkat kekeringan di Kabupaten Grobogan dibagi menjadi tiga kelas klasifikasi kekeringan yaitu kekeringan tinggi sebesar 25,74%, kekeringan sedang sebesar 40,69% dan kekeringan rendah sebesar 33,57%. Pola persebaran kekeringan berat berada dari timur ke arah barat Kabupaten Grobogan. Kata Kunci : Kabupaten Grobogan, Kekeringan, FAHP, SIG }, issn = {2809-9672}, pages = {445--454} doi = {10.14710/jgundip.2023.41090}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/41090} }
Refworks Citation Data :
Kabupaten Grobogan merupakan satu dari lima kabupaten pada provinsi jawa tengah yang dilewati oleh gugusan Pegunungan Kendeng. Gugusan Pegunungan Kendeng merupakan pegunungan kapur yang membentang dibagian utara Pulau Jawa. Pegunungan kapur ini sendiri membentuk morfologi daerah yang dilewatinya bertanah gersang dan tandus. Pada tahun 2020 berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Grobogan permintaan bantuan air mencapai total 107 kasus pada 15 kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kekeringan dan tingkat kesesuaian daerah rawan kekeringan berdasarkan hasil pengolahan di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian yang dipergunakan yaitu Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) untuk membangun model kerentanan kekeringan dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Pada penelitian ini mempertimbangkan lima parameter untuk mendukung dalam analisis lokasi rawan bencana kekeringan, adapun kelima parameter tersebut antara lain jenis tanah, penggunaan lahan, kelerengan, curah hujan dan jarak terhadap sungai. Tingkat kekeringan di Kabupaten Grobogan dibagi menjadi tiga kelas klasifikasi kekeringan yaitu kekeringan tinggi sebesar 25,74%, kekeringan sedang sebesar 40,69% dan kekeringan rendah sebesar 33,57%. Pola persebaran kekeringan berat berada dari timur ke arah barat Kabupaten Grobogan.
Kata Kunci: Kabupaten Grobogan, Kekeringan, FAHP, SIG
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro