Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip39497, author = {Andreas Gunawan and Fauzi Amarrohman and Yasser Wahyuddin}, title = {Analisis Potensi Penentuan Lahan Pembangunan Rumah Sakit Di Kabupaten Jepara Ditinjau Dari Aspek Fisik Dan Kebutuhan Demografis}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {12}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {}, abstract = { Kabupaten Jepara saat ini terdapat 6 rumah sakit baik negeri maupun swasta. Apabila didasari pada arahan W orld H ealth O rganization (WHO), idealnya 1 unit rumah sakit melayani 100.000 penduduk. Saat ini dengan jumlah penduduk sebesar 1.205.800 jiwa, maka terdapat kekurangan kurang lebih 238 tempat tidur. Kekurangan jumlah tempat tidur terhadap jumlah penduduk menunjukan pelayanan rumah sakit masih rendah. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan metode yang digunakan menentukan kebutuhan rumah sakit di Kabupaten Jepara. Data yang digunakan adalah peta kondisi wilayah Kabupaten Jepara, jumlah penduduk, data jumlah tempat tidur rumah sakit, data tingkat polusi udara, data tingkat kebisingan dan hasil survei kuesioner. Kriteria yang digunakan adalah jumlah penduduk, nilai tanah, luas tanah, kesesuaian lahan dengan tata guna lahan, kelas jalan, kemiringan jalan, tingkat kebisingan, bebas banjir, bebas longsor, jarak dengan TPA dan TPS. Kriteria tingkat polusi tidak digunakan dalam penelitian ini karena tidak banyaknya pengaruh terhadap lokasi pembangunan rumah sakit dengan dibuktikan adanya salah satu rumah sakit yang berdiri di daerah tingkat polusi tinggi seperti Rumah Sakit R. A. Kartini. Dalam menentukan lokasi peruntukan lahan rumah sakit, dilakukan perhitungan bobot dengan metode AHP dengan pertimbangan 9 kriteria yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi rumah sakit di Kabupaten Jepara. Dari analisis menggunakan metode AHP menunjukan besar bobot untuk masing – masing kriteria sebesar 9,065% untuk jumlah penduduk, 12,547% untuk nilai lahan, 10,927% untuk tata guna lahan, 8,826% untuk kelas jalan, 20,070% untuk kemiringan lahan, 2,323% untuk potensi banjir, 2,532% untuk daerah potensi tanah longsor, 9,282% untuk tingkat polusi udara, 17,573% untuk tingkat kebisingan, dan 6,855% untuk jarak TPA dan TPS. Rasio tempat tidur Rumah Sakit Di Kabupaten Jepara yaitu 1 : 1.238 penduduk. Rasio ideal 1 tempat tidur : 1.000 penduduk maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Jepara membutuhkan tambahan pembangunan rumah sakit baru untuk menurunkan rasio 1 tempat tidur ideal dengan kebutuhan setiap satuan 1000 jiwa. }, issn = {2809-9672}, pages = {368--377} doi = {10.14710/jgundip.2023.39497}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/39497} }
Refworks Citation Data :
Kabupaten Jepara saat ini terdapat 6 rumah sakit baik negeri maupun swasta. Apabila didasari pada arahan World Health Organization (WHO), idealnya 1 unit rumah sakit melayani 100.000 penduduk. Saat ini dengan jumlah penduduk sebesar 1.205.800 jiwa, maka terdapat kekurangan kurang lebih 238 tempat tidur. Kekurangan jumlah tempat tidur terhadap jumlah penduduk menunjukan pelayanan rumah sakit masih rendah. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan metode yang digunakan menentukan kebutuhan rumah sakit di Kabupaten Jepara. Data yang digunakan adalah peta kondisi wilayah Kabupaten Jepara, jumlah penduduk, data jumlah tempat tidur rumah sakit, data tingkat polusi udara, data tingkat kebisingan dan hasil survei kuesioner. Kriteria yang digunakan adalah jumlah penduduk, nilai tanah, luas tanah, kesesuaian lahan dengan tata guna lahan, kelas jalan, kemiringan jalan, tingkat kebisingan, bebas banjir, bebas longsor, jarak dengan TPA dan TPS. Kriteria tingkat polusi tidak digunakan dalam penelitian ini karena tidak banyaknya pengaruh terhadap lokasi pembangunan rumah sakit dengan dibuktikan adanya salah satu rumah sakit yang berdiri di daerah tingkat polusi tinggi seperti Rumah Sakit R. A. Kartini. Dalam menentukan lokasi peruntukan lahan rumah sakit, dilakukan perhitungan bobot dengan metode AHP dengan pertimbangan 9 kriteria yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi rumah sakit di Kabupaten Jepara. Dari analisis menggunakan metode AHP menunjukan besar bobot untuk masing – masing kriteria sebesar 9,065% untuk jumlah penduduk, 12,547% untuk nilai lahan, 10,927% untuk tata guna lahan, 8,826% untuk kelas jalan, 20,070% untuk kemiringan lahan, 2,323% untuk potensi banjir, 2,532% untuk daerah potensi tanah longsor, 9,282% untuk tingkat polusi udara, 17,573% untuk tingkat kebisingan, dan 6,855% untuk jarak TPA dan TPS. Rasio tempat tidur Rumah Sakit Di Kabupaten Jepara yaitu 1 : 1.238 penduduk. Rasio ideal 1 tempat tidur : 1.000 penduduk maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Jepara membutuhkan tambahan pembangunan rumah sakit baru untuk menurunkan rasio 1 tempat tidur ideal dengan kebutuhan setiap satuan 1000 jiwa.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro