Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip37250, author = {Raihan Deo Annaafi and Arwan Putra Wijaya and Yasser Wahyuddin}, title = {Analisis Distribusi Spasial Sektor Informal Kuliner Non Platform Super Apps di Ruang Publik (Studi Kasus : Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {12}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {Sektor Informal Kuliner, Average Nearest Neighbor, Standard Deviation Ellips, Geographically Weighted Regression}, abstract = { Di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, masih banyak pelaku UMKM yang belum terintegrasi dengan platform jual-beli online seperti Gojek, Grab dan Shopee. Padahal dengan adanya platform jual-beli online , dapat memperluas pemasaran dari usaha tersebut. UMKM tersebut adalah pelaku ekonomi sektor informal bidang kuliner misalnya pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pedagang angkringan. Beberapa tempat yang ada di Kecamatan Banyumanik seperti Pasar Rasamala Jati Banyumanik, Jalan Ngesrep Timur V dan Taman Tirto Agung merupakan beberapa tempat dimana para pelaku usaha sektor informal ini menggantungkan kehidupannya sehari-hari dengan berjualan di sekitar area tersebut. Sehingga dengan adanya hal tersebut, peneliti ingin mengetahui persebaran tempat usaha-usaha (UMKM) di tiga area penelitian yaitu Pasar Rasamala Jati, Jalan Ngesrep Timur V dan Taman Tirto Agung dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Pola persebaran sektor informal kuliner dianalisis dengan menggunakan metode average nearest neighbor dan standard deviation ellips . Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui pengaruh kepadatan bangunan terhadap pemilihan rute dagang jaringan jalan dari pedagang keliling dengan menggunakan metode analisis regresi geographically weighted regression . Analisis pola persebaran yang dilakukan berdasarkan dari centroid di setiap area penelitian terhadap sebaran sektor informal kuliner dan analisis regresi pengaruh kepadatan bangunan terhadap rute dagang dari 15 pedagang keliling didasarkan persebaran rute dagang terhadap kepadatan bangunan dari daerah yang dilewatinya. Klasifikasi dan analisis pola persebaran sektor informal kuliner yang dilakukan berdasarkan keseluruhan sektor informal kuliner, kategori terintegrasi super apps , kategori usaha, kategori dagangan, dan kategori waktu usaha, dengan jumlah sektor informal kuliner keseluruhan 179 di ketiga area penelitian. Rute dagang pedagang keliling yang paling sering dilewati di sekitar area penelitian adalah permukiman di Sumurboto, permukiman Durian Raya - Tirto Agung dan permukiman Keruing Raya - Rasamala. Pengaruh kepadatan bangunan masih lemah terhadap pemilihan rute dagang dari 15 pedagang keliling, Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi yang menghasilkan nilai R Square dibawah 0,5 yaitu 0,441 dan nilai R Square Adjusted sebesar 0,364. }, issn = {2809-9672}, pages = {211--220} doi = {10.14710/jgundip.2023.37250}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/37250} }
Refworks Citation Data :
Di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, masih banyak pelaku UMKM yang belum terintegrasi dengan platform jual-beli online seperti Gojek, Grab dan Shopee. Padahal dengan adanya platform jual-beli online, dapat memperluas pemasaran dari usaha tersebut. UMKM tersebut adalah pelaku ekonomi sektor informal bidang kuliner misalnya pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pedagang angkringan. Beberapa tempat yang ada di Kecamatan Banyumanik seperti Pasar Rasamala Jati Banyumanik, Jalan Ngesrep Timur V dan Taman Tirto Agung merupakan beberapa tempat dimana para pelaku usaha sektor informal ini menggantungkan kehidupannya sehari-hari dengan berjualan di sekitar area tersebut. Sehingga dengan adanya hal tersebut, peneliti ingin mengetahui persebaran tempat usaha-usaha (UMKM) di tiga area penelitian yaitu Pasar Rasamala Jati, Jalan Ngesrep Timur V dan Taman Tirto Agung dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Pola persebaran sektor informal kuliner dianalisis dengan menggunakan metode average nearest neighbor dan standard deviation ellips. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui pengaruh kepadatan bangunan terhadap pemilihan rute dagang jaringan jalan dari pedagang keliling dengan menggunakan metode analisis regresi geographically weighted regression. Analisis pola persebaran yang dilakukan berdasarkan dari centroid di setiap area penelitian terhadap sebaran sektor informal kuliner dan analisis regresi pengaruh kepadatan bangunan terhadap rute dagang dari 15 pedagang keliling didasarkan persebaran rute dagang terhadap kepadatan bangunan dari daerah yang dilewatinya. Klasifikasi dan analisis pola persebaran sektor informal kuliner yang dilakukan berdasarkan keseluruhan sektor informal kuliner, kategori terintegrasi super apps, kategori usaha, kategori dagangan, dan kategori waktu usaha, dengan jumlah sektor informal kuliner keseluruhan 179 di ketiga area penelitian. Rute dagang pedagang keliling yang paling sering dilewati di sekitar area penelitian adalah permukiman di Sumurboto, permukiman Durian Raya - Tirto Agung dan permukiman Keruing Raya - Rasamala. Pengaruh kepadatan bangunan masih lemah terhadap pemilihan rute dagang dari 15 pedagang keliling, Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi yang menghasilkan nilai R Square dibawah 0,5 yaitu 0,441 dan nilai R Square Adjusted sebesar 0,364.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro