Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip39260, author = {Elnatan Riyadi and Moehammad Awaluddin and Abdi Sukmono}, title = {Analisis Ancaman Zona Rawan Longsor Menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan Metode Index Storie dan Permen PU Aspek Fisik Alami (Studi Kasus: Kabupaten Magetan)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {12}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {Tanah Longsor; Kejadian Longsor; Index Storie; Permen PU}, abstract = { Tanah longsor terjadi karena penguapan air di permukaan tanah, sehingga mengalami retakan dan rekahan yang kemudian menjadi tempat terkumpulnya air hujan. Kumpulan air hujan yang intens di bagian dasar lereng yang dapat memicu gerakan perpindahan massa tanah atau batuan yang lebih besar, sehingga memicu timbulnya kejadian longsor. Kejadian tanah longsor tahun 2021 di Indonesia, berjumlah sebanyak 1.321 total kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan wilayah ancaman zona rawan longsor berdasarkan metode Permen PU dan Index Storie untuk menemukan metode yang paling mendekati atau sesuai dengan kejadian longsor di Kabupaten Magetan. Analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan fitur overlay yaitu Weighted Overlay dengan keluaran raster ukuran grid 30x30m. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil pemetaan persebaran luas wilayah menggunakan metode Permen PU dan Index Storie. Hasil analisis metode Permen PU memiliki tiga kelas yaitu rendah sebesar 10.301,13 Ha, sedang sebesar 50.760,81 Ha, dan tinggi sebesar 9.378,27 Ha dengan akurasi sebesar 95,24%. Sedangkan metode Index Storie memiliki tiga kelas yaitu rendah sebesar 21.266,73 Ha, sedang sebesar 44.109,36 Ha, dan tinggi sebesar 5.064,12 Ha dengan akurasi sebesar 92,86%. }, issn = {2809-9672}, pages = {311--320} doi = {10.14710/jgundip.2023.39260}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/39260} }
Refworks Citation Data :
Tanah longsor terjadi karena penguapan air di permukaan tanah, sehingga mengalami retakan dan rekahan yang kemudian menjadi tempat terkumpulnya air hujan. Kumpulan air hujan yang intens di bagian dasar lereng yang dapat memicu gerakan perpindahan massa tanah atau batuan yang lebih besar, sehingga memicu timbulnya kejadian longsor. Kejadian tanah longsor tahun 2021 di Indonesia, berjumlah sebanyak 1.321 total kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan wilayah ancaman zona rawan longsor berdasarkan metode Permen PU dan Index Storie untuk menemukan metode yang paling mendekati atau sesuai dengan kejadian longsor di Kabupaten Magetan. Analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan fitur overlay yaitu Weighted Overlay dengan keluaran raster ukuran grid 30x30m. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil pemetaan persebaran luas wilayah menggunakan metode Permen PU dan Index Storie. Hasil analisis metode Permen PU memiliki tiga kelas yaitu rendah sebesar 10.301,13 Ha, sedang sebesar 50.760,81 Ha, dan tinggi sebesar 9.378,27 Ha dengan akurasi sebesar 95,24%. Sedangkan metode Index Storie memiliki tiga kelas yaitu rendah sebesar 21.266,73 Ha, sedang sebesar 44.109,36 Ha, dan tinggi sebesar 5.064,12 Ha dengan akurasi sebesar 92,86%.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro