skip to main content

ANALISIS PEMETAAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS: KECAMATAN CANDISARI, KOTA SEMARANG)

Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof.Sudarto,SH,Tembalang,Semarang,Indonesia 50275, Indonesia

Received: 15 Dec 2022; Published: 4 Jan 2023.

Citation Format:
Abstract
Kota Semarang merupakan kota yang sering terjadi musibah bencana tanah longsor. Berdasarkan data dari BPBD Kota Semarang, sepanjang tahun 2020-2021 Kota Semarang mengalami bencana tanah longsor dengan total kejadian sebanyak 321 kejadian.  Kecamatan Candisari merupakan salah satu kecamatan yang sering mengalami kejadian longsor,  dengan wilayah rawan longsor kelas menengah-tinggi. Kejadian ini sering kali menimpa rumah warga serta mengakibatkan kerugian yang besar. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan risiko bencana tanah longsor di Kecamatan Candisari dengan unit pemetaan terkecil tingkat Rukun Warga (RW), untuk menilai kemungkinan (probabilitas) besarnya kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya bencana, sehingga dapat mengurangi dan mencegah risiko potensi bencana ketika bencana itu terjadi dengan informasi yang lebih detail. Pemetaan risiko bencana tanah longsor pada penelitian ini dilakukan menggunakan SIG melalui proses overlay antar parameter penyusunnya dengan metode skoring dan pembobotan. Pembuatan peta ancaman mengacu pada Permen PU No.22/PRT/M/2007 dengan menggunakan lima parameter yaitu kemiringan lereng, tutupan lahan, curah hujan, jenis batuan, dan jenis tanah. Pembuatan peta kerentanan dan kapasitas mengacu pada PERKA BNBP No.02 Tahun 2012 dan dokumen perangkat penilaian kapasitas daerah BNPB Tahun 2017 dengan pembobotan pada sub-parameter menggunakan metode Fuzzy-AHP. Pemilihan parameter yang digunakan pada pemetaan dimodifikasi menyesuaikan ketersediaan data yang ada serta kondisi wilayah penelitian. Penilaian risiko dilakukan menggunakan analisis dengan perkalian matriks VCA (Vulnerability Capacity Analysis). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Kecamatan Candisari memiliki tingkat risiko terhadap bencana tanah longsor untuk kelas rendah sebesar 21% atau 138,110 Ha dari total luas wilayah Kecamatan Candisari, kelas sedang sebesar 27% atau 174,514 Ha dari total luas wilayah Kecamatan Candisari, dan kelas tinggi 52% atau 335,057 Ha dari luas total wlayah Kecamatan Candisari.
Fulltext View|Download
Keywords: Fuzzy-AHP, Risiko, SIG, Tanah Longsor

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.