Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip27183, author = {Innong Akbaruddin and Bandi Sasmito and Abdi Sukmono}, title = {ANALISIS KORELASI LUASAN KAWASAN MANGROVE TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN AREA TAMBAK (STUDI KASUS: WILAYAH PESISIR KABUPATEN DEMAK)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {9}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Coastline, Correlation, Mangrove, Pond, Sentinel-2A}, abstract = { ABSTRAK Mangrove merupakan ekosistem yang unik yang tumbuh di pesisir pantai dan berfungsi ganda pada lingkungan hidup. Perubahan luas kawasan hutan Mangrove terdapat 2 faktor yang mempengaruhi yaitu faktor alam dan faktor dari aktivitas manusia. Salah satu faktor alam adalah perubahan garis pantai dan salah satu faktor aktivitas manusia adalah reklamasi untuk pembangunan tambak. Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terletak di wilayah pesisir. Daerah pesisir Demak memiliki kawasan Mangrove yang terletak di pesisir pantainya dan banyak masyarakat Kabupaten Demak melakukan budidaya perikanan darat atau tambak di daerah pesisir Kabupaten Demak.Penelitian ini dilakukan guna mengetahui korelasi perubahan luasan kawasan mangrove terhadap perubahan garis pantai dan area tambak di wilayah pesisir Kabupaten Demak menggunakan metode pengindraan jauh. Pengolahan citra Sentinel-2A menggunakan komposit kanal dan klasifikasi terbimbing untuk mengetahui luasan kawasan Mangrove dan luasan area tambak. Sedangkan untuk pemantauan perubahan garis pantai menggunakan rumus rationing .Hasil dari penelitian ini diketahui analisis korelasi hubungan perubahan luasan kawasan Mangrove terhadap perubahan garis pantai dari rentan tahun 2016-2017 dan 2017-2019 disimpulkan berkorelasidan memiliki persebaran korelasi sebesar 6,31 Ha pada tahun 2016-2017 dan sebesar 12,68 Ha pada tahun 2017-2019. Tingkat korelasi pada rentan tahun 2016-2017 memiliki tingkat korelasi hubungan yang sedang dan bersifat searah dan pada rentan tahun 2017-2019 memiliki tingkat korelasi hubungan yang kuat dan bersifat searah. Sedangkan untuk analisis korelasi hubungan perubahan luasan kawasan Mangrove terhadap perubahan area tambak dari rentan tahun 2016-2017 dan 2017-2019 disimpulkan tidak berkorelasi, dimana tidak adanya hubungan perubahan luasan kawasan Mangrove terhadap perubahan area tambak. Kata kunci: Garis Pantai, Mangrove, Tambak, Korelasi, Sentinel-2A ABSTRACT Mangroves are unique ecosystems that grow on the coast and double function in the environment. Changes in the area of mangrove forests there are 2 factors that affect the natural factors and human activity factors. One natural factor is the change in coastline and one of the factors of human activity is reclamation for pond development. Demak Regency is one of the regions in Indonesia located in the coastal region. Because it is one of the coastal areas of Demak it has a Mangrove area which is located on the coast and many people of Demak Regency conduct aquaculture in the coastal areas of Demak. This study was conducted to determine the correlation of changes in mangrove area to changes in coastline and pond areas in the coastal areas of Demak Regency using the remote sensing method. Sentinel-2A image processing using composites bands and supervised classification to determine changes in Mangrove area and the pond area. And for monitoring changes in coastline using the rationing formula. The results of this research note the correlation analysis of changes in the extent of the Mangrove area to changes in the coastline in 2016-2017 and 2017-2019 concluded correlated and had a correlation spread of 6.31 Ha in 2016-2017 and amounted to 12.68 Ha in 2017-2019. The correlation level in 2016-2017 has a moderate and unidirectional correlation and in 2017-2019 it has a strong and unidirectional correlation. As for the correlation analysis of changes in the area of the Mangrove area to changes in the area of the pond in 2016-2017 and 2017-2019 concluded not correlated, where there is no relationship of changes in the area of the Mangrove area to changes in the pond area. Keywords: Coastline, Correlation, Mangrove, Pond, Sentinel-2A }, issn = {2809-9672}, pages = {217--226} doi = {10.14710/jgundip.2020.27183}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/27183} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Mangrove merupakan ekosistem yang unik yang tumbuh di pesisir pantai dan berfungsi ganda pada lingkungan hidup. Perubahan luas kawasan hutan Mangrove terdapat 2 faktor yang mempengaruhi yaitu faktor alam dan faktor dari aktivitas manusia. Salah satu faktor alam adalah perubahan garis pantai dan salah satu faktor aktivitas manusia adalah reklamasi untuk pembangunan tambak. Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terletak di wilayah pesisir. Daerah pesisir Demak memiliki kawasan Mangrove yang terletak di pesisir pantainya dan banyak masyarakat Kabupaten Demak melakukan budidaya perikanan darat atau tambak di daerah pesisir Kabupaten Demak.Penelitian ini dilakukan guna mengetahui korelasi perubahan luasan kawasan mangrove terhadap perubahan garis pantai dan area tambak di wilayah pesisir Kabupaten Demak menggunakan metode pengindraan jauh. Pengolahan citra Sentinel-2A menggunakan komposit kanal dan klasifikasi terbimbing untuk mengetahui luasan kawasan Mangrove dan luasan area tambak. Sedangkan untuk pemantauan perubahan garis pantai menggunakan rumus rationing.Hasil dari penelitian ini diketahui analisis korelasi hubungan perubahan luasan kawasan Mangrove terhadap perubahan garis pantai dari rentan tahun 2016-2017 dan 2017-2019 disimpulkan berkorelasidan memiliki persebaran korelasi sebesar 6,31 Ha pada tahun 2016-2017 dan sebesar 12,68 Ha pada tahun 2017-2019. Tingkat korelasi pada rentan tahun 2016-2017 memiliki tingkat korelasi hubungan yang sedang dan bersifat searah dan pada rentan tahun 2017-2019 memiliki tingkat korelasi hubungan yang kuat dan bersifat searah. Sedangkan untuk analisis korelasi hubungan perubahan luasan kawasan Mangrove terhadap perubahan area tambak dari rentan tahun 2016-2017 dan 2017-2019 disimpulkan tidak berkorelasi, dimana tidak adanya hubungan perubahan luasan kawasan Mangrove terhadap perubahan area tambak.
Kata kunci: Garis Pantai, Mangrove, Tambak, Korelasi, Sentinel-2A
ABSTRACT
Mangroves are unique ecosystems that grow on the coast and double function in the environment. Changes in the area of mangrove forests there are 2 factors that affect the natural factors and human activity factors. One natural factor is the change in coastline and one of the factors of human activity is reclamation for pond development. Demak Regency is one of the regions in Indonesia located in the coastal region. Because it is one of the coastal areas of Demak it has a Mangrove area which is located on the coast and many people of Demak Regency conduct aquaculture in the coastal areas of Demak. This study was conducted to determine the correlation of changes in mangrove area to changes in coastline and pond areas in the coastal areas of Demak Regency using the remote sensing method. Sentinel-2A image processing using composites bands and supervised classification to determine changes in Mangrove area and the pond area. And for monitoring changes in coastline using the rationing formula. The results of this research note the correlation analysis of changes in the extent of the Mangrove area to changes in the coastline in 2016-2017 and 2017-2019 concluded correlated and had a correlation spread of 6.31 Ha in 2016-2017 and amounted to 12.68 Ha in 2017-2019. The correlation level in 2016-2017 has a moderate and unidirectional correlation and in 2017-2019 it has a strong and unidirectional correlation. As for the correlation analysis of changes in the area of the Mangrove area to changes in the area of the pond in 2016-2017 and 2017-2019 concluded not correlated, where there is no relationship of changes in the area of the Mangrove area to changes in the pond area.
Keywords: Coastline, Correlation, Mangrove, Pond, Sentinel-2A
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro