Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip22557, author = {Kurniawan Widiyanto and L Sabri and Moehammad Awaluddin}, title = {ANALISIS DESAIN JARING GNSS BERDASARKAN FUNGSI KEHANDALAN INTERNAL DAN KEHANDALAN EKSTERNAL (STUDI KASUS : TITIK GEOID GEOMETRI KOTA SEMARANG)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {GNSS, kehandalan dalam, kehandalan luar Optimalisasi, dan Redudansi Individu}, abstract = { Pekerjaan pengukuran tidak lepas dari tahap pembuatan desain jaring pemetaan. Desain jaring dirancang sedemikian rupa agar dapat mencakup semua wilayah pengamatan dengan pemilihan penempatan titik yang dipertimbangkan dengan baik. Oleh karena itu, optimalisasi jaring kontrol pemetaan perlu dilakukan pada tahap perancangan jaring kontrol. Optimalisasi jaring perlu memperhatikan tiga aspek, yaitu biaya, kehandalan dan keakurasian. Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah pengukuran GNSS metode rapid static . Pengukuran menggunakan base station titik GRAV11, CORS BIG Kota Semarang, dan CORS Universitas Diponegoro. Titik penelitian yang digunakan yaitu 20 titik geoid geometri di Kota Semarang.. Penelitian ini dilakukan dengan membuat 5 desain jaring GNSS yang optimum ditinjau dari geometri jaring berdasarkan kriteria kehandalan (redudansi individu, kehandalan luar, dan kehandalan dalam). Desain jaring yang paling optimal berdasarkan analisis fungsi kehandalan dan standar deviasi adalah desain jaring nomor 1 dengan jumlah baseline 51. Desain jaring nomor 1 memiliki nilai fungsi kehandalan dengan nilai kehandalan luar paling kecil yaitu sebanyak 4,1099, nilai kehandalan dalam paling kecil yaitu sebanyak 0,1209 dan nilai redudansi individu paling maksimal yaitu 0,7777. Ini menunjukkan bahwa desain jaring nomor 1 memiliki sensitivitas tinggi terhadap kesalahan acak dan kesalahan kasar. Desain jaring nomor 1 memiliki nilai standar deviasi paling kecil sebesar 0,0163 dibanding dengan desain lainnya, hal ini menunjukan desain jaring 1 merupakan desain jaring paling presisi. }, issn = {2809-9672}, pages = {200--207} doi = {10.14710/jgundip.2019.22557}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/22557} }
Refworks Citation Data :
Pekerjaan pengukuran tidak lepas dari tahap pembuatan desain jaring pemetaan. Desain jaring dirancang sedemikian rupa agar dapat mencakup semua wilayah pengamatan dengan pemilihan penempatan titik yang dipertimbangkan dengan baik. Oleh karena itu, optimalisasi jaring kontrol pemetaan perlu dilakukan pada tahap perancangan jaring kontrol. Optimalisasi jaring perlu memperhatikan tiga aspek, yaitu biaya, kehandalan dan keakurasian. Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah pengukuran GNSS metode rapid static. Pengukuran menggunakan base station titik GRAV11, CORS BIG Kota Semarang, dan CORS Universitas Diponegoro. Titik penelitian yang digunakan yaitu 20 titik geoid geometri di Kota Semarang.. Penelitian ini dilakukan dengan membuat 5 desain jaring GNSS yang optimum ditinjau dari geometri jaring berdasarkan kriteria kehandalan (redudansi individu, kehandalan luar, dan kehandalan dalam). Desain jaring yang paling optimal berdasarkan analisis fungsi kehandalan dan standar deviasi adalah desain jaring nomor 1 dengan jumlah baseline 51. Desain jaring nomor 1 memiliki nilai fungsi kehandalan dengan nilai kehandalan luar paling kecil yaitu sebanyak 4,1099, nilai kehandalan dalam paling kecil yaitu sebanyak 0,1209 dan nilai redudansi individu paling maksimal yaitu 0,7777. Ini menunjukkan bahwa desain jaring nomor 1 memiliki sensitivitas tinggi terhadap kesalahan acak dan kesalahan kasar. Desain jaring nomor 1 memiliki nilai standar deviasi paling kecil sebesar 0,0163 dibanding dengan desain lainnya, hal ini menunjukan desain jaring 1 merupakan desain jaring paling presisi.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro