Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip22760, author = {Risa Utami and Bandi Sasmito and Nurhadi Bashit}, title = {ANALISIS REKOMENDASI DAERAH PLTP (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {AHP, Kelurusan, LST, Panas bumi, PLTP}, abstract = { Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak potensi panas bumi yang nantinya dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik. Keluarnya manifestasi panas bumi menjadi salah satu indikator adanya potensi panas bumi. Langkah awal sebagai kegiatan ekplorasi potensi panas bumi yaitu dengan melakukan kajian karakteristik daerah potensi panas bumi. Pada penelitian ini, identifikasi daerah potensi panas bumi dilakukan dengan menggunakan penginderaan jauh dan memanfaatkan data citra landsat 8. Citra landsat 8 dapat digunakan untuk mengetahui nilai kerapatan vegetasi, suhu permukaan, dan delineasi kelurusan. Penentuan area potensial panas bumi dalam penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan melakukan pembobotan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Parameter yang digunakan berupa hasil Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Land Surface Temperature (LST), dan delineasi kelurusan sedangkan penentuan lokasi PLTP menggunakan analisis intersect dan skala yang digunakan yaitu skala 1:100.000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penentuan area potensi panas bumi menggunakan metode AHP menghasilkan luasan untuk area tidak berpotensi sebesar 3.761,299 Ha, area kurang berpotensi sebesar 4.608,671 Ha dan area sangat berpotensi sebesar 2.427,309 Ha, sedangkan uji signifikansi yang diperoleh dari metode ini yaitu sebesar 0,925. Hasil rekomendasi lokasi pembangunan PLTP pada kawasan Dieng yaitu sebanyak 9 lokasi dengan luasan maksimal sebesar 16,27795 Ha pada zona 3 dan luasan paling kecil sebesar 0,732819 Ha pada zona 1. Berdasarkan penelitian ini, zona yang paling direkomendasikan yaitu zona 3 karena pada zona tersebut terdapat 4 sumber mata air panas yang mempunyai potensi panas bumi yang besar yaitu wilayah manifestasi Kawah Sileri, Pagerkandang, Sipandu dan Siglagah. }, issn = {2809-9672}, pages = {408--417} doi = {10.14710/jgundip.2019.22760}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/22760} }
Refworks Citation Data :
Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak potensi panas bumi yang nantinya dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik. Keluarnya manifestasi panas bumi menjadi salah satu indikator adanya potensi panas bumi. Langkah awal sebagai kegiatan ekplorasi potensi panas bumi yaitu dengan melakukan kajian karakteristik daerah potensi panas bumi. Pada penelitian ini, identifikasi daerah potensi panas bumi dilakukan dengan menggunakan penginderaan jauh dan memanfaatkan data citra landsat 8. Citra landsat 8 dapat digunakan untuk mengetahui nilai kerapatan vegetasi, suhu permukaan, dan delineasi kelurusan. Penentuan area potensial panas bumi dalam penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan melakukan pembobotan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Parameter yang digunakan berupa hasil Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Land Surface Temperature (LST), dan delineasi kelurusan sedangkan penentuan lokasi PLTP menggunakan analisis intersect dan skala yang digunakan yaitu skala 1:100.000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penentuan area potensi panas bumi menggunakan metode AHP menghasilkan luasan untuk area tidak berpotensi sebesar 3.761,299 Ha, area kurang berpotensi sebesar 4.608,671 Ha dan area sangat berpotensi sebesar 2.427,309 Ha, sedangkan uji signifikansi yang diperoleh dari metode ini yaitu sebesar 0,925. Hasil rekomendasi lokasi pembangunan PLTP pada kawasan Dieng yaitu sebanyak 9 lokasi dengan luasan maksimal sebesar 16,27795 Ha pada zona 3 dan luasan paling kecil sebesar 0,732819 Ha pada zona 1. Berdasarkan penelitian ini, zona yang paling direkomendasikan yaitu zona 3 karena pada zona tersebut terdapat 4 sumber mata air panas yang mempunyai potensi panas bumi yang besar yaitu wilayah manifestasi Kawah Sileri, Pagerkandang, Sipandu dan Siglagah.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro