Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip12823, author = {Muhammad Hidayat and Bambang Sudarsono and yudo Prasetyo}, title = {PEMODELAN PERTUMBUHAN TATA RUANG KOTA SEMARANG BERDASARKAN ASPEK EKONOMI MENGGUNAKAN KONSEP ANALISIS SPASIAL CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {5}, number = {3}, year = {2016}, keywords = {Klasifikasi Supervised, Metode Evaluasi Multi Kriteria, Model Pertumbuhan Tata Ruang}, abstract = { ABSTRAK Kota Semarang mempunyai luas wilayah 373,70 Km2. Secara administratif Kota Semarang terbagi Kota Semarang mempunyai luas wilayah 373,70 Km 2 . Secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan, Kota Semarang memiliki posisi astronomi di antara garis 6 o 50’ – 7 o 10’ Lintang Selatan dan garis 109 o 35’ – 110 o 50’ Bujur Timur. Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang adalah sebuah kota yang berkembang secara ekonomi. Secara tidak langsung, perkembangan perekonomian di Kota Semarang memberi pengaruh terhadap pertumbuhan tata ruang kota. Adapun tujuan penelitian ini adalah membuat peta model pertumbuhan tata ruang Kota Semarang dengan menggunakan metode konsep analisis spasial. Data yang digunakan adalah data raster. Yaitu, citra Landsat tahun 2002, 2007, 2013, dan 2015 beserta data atribut Kota Semarang berformat shapefile . Pengolahan data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan metode klasifikasi supervised yang dikombinasikan dengan metode evaluasi multi kriteria. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tejadi pertumbuhan tata ruang ke arah selatan pada periode tahun 2002-2007, kemudian terjadi pertumbuhan tata ruang pada arah timur pada periode tahun 2007-2013, dan pertumbuhan ke segala arah pada periode 2013-2015. Kemudian dilihat dari pola persebaran pusat-pusat ekonomi, pada periode tahun 2002, 2013, dan 2015 pola persebaran pusat-pusat perekonomian di Kecamatan Semarang Tengah dan Semarang Selatan memperlihatkan pola persebaran mengelompok, pada periode tahun 2007 pola persebaran pusat-pusat perekonomian di Kecamatan Semarang Tengah memperlihatkan pola persebaran mengelompok dan Semarang Selatan memperlihatkan pola acak pada pusat ekonomi kelas atas, sedangkan kelas lainnya mempunyai pola mengelompok. Kata Kunci : Klasifikasi Supervised, Metode Evaluasi Multi Kriteria, Model Pertumbuhan Tata Ruang ABSTRACT Semarang city has a total area of 373,70 km2. Semarang is administratively divided into 16 districts and 177 village, Semarang have astronomical positions between lines 6 o 50 '- 7 o 10' south latitude and line 109 o 35 '- 110 o 50' east longitude. As the capital of Central Java province, Semarang is a city that is growing economically. Indirectly, the economic development in the city of Semarang influences the spatial growth of the city. The purpose of this research is to create a growth model spatial map of Semarang by using the concept of spatial analysis. Data used in the form of raster data. Namely, Landsat 2002, 2007, 2013, and 2015 along with attribute data of Semarang City with shapefile format. The data in this study were processed using supervised classification method combined with multi-criteria evaluation methods. The results of this study showed that the spatial growth occurs towards the south in the period 2002-2007, and spatial growth occurred in the east in the period 2007-2013, and growth in all directions in the period 2013-2015. Then, seen from the pattern of distribution of economic centers, in the period 2002, 2013, and 2015, the distribution pattern economic centers in the District of Central Semarang and South Semarang shows the distribution pattern clustered, while in the period 2007 distribution pattern economic centers in the District Central Semarang showed clumped distribution pattern while South Semarang exhibit a random pattern on the economic center of the upper classes, while other classes have clumped pattern.s Keyword : Map Spatial Growth Model, Multi-Criteria Evaluation Methods, Supervised Classification *) Penulis, Penanggung Jawab }, issn = {2809-9672}, pages = {61--69} doi = {10.14710/jgundip.2016.12823}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/12823} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Kota Semarang mempunyai luas wilayah 373,70 Km2. Secara administratif Kota Semarang terbagi Kota Semarang mempunyai luas wilayah 373,70 Km2. Secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan, Kota Semarang memiliki posisi astronomi di antara garis 6o50’ – 7o10’ Lintang Selatan dan garis 109o35’ – 110o50’ Bujur Timur. Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang adalah sebuah kota yang berkembang secara ekonomi. Secara tidak langsung, perkembangan perekonomian di Kota Semarang memberi pengaruh terhadap pertumbuhan tata ruang kota.
Adapun tujuan penelitian ini adalah membuat peta model pertumbuhan tata ruang Kota Semarang dengan menggunakan metode konsep analisis spasial. Data yang digunakan adalah data raster. Yaitu, citra Landsat tahun 2002, 2007, 2013, dan 2015 beserta data atribut Kota Semarang berformat shapefile. Pengolahan data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan metode klasifikasi supervised yang dikombinasikan dengan metode evaluasi multi kriteria.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tejadi pertumbuhan tata ruang ke arah selatan pada periode tahun 2002-2007, kemudian terjadi pertumbuhan tata ruang pada arah timur pada periode tahun 2007-2013, dan pertumbuhan ke segala arah pada periode 2013-2015. Kemudian dilihat dari pola persebaran pusat-pusat ekonomi, pada periode tahun 2002, 2013, dan 2015 pola persebaran pusat-pusat perekonomian di Kecamatan Semarang Tengah dan Semarang Selatan memperlihatkan pola persebaran mengelompok, pada periode tahun 2007 pola persebaran pusat-pusat perekonomian di Kecamatan Semarang Tengah memperlihatkan pola persebaran mengelompok dan Semarang Selatan memperlihatkan pola acak pada pusat ekonomi kelas atas, sedangkan kelas lainnya mempunyai pola mengelompok.
Kata Kunci : Klasifikasi Supervised, Metode Evaluasi Multi Kriteria, Model Pertumbuhan Tata Ruang
ABSTRACT
Semarang city has a total area of 373,70 km2. Semarang is administratively divided into 16 districts and 177 village, Semarang have astronomical positions between lines 6o50 '- 7o10' south latitude and line 109o35 '- 110o50' east longitude. As the capital of Central Java province, Semarang is a city that is growing economically. Indirectly, the economic development in the city of Semarang influences the spatial growth of the city.
The purpose of this research is to create a growth model spatial map of Semarang by using the concept of spatial analysis. Data used in the form of raster data. Namely, Landsat 2002, 2007, 2013, and 2015 along with attribute data of Semarang City with shapefile format. The data in this study were processed using supervised classification method combined with multi-criteria evaluation methods.
The results of this study showed that the spatial growth occurs towards the south in the period 2002-2007, and spatial growth occurred in the east in the period 2007-2013, and growth in all directions in the period 2013-2015. Then, seen from the pattern of distribution of economic centers, in the period 2002, 2013, and 2015, the distribution pattern economic centers in the District of Central Semarang and South Semarang shows the distribution pattern clustered, while in the period 2007 distribution pattern economic centers in the District Central Semarang showed clumped distribution pattern while South Semarang exhibit a random pattern on the economic center of the upper classes, while other classes have clumped pattern.s
Keyword : Map Spatial Growth Model, Multi-Criteria Evaluation Methods, Supervised Classification
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro