Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI7579, author = {Hilda Ayudya}, title = {LURUHNYA SILA KEDUA PANCASILA}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {kecerdasan emosi, tawuran, pelajar, Pancasila.}, abstract = {Tawuran pelajar yang melibatkan tindakan kekerasan sudah menjadi sorotan publik yang tidak bisa dianggap sebagai hal ringan. Indonesia adalah negara berdasarkan Pancasila. Banyaknya tawuran hingga menelan korban merefleksikan sudah mulai luruhnya nilai-nilai luhur Pancasila. Tawuran merupakan perilaku yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan khususnya pada Pancasila, yaitu sila kedua. Remaja mengalami ketegangan emosi yang tinggi sebagai wujud transisi dari jiwa anak-anak menuju dewasa. Salah satu unsur kepribadian yang penting dalam menghadapi tuntutan-tuntutan lingkungan adalah kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri maupun dalam berhubungan dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosi pada pelajar pelaku tawuran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dipilih menggunakan teknik snowball dengan jumlah subjek semakin lama semakin besar. Hasil penelitian ditemukan bahwa gambaran kecerdasan emosi pelaku tawuran menunjukkan ketiga subjek menunjukkan sikap mudah terpengaruh dan memiliki dorongan belajar yang kurang karena sering membolos. Ketiga subjek memiliki solidaritas yang tinggi terhadap teman kelompoknya apabila menjadi korban tawuran. Subjek 1 dan 2 menunjukkan sikap pemalu, subjek 3 menunjukkan sikap kurang percaya diri. Subjek 1 dan 3 tertutup apabila memiliki masalah, subjek 2 terbuka dengan orang lain apabila ada masalah. Subjek 1 melampiaskan emosinya dengan bermain, subjek 2 dengan tidur, dan subjek 3 dengan minum minuman keras. Faktor pembentuk kecerdasan emosi pada ketiga subjek yang paling berpengaruh adalah lingkungan. Faktor lain yang mempengaruhi antara lain pola asuh, pengalaman, kepribadian, peraturan sekolah, dan usia.}, issn = {2829-1859}, pages = {255--265} doi = {10.14710/empati.2014.7579}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/7579} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University