skip to main content

PENGALAMAN KEHILANGAN IBU YANG MENDERITA KANKER

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract
Kehilangan merupakan pengalaman dalam kehidupan yang akan dialami oleh setiap individu. Kehilangan ibu yang pernah menderita sakit kanker membawa dampak bagi anak secara psikis.Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mendiskripsikan, memahami pengalaman dalam memaknai kehilangan ibu dan proses memaknai kehilangan ibu yang pernah sakit kanker bagi anak. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif partisipan yangdianalisis dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukandengan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumen berupa materiaudio. Metode pemilihan subjek menggunakan pendekatan puposif dengan strategi typical sampling dan subjek diperoleh dalam penilitian ini sebanyak tiga orang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengalaman dalam memaknai kehilangan ibu yang di dapatkan oleh dewasa awal adalah ketidaksempurnaan untuk bangkit menjadi lebih baik, tekanan, dan sumber inspirasi. Adapun proses menemukan makna kehilangan ibu dalam penelitian ini ketiga subjek melalui refleksi diri dari tiga tahapan kehidupan yang dilalui, yaitu tahap ibu masih sehat, tahap keluarga tidak fungsional ketika ibu sakit dan tahap ibu meninggal.
Fulltext View|Download
Keywords: Kehilangan, Kematian, Ibu

Article Metrics:

  1. Adhi, Y.D. (2011). “Ketika Yang Ada Menjadi Tiada”. Diunduh pada 10 Juni 2014. http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/11/05/ketika-yang-ada-menjaditiada-409763.html
  2. Alwasilah, A.C. (2000). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya
  3. Astuti, Puji. (2009). Dampak Kematian Ibu Terhadap Kondisi Psikologi Remaja Putri. Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Sumber : http://psikologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Junal-PengungkapanDiri-Pada-Penderita-Kanker-ServiksS1.pdf. diunduh pada 25 Mei 2014
  4. Bastaman, H. D. (1996). Meraih Hidup Bermakna, Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis. Jakarta: Paramadina
  5. Bastaman, H. D. (2007). Logoterapi : Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT Rajagrafindopersada
  6. Cahyasari, I. (2008).Grief Pada Remaja Putra Karena Kedua Orang Tuanya Meninggal. Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma. Sumber : http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel_10503 095.pdf. diunduh pada 25 Mei 2014
  7. Calhoun, J.F., Acocella, J.R. (1990). Psikologi Tentang Penyesuaian Dan Hubungan Kemanusiaan Edisi Ketiga. Semarang : IKIP Semarang Press
  8. Creswell, J.W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing Among Five Traditions. California: Sage Publicaion, Inc
  9. Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo
  10. Fitria, Ardina. (2013). Grief Pada Remaja Akibat Kematian Orang Tua Secara Mendadak. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Semarang. Sumber : http://lib.unnes.ac.id/18463/. diunduh pada 25 Mei 2014
  11. Frankl, V.E. (2004). Man’s Search For Meaning: Mencari Makna Hidup. Alih Bahasa Lala Hermawati. Bandung: penerbit Nuansa
  12. Gunarsa, S.D. (1999). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : BPK Gunung Mulia
  13. Hajarrahma, A. (2013). Pengungkapan Diri Pada Penderita Kanker Serviks. Fakultas Psikologi, Universitas http://psikologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/JunalPengungkapan-Diri-Pada-Penderita-Kanker-ServiksS1.pdf.pdf diunduh pada 25 Mei 2014
  14. Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta Selatan: Salemba Humanika
  15. Hidayat, Komarudin. (2006). Psikologi Kematian. Jakarta : Hikmah
  16. Hoare, C. (2006). Handbook of Adult Development and Learning. New York: Oxford University Press
  17. Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi Kelima. Alih bahasa oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga
  18. Hurlock, E.B. (2005). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Jakarta : Erlangga
  19. Kahija, H.F.L. (2006). Pengenalan dan Penyusunan Proposal/ Skripsi Penelitian Fenomenologis (Versi Bahasa Informal). Seri Metodologi Penelitian Kualitatif Psikologi UNDIP
  20. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2013). Latar Belakang. Diunduh tanggal 10 Juni 2014. http://kbbi.web.id/latar%20belakang
  21. Kartika, Melati. (2009). Pencapaian Kehidupan Bermakna (The Meaningful Life) Setelah Kematian Pasangan Berdasarkan Teori Viktor Frankl Pada Janda Lanjut Usia. Fakultas Psikologi Universitas Brawijaya Malang. Sumber : http://psikologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Jurnal-skripsi-Kartika-M.pdf. diunduh pada 25 Mei 2014
  22. Kimmel, D.C. (1990). Adulthood and Aging. 3rd edition. New York: John Wiley & Sons
  23. Kubler-Ross, E. 1969. On death and dying. Routledge
  24. Moleong, L. J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
  25. Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  26. Monks, F.J. (2004). Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
  27. Monks, F.J, Knors, A.M.P, Haditono, S.R. (2006). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
  28. Nasution, S. (1996). Metodologi Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito
  29. Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2001). Human Development. (9th Edition.). Boston: McGraw-Hill
  30. Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009).Human Development Perkembangan Manusia Edisi 10 Buku 2.Jakarta : Salemba Humanika
  31. Patricia A. Potter. 2005. Fundamental of Nursing: Concept, Proses, and Practice. Jakarta: EGC
  32. Poerwandari, K. (2007). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
  33. Pranyoto, Heri. (2013). Ketika Dia Menjadi Semangat Hidup Kita. Diunduh pada 10 Juni 2014. http://muda.kompasiana.com/2013/10/24/ketika-dia-menjadi-semangat-hidup-kita604372.html
  34. Rando TA. 1986. Loss and Anticipatory Grief. Lexington: Lexiton Mass
  35. Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi Kelima, Jilid I. Alih bahasa oleh Juda Damanik dan Achmad Chusairi. Jakarta: Erlangga
  36. Santrock, J.W. (2004). Educational Psychology 2nd Edition. New York : McGraw-Hill
  37. Santrock, J.W. (2007). Remaja Terjemahan Edisi Kesebelas Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
  38. Santrock, J.W. (2008). Adolescence. Twelfth Edition. New York: The McGrawHill Companies, Inc
  39. Soleh, Mohamad. (2001). Kebermaknaan Hidup Mahasiswa Reguler dan Mahasiswa Unggulan Universitas Islam Indonesia, Psikologika, Tahun VI, No. 11, 53-63
  40. Virdhani, M.H. (2013). Ibu Adalah Pendidik Yang Terbaik Bagi Anak. Diunduh tanggal 10 Juni 2014. http://metro .sindonews. com/ read /2013 /12/ 22/31/819456/ibu-adalahpendidik-yang-terbaik-bagi-anak
  41. Wade, C., Tavris, C. (2007). Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta : Erlangga
  42. Politisimuslim. Melanjutkan Kehidupan Islam: Definisi Hidup dan Mati. Sumber : http://politisimuslim.wordpress.com/2007/04/21/definisi-hidup-dan-mati/ [akses 23/06/2011]

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.