skip to main content

MAKNA CERITA DEWI RENGGANIS BAGI PENEMBANG SERAT MENAK DI PULAU LOMBOK

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Apr 2014.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan seperti apa penembang Serat Menak (SM) di pulau Lombok memaknai teks Cerita Dewi Rengganis (CDR). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Subjek penelitian berjumlah tiga orang penembang yang semenjak usia kanak-kanak telah mulai mengenal tradisi pepaosan dan SM. Metode utama yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam, sedangkan metode pendukungnya adalah observasi, catatanlapangan, dan materi audio.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa makna CDR bagi penembang SM di pulau Lombok digambarkan dengan empat tema induk, yaitu (1) memaknai tokoh Rengganis, (2) nilai yang terdapat dalam CDR, (3) kemanfaatan CDR, dan (4) memaknai perpisahan. Setelah memahami isi kandungan dalam CDR, subjek mengamalkannya di dalam kehidupannya. Hasil penelitian mendapatkan bahwa makna CDR bagi pemaos yakni sebagai suara hati  (conscience). Saran untuk peneliti selanjutnya, yakni agar mampu menemukan literatur yang lebih lengkap mengenai tradisi pepaosan, SM, dan CDR, mengingat penelitian terhadap sastra lisan dan tulisan di pulau Lombok dapat dikatakan masih minim.

Fulltext View|Download
Keywords: makna Cerita Dewi Rengganis, tradisi pepaosan, Serat Menak, penembang.

Article Metrics:

  1. Antariksa. Prayitno, G. Sabrina, R. 2010. Pelestarian Pola Pemukiman Tradisional Suku Sasak Dusun Limbungan Kabupaten Lombok Timur.Jurnal Tata Kota dan Daerah. Vol. 1, No. 2, Juli 2010
  2. Amin, Ahmad. 1997. Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Barat. Jakarta: CV Eka Dharma
  3. Ajzen, Icek &Martin Fishbein. 1975. Beliefe, attitude, intention, and behavior; an introduction to teory and research. Philippines: Addison Wesley publishing company, inc
  4. Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, personality and behavior. New York: Mcgraw hill
  5. Akbar, Syahrizal. Winarni, Retno. Andayani.2013. Kajian Sosiologi Sastra Dan Nilai Pendidikan Dalam Novel “Tuan Guru” Karya Salman Faris.Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra. Vol. 1, No. 1, 2013
  6. Audifax. 2008. Re-search, sebuah pengantar untuk “mencari ulang metode penelitian dalam psikologi. Yogyakarta: Jalasutra
  7. Azwar, Saifudin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  8. Bastaman, H.D. 2007.Logoterapi, Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  9. Boeree, George. 2008.General Psychology. (Penerjemah: Helmi J Fauzi). Yogyakarta: Prismasophie
  10. Brehm, Sharon S. Miller, Rowland S. Perlman, Daniel. Campbell, Susan. 2002. Intimate Relationships. New York: Mcgrawhill
  11. Creswell, J. W. 1998. Qualitative inquiry and research design: Choosing among five traditions. Thousand Oaks, CA: Sage
  12. Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta: Medpress
  13. Fadillah. 2010. Teori Sastra Dari Budaya Sendiri (Pada Novel, Kaba, dan Pepatah Minangkabau). Artikel Hasil Penelitian Fundamental Lanjutan. Universitas Andalas
  14. Fang, Liaw Yock. 1991.Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik.Jakarta: Penerbit Erlangga
  15. Feist, Jess & Gregory J. Feist. 2012. Teori kepribadian (theories of personality). Penerjemah:Handrianto. Jakarta Selatan:Penerbit Salemba Humanika
  16. Hall, Calvin S. &Lindzey, Gardner.1993.Teori-teori psikodinamik (klinis). Penerjemah: A. supratiknya. Yogyakarta: Kanisius
  17. Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
  18. Horton, Paul B & Hunt, Chester L. 1999.Sociology, Sixth Edition. (Penerjemah: Aminudin Ram & Tita Sobari). Jakarta: Penerbit Erlangga
  19. Himpunan Psikologi Indonesia. 2010. Kode Etik Psikologi Indonesia (cetakan pertama). Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia
  20. Interpretative Analysis Phenomenology.2011. http://www.ipa.bbk.ac.uk/about-ipa
  21. Irwanto. Elia, H. Hadisoepadma, A. Priyani, M. Wismanto, Y B. Fernandes, C. 1994. Psikologi Umum. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  22. Iser, Wolfgang. 1974. The Reading Process: Phenomenological Approach. Baltimore: John Hopkins University Press
  23. Jatman, Darmanto.1997. Psikologi Jawa. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya
  24. Junus, Umar. 1985. Resepsi Sastra, Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia
  25. Koentjaraningrat, 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru
  26. Kumbara, A.A Ngr. Anom. 2008. Konstruksi Identitas Orang Sasak Di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.Jurnal Humaniora. Vol. 20, No. 3, Oktober 2008
  27. Li, Han Z. 2002.Culture, gender and self-close-other(s) connectedness in Canadian and Chinese samples.European Journal of Social Psychology. 32
  28. Loindong, Pamela C. 2012. Gambaran Masyarakat Inggris Dalam Pride and Prejudice: Suatu Analisis Sosiologi Sastra. Skripsi: tidak diterbitkan. Universitas Sam Ratulangi
  29. Nashori, Fuad. 1994. Membangun Paradigma Psikologi Islam. Yogyakarta: Sipress
  30. Parker, Ian. 2008. Penelitian Radikal: Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Andi
  31. Poerwandari, Kristi. 2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: LPSP3
  32. Rachmadani, Arnis. 2011. Local Wisdom: Tradisi Perkawinan Islam Wetu Telu sebagai Perekat Kerukunan Masyarakat Bayan. Jurnal Harmoni. Vol. X, No. 3, Juli-September 2011
  33. Ratna,I Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra, Teori Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  34. Rosidi, Achmad. 2011. Pola Relasi Sosial Keagamaan Umat Beragama di Lombok Nusa Tenggara Barat. Jurnal Harmoni. Vol. X, No. 3, JuliSeptember 2011
  35. Sarwono, Sarlito W. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka
  36. Sarwono, Sarlito W. 2012. Psikologi Ulayat. Jurnal Psikologi Ulayat. Vol. 1, No.1, Oktober 2012
  37. Siregar, Leonard. 2002. Antropologi dan Konsep Kebudayaan. Jurnal Antropologi Papua. Vol.1, No.1, Agustus 2002
  38. Stanford Encyclopedia of Philosophy. http://plato.stanford.edu/entries/consciencemedieval/
  39. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
  40. Sukri, Muhammad. 2013. Fungsi Naskah Prudak Sina Dalam Kehidupan Masyarakat Sasak Dalam Perspektif Nilai Agama Dan Pendidikan.Jurnal Lentera Pendidikan. Vol.16, No.1, Juni 2013
  41. Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis: Theory, method and research. London, U.K: Sage
  42. Sumardjo, Jakob. 1995. Sastra dan Massa. Bandung: Penerbit ITB
  43. Supratno. 2002.Feminisme dalam Mitos Dewi Rengganis dan Putri Cilinaye dalam Sastra Sasak, Kajian Sosiologi Sastra.Pidato pengukuhan guru besar.UNESA. http://digilibunesa.org/index.php?r=content/download&id= 81
  44. Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PTRaja Grafindo Persada
  45. Wijanarko. 1991. Cerita Wayang Menak dalam Sajian Tembang Jawa. Solo: Amigo
  46. Wilig, Carla. 2008. Introducing Qualitative Research in Psychology Second Edition. Open University Press
  47. Zaviera, Ferdindand. 2008. Teori kepribadian Sigmund Freud. Yogyakarta: Prismasophie

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.