skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS ANAK KELAS II A KUTOARJO

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 19 Jan 2014.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara konformitas dengan intensi prososial pada remaja warga binaan pemasyarakatan LAPAS Anak Kelas II A Kutoarjo.

Populasi penelitian ini yaitu remaja warga binaan pemasyarakatan LAPAS Anak Kelas II A Kutoarjo sebanyak 110 orang. Sampel penelitian sebanyak 78 orang, sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah Skala Psikologi yaitu Skala Intensi Prososial (24 aitem valid, α = 0.834) dan Skala Konformitas (22 aitem valid, α = 0.836).

Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0.447 dengan p=0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara konformitas dengan intensi prososial dapat diterima.

Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah positif, artinya semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi intensi prososial. Konformitas memberikan sumbangan efektif sebesar 19.9% pada intensi prososial dan sebesar 80.1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: Intensi Prososial, Konformitas, Remaja.

Article Metrics:

  1. Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, and Behavior. Second Edition. New York: Open University Press
  2. Anonim. (2013). Menjaga Perilaku Baik, 371 Napi Mendapat Remisi Nyepi 2013. ( http://ditjenpas.kemenkumham.go.id/article/article.php?id=312. Diunduh tanggal 21 April 2013
  3. Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial, Edisi Kesepuluh, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
  4. Duncan, S. C., Duncan, T. E., Strycker, L. A., & Chaumeton, N. R. (2002). Relations Between Youth Antisocial and Prosocial Activities. Journal of Behavioral Medicine, Vol. 25 (5), p.425-438
  5. Eissenberg, N., & Mussen, P. H. (2003). The Roots of Prosocial Behavior in Children. UK: Cambridge University Press
  6. Franzoi, S. L. (2009). Social Psychology, Fifth Edition. New York: McGraw Hill
  7. Gembeck, M. J. Zimmer., Geiger, T. C., & Crick, N. R. (2005). Relational and Physical Aggression, Prosocial Behavior, and Peer Relations Gender Moderation and Bidirectional Associations. Journal of Early Adolescence, Vol. 25 (4), p.421-452
  8. Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga
  9. Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan, Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  10. Myers, D. G. (2010). Psikologi Sosial, Psychology Social, Edisi 10, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
  11. Retnaningsih. (2005). Peranan Kualitas Attachment, Usia dan Gender pada Perilaku Prososial. Depok: Universitas Gunadarma
  12. Santrock, J.W. (2003). Life Span Develeopment (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta: Erlangga
  13. Santrock, J. W. (2003). Adolescence. Jakarta: Penerbit Erlangga
  14. Sartika, A. A., Indrawati, E. S., & Sawitri, D. R. (2009). Hubungan Antara Konformitas Terhadap Teman Sebaya Dengan Intensi Merokok Pada Remaja Perempuan di SMA Kesatrian 1 Semarang. Psycho Idea, Vol. 7 (1), p.14-25
  15. Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
  16. Sears, D. O., Freedman, J. L., & Peplau, L. A. (1994). Psikologi Sosial, Edisi Kelima, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
  17. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
  18. Winarsunu, T. (2007). Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.