slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 SEMARANG | Saragih | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 19 Jan 2014.

Citation Format:
Abstract

Banyaknya kendala dalam memenuhi tuntutan akademik pada siswa kelas XII perlu diatasi dengan strategi yang efektif yaitu dengan meningkatkan efikasi diri akademik siswa. Efikasi diri akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu keadaan emosi. Kendala yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan tugas akademiknya dapat menyebabkan siswa tersebut cemas dan stres. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara kecerdasan emosional dengan efikasi diri akademik pada siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Semarang. Populasi pada penelitian ini berjumlah 365 siswa dan sampel pada penelitian ini 60 siswa. Penentuan sampel menggunakan cluster random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini terdiri dari dua buah skala yaitu skala kecerdasan emosional yang terdiri dari 26 aitem (α =  0,914) dan skala efikasi diri akademik terdiri dari 35 aitem (α = 0,935). Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,548 (rxy = 0,548) dengan signifikansi 0,000. Artinya, adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan efikasi diri akademik. Semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi juga efikasi diri akademiknya, dan sebaliknya. Hasil penelitian juga mendapatkan sumbangan efektif kecerdasan emosional terhadap efikasi diri akademik sebesar 30% yang diperoleh dari R square = 0,300.

Fulltext View|Download
Keywords: Kecerdasan Emosional, Efikasi Diri Akademik, Siswa Kelas XII

Article Metrics:

  1. Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press
  2. Feist, J. & Feist, G.J. (2008). Theories of Personality (Edisi kelima). Yogyakarta: Pustaka Belajar
  3. Goleman, D. (2007). Kecerdasan emosional: Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Terjemahan: Hermaya, T. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  4. Hutabarat, D.B. (2009). Perbedaan Stres dan Coping Stres antara Laki-laki dan Perempuan dalam Menghadapi Kemacetan Lalu Lintas. Psibernetika, 2(1), 68-87
  5. Ivancevich, J.M., Konopaske, R., Matteson, M.T. (2006). Perilaku dan Manajemen Perilaku. Jakarta: Erlangga
  6. Kreitnr, R., Kinicki. (2005). Perilaku Organisasi (Edisi kelima). Jakarta: Salemba
  7. Manputty, M. (2012, 28 Oktober). Standard Kelulusan pada SMA Terus Meningkat. Suara Merdeka, p. 8
  8. Onyezugbo, E.U. (2010). Self-Efficacy and Test Anxiety as Corralates of Academic Performance. Educational Research Journals, 1(10), (477-480)
  9. Parker, J.D.A., Creque Sr, R.E., Barnhart, D.L., Harris, J.I., Majeski, S.A., Wodd, L.M., Bond, B.J., Hogan, M.J. (2004). Academic Achievement in High School: does Emotional Intelligence Matter?. Journal of Personality and Individual Differences, 37(2004), 1321-1330
  10. Pervin, L.A., John, O.P. (2001). Personality theories and research (Edisi ketujuh). New York: John Wiley & Swons, Inc
  11. Sunil, K., Rooprai, K.Y. (2009). Role of Emotional Intelligence in Managing Stress and Anxiety at Workplace. International Journal Occupational Medicine and Environmental Health, 16(1), 113-120
  12. Wijaya, N. (2007). Hubungan Antara Keyakinan Diri Akedemik dengan Penyesuaian Diri Siswa Tahun Pertama Sekolah Asrama Pangudi Luhur Van Lith Muntilan (skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.