skip to main content

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF COMMUNITY DENGAN HARGA DIRI PADA ANGGOTA HIJABERS COMMUNITY DI YOGYAKARTA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 24 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Masa transisi menuju dewasa awal menjadi salah satu peristiwa penting bagi perkembangan individu, namun pada masa transisi tersebut dapat menuju pada timbulnya rasa kesepian dan kecemasan yang disebabkan oleh rendahnya harga diri yang dimiliki oleh seseorang. Salah satu faktor meningkatkan harga diri pada individu adalah dari kondisi psikologis individu yang di dalamnya terdapat sense of community. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sense of community dengan harga diri pada anggota Hijabers Community di Yogyakarta.

Populasi penelitian berjumlah 149 anggota dengan sampel penelitian sebanyak 93 anggota Hijabers Community Yogyakarta. Penentuan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Sense Of Community dari 32 aitem (α = 0,903) dan Skala Harga Diri terdiri dari 26 aitem (α = 0,887).

Analisis regresi sederhana menunjukan  = 0,578 dengan p= 0,000 (p<0,05), artinya ada hubungan positif yang signifikan antara sense of community dengan harga diri pada anggota Hijabers Community di Yogyakarta. Hasil tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi sense of community maka semakin tinggi harga diri, sebaliknya semakin rendah sense of community maka akan semakin rendah harga diri yang dimiliki anggota Hijabers Community. Sense of community memberikan sumbangan efektif terhadap variabel harga diri sebesar 33,4% sedangkan 66,6% berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: Harga Diri, Sense Of Community, Hijabers Community

Article Metrics:

  1. Fazriyati, W. 2011. Hijabers Community, Bersyiar Melalui Fashion Taat Kaidah. Kompas.com. http://female.kompas.com. Diakses pada 15 Mei 2013
  2. Ikonia. Fenomena Hijabers Community. 2013. Liputan Metro TV. Ditanyangkan pada 10 Maret 2013
  3. Kling, K.C., Hyde, J. S., Showers, C. J., & Bussell, B. N. 1999. Gender Differences in Self Esteem: A meta analysis. Psychological Buletin, 125, 470-500
  4. Dariuzsky, G. Membangun Harga Diri. 2004. Bandung: CV Ponir Jaya
  5. Orford, Jim. 2007. Community Psyhology: Challenges, controversies, and emerging consensus. New Delhi: John Wiley & Sons, Ltd
  6. Zeigler, V.H. 2013. Self Esteem. New York: Psychology Press
  7. Santrock, J. W. 2007. Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga
  8. Dayaksini, T., Hudaniah, 2003. Psikologi sosial. Malang: UMM Press
  9. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung : Penerbit Alfabeta
  10. Murk, Christopher. 2006. Self-esteem research, theory, and practice: toward a positive psychology of self-esteem. New York: Springer publishing Company
  11. Winarsunu, T. 2009. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Edisi Revisi. Malang: UMM Press
  12. Dalton, J., Elias, M., Wandersman, A. 2001. Community psychology: linking individuals and communities. Canada: Wadsworth/Thomson learning
  13. Leary, M. R., dan Downs, D. L. 1995. Interpersonal functions of the self esteem motive: the self esteem system as a sociometer. Journal of personality and social psychology, 74, 123-144

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.