Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI48194, author = {Nur Fadia Yulia}, title = {DINAMIKA SELF COMPASSION PADA GURU SEKOLAH INKLUSI: STUDI KASUS PADA GURU SD X DI SURABAYA}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {13}, number = {5}, year = {2025}, keywords = {self-compassion, shadow teacher, guru sekolah inklusi, bimbingan konseling.}, abstract = { Self compasssion adalah sikap perhatian serta adanya kebaikan pada diri sendiri ketika sedang menghadapi segala bentuk kesulitan dalam hidup atau kekurangan yang ada pada diri suatu individu. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran terkait pentingnya self compassion guru sekolah inklusi, penelitian ini memberikan perbandingan antara guru kelas sekolah inklusi dan guru bimbingan konseling, dimana kedua guru tersebut memiliki latar belakang pendidikan dan bekal keilmuan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan di salah satu SD Swasta X di Surabaya, SD tersebut merupakan salah satu sekolah inklusi dengan sistem pendidikan kreatif dan aktif. Kriteria partisipan yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa; 1) Guru yang bekerja pada SD Swasta Inklusi X, 2) Berinteraksi langsung dengan siswa, 3) Memahami sistem pendidikan yang ada pada SD Swasta Inklusi X. Pemilihan partisipan menggunakan teknik convenience sampling , partisipan penelitian ini adalah dua orang guru kelas pelajaran umum di sekolah inklusi, satu orang guru bimbingan konseling serta satu orang shadow teacher . Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur . Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh adalah bahwa self compassion penting dimiliki oleh guru sekolah inklusi guna menstabilkan emosi, menciptakan coping strategy yang baik dan mensukseskan proses pembelajaran di sekolah inklusi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah self compassion dapat memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran di sekolah inklusi. Peneliti menemukan bahwa pengalaman mengajar juga memiliki dampak terhadap tingkat self compassion dan kesiapan pendidik dalam menghadapi anak inklusi. }, issn = {2829-1859}, pages = {417--425} doi = {10.14710/empati.2024.48194}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/48194} }
Refworks Citation Data :
Self compasssion adalah sikap perhatian serta adanya kebaikan pada diri sendiri ketika sedang menghadapi segala bentuk kesulitan dalam hidup atau kekurangan yang ada pada diri suatu individu. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran terkait pentingnya self compassion guru sekolah inklusi, penelitian ini memberikan perbandingan antara guru kelas sekolah inklusi dan guru bimbingan konseling, dimana kedua guru tersebut memiliki latar belakang pendidikan dan bekal keilmuan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan di salah satu SD Swasta X di Surabaya, SD tersebut merupakan salah satu sekolah inklusi dengan sistem pendidikan kreatif dan aktif. Kriteria partisipan yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa; 1) Guru yang bekerja pada SD Swasta Inklusi X, 2) Berinteraksi langsung dengan siswa, 3) Memahami sistem pendidikan yang ada pada SD Swasta Inklusi X. Pemilihan partisipan menggunakan teknik convenience sampling, partisipan penelitian ini adalah dua orang guru kelas pelajaran umum di sekolah inklusi, satu orang guru bimbingan konseling serta satu orang shadow teacher. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur. Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh adalah bahwa self compassion penting dimiliki oleh guru sekolah inklusi guna menstabilkan emosi, menciptakan coping strategy yang baik dan mensukseskan proses pembelajaran di sekolah inklusi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah self compassion dapat memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran di sekolah inklusi. Peneliti menemukan bahwa pengalaman mengajar juga memiliki dampak terhadap tingkat self compassion dan kesiapan pendidik dalam menghadapi anak inklusi.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University