skip to main content

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA SMA MASEHI 1 YAYASAN PENGAMPU SEKOLAH DAN ASRAMA KRISTEN (PSAK) SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Mar 2022; Published: 17 Mar 2022.
Open Access Copyright 2022 Jurnal EMPATI

Citation Format:
Abstract

Bullying merupakan perilaku kekerasan dalam bentuk fisik, verbal, dan psikologis yang pada umumnya dilakukan oleh individu maupun kelompok yang lebih kuat secara fisik maupun psikologis kepada individu yang lebih lemah secara berulang untuk menindas. Harga diri adalah suatu bentuk evaluasi diri mengenai sisi negatif maupun positif secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kecenderungan bullying pada siswa SMA Masehi 1 Yayasan Pengampu Sekolah dan Asrama Kristen (PSAK) Semarang. Populasi yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 69 siswa dengan subjek penelitian sebanyak 69 siswa dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data memakai model skala Likert sebagai alat ukur yaitu Skala Harga Diri (30 aitem valid dengan α=0,875) dan Skala Kecenderungan Bullying (33 aitem valid dengan α=0,882). Analisis yang peneliti gunakan adalah Spearman Rank yang menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,559 dan p=0,000. Artinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Semakin tinggi harga diri maka semakin rendah kecenderungan bullying. Sebaliknya, semakin rendah harga diri maka semakin tinggi kecenderungan bullying.



Fulltext View|Download
Keywords: harga diri; kecenderungan bullying; remaja

Article Metrics:

  1. Amirullah. (2018, Desember 27). KPAI: pelanggaran hak anak di 2018 di dominasi tindak kekerasan. Tempo. https://nasional.tempo.co/read/1159391/kpai-pelanggaran-hak-anak-di-2018 didominasi-tindak-kekerasan
  2. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta
  3. Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Pustaka Pelajar
  4. Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi sosial jilid 1 (10th ed.). Erlangga
  5. Coloroso, Barbara. (2003). Stop bullying (memutus rantai kekerasan anak dari pra sekolah hingga SMU). Serambi Ilmu Semesta
  6. Cowie, H., & Jennifer, D. (2008). New perspectives on bullying. McGraw- Hill
  7. Chaplin, J.P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Rajawali Pers
  8. Ghufron, M. N. & Risnawita S. R. (2017). Teori-teori psikologi. Ar-Ruzz Media
  9. Hurlock, E. B. (2006). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga
  10. Mruk, C.J. (2006). Self-esteem research, theory, and practice: toward a positive psychology of self-esteem. Springer Publishing Company, Inc
  11. Myers, D.G. (2012). Social psychology (10th ed.). Salemba Humanika
  12. Palermiti, A. L., Servidio, R., Bartolo, M. G., & Costabile, A. (2017). Cyberbullying and self-esteem: An Italian study. Computers in Human Behavior, 69, 136-141. http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2016.12.026
  13. Rigby, Ken. (2007). Bullying in schools: And what to do about it. Camberwell Australia
  14. Setyawan, D. (2014). Undang-undang republik Indonesia nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan-anak. KPAI. http://www.kpai.go.id/hukum/undang-undang-republik-indonesia-nomor-35-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-undang-undang-nomor-23-tahun-2002-tentang-perlindungan-anak
  15. Sugiyono. (2009). Statistika untuk penelitian. Alfabeta
  16. Suharso., & Retnoningsih, A. (2005). Kamus besar bahasa indonesia edisi lux. CV Widya Karya
  17. Tsaousis, Ioannis. (2016). The relationship of self-esteem to bullying perpetration and peer victimization among schoolchildren and adolescents: A meta-analytic review. Aggression and Violent Behavior, 31, 186-199. http://dx.doi.org/10.1016/j.avb.2016.09.005

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.