slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
ANAKKU “BERBEDA” (PENGALAMAN MENJADI IBU DARI REMAJA AUTIS) | Iasha | Jurnal EMPATI skip to main content

ANAKKU “BERBEDA” (PENGALAMAN MENJADI IBU DARI REMAJA AUTIS)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Mar 2022; Published: 17 Mar 2022.
Open Access Copyright 2022 Jurnal EMPATI under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Memiliki anak dengan berkebutuhan khusus adalah beban bagi orang tua terutama seorang ibu, baik secara fisik ataupun mental. Setiap makhluk yang hidup pasti akan tumbuh dan berkembang, sama halnya dengan remaja autis mengalami perkembangan yang sama dengan individu remaja lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman ibu memiliki anak dengan autisme yang sudah memasuki usia remaja. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak remaja autis, sudah memasuki masa pubertas dan anak Autism Spectrum Disorder yang sudah mendapat diagnosis secara medis. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dalam pengambilan data. Wawancara dilakukan kepada tiga ibu yang memiliki anak autis dengan menggunakan teknik purposive untuk menentukan subjek penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini menemukan 8 tema; perkembangan anak autis, masa pubertas anak autis, tekanan sosial yang dihadapi ibu, problematika dalam mengasuh anak autis, pendidikan seksual sederhana untuk anak autis, dukungan lingkungan dan keluarga, hikmah memiliki anak autis dan penerimaan atas keadaan anak. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek mengalami dampak psikologis yang berbeda-beda mulai dari ketidakberdayaan mengasuh anak karena kurangnya edukasi mengenai anak autis, kecemasan masa depan anak, merasa minder, malu, menyalahkan diri sendiri, frustrasi bahkan jengkel terhadap anak. Dukungan sosial sangat dibutuhkan untuk ibu yang memiliki anak autis. Dengan adanya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar yang positif menambah kepercayaan diri ibu untuk dapat menerima keadaan anak.

Fulltext View|Download
Keywords: pengalaman ibu; perkembangan remaja autis; remaja autis

Article Metrics:

  1. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorder (5th ed.). American Psychiatric Publishing
  2. American Psychology Association. (2004). APA resolution on bullying among children and youth. APA. http://www.apa.org/topics/bullying/
  3. Center for Disease Control and Prevention. (2014). CDC Estimates 1 in 68 children has been identified with Autism Spectrum Disorder. Center for Disease Control and Prevention. http://www.cdc.gov/media/releases/2014/p0327-autismspectrumdisorder.html
  4. Hellemans, H., Colson, K., Verbraeken, C., Vermelren, R., & Deboutte, D. (2007). Sexual behavior in high-functioning male adolescents and young adults with autism spectrum disorder. J Autism Dev Disord, 37(2), 260-9
  5. Hurlock, E.B. (2011). Psikologi perkembangan. Erlangga
  6. Indrawati, H., & Wahyudi, A. (2017). The puberty meaning of autistic adolescent in their parents’ viewpoint “phenomenological study” (makna pubertas remaja autis bagi orangtua “kajian fenomenologi”). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa, 4(2), 111-117
  7. Ismail, A. (2008). Hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri ibu dari anak autis. [Publikasi skripsi, Universitas Katolik Soegijapranata]. Repository Universitas Katolik Soegijapranata. http://repository.unika.ac.id/5336/
  8. Kania, P., & Yanuvianti, M. (2018). Hubungan dukungan sosial dengan penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB X Bandung. Prosiding Psikologi, 4(1), 103-107
  9. Levy, A. & Perry, A., (2011). Outcomes in adolescents and adults with autism: A review of the literature. Research in Autism Spectrum Disorders, 5, 1271-1282. https://doi.org/10.1016/j.rsad.2011.01.023
  10. Mancil, G. R., (2009). Milieu therapy as a communication intervention: A review of the literature related to children with autism disorder. Education and Training in Developmental Disabilities, 44(1), 105-117
  11. Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus jilid 1. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI
  12. Melisa, F., & Hazliansyah. (2013, April 9). 112000 Anak Indonesia diperkirakan menyandang autisme. Republika. https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/09/ mkz2un112000-anak-indonesia-diperkirakan-menyandang-autisme
  13. Meranti, T. (2017). Psikologi anak autis. Familia Pustaka Keluarga
  14. Muniroh, S M. (2010). Dinamika resiliensi orang tua anak autis [ Publikasi skripsi, STAIN Pekalongan]. Ejournal STAIN Pekalongan. ejournal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/download/112/63 7
  15. Nichols, S., & Blakeley-Smith, A. (2010). “I’m not sure we’re ready for this...”: Working with families toward facilitating healthy sexuality for individuals with autism spectrum disorders. Soc Work Mental Health, 8(1), 72-91. https://doi.org/10.1080/15332980902932383
  16. Pamoedji, G. (2010). 200 Pertanyaan dan jawaban seputar autisme. Yayasan MPATI
  17. Paul, R. & Sutherland, D., (2005). Enhancing early language in children with autism spectrum disorders. In Volkmar, F. R., Paul, R., Klin, A., & Cohen, D. (Eds.), Handbook of Autism and Pervasive Developmental Disorder (pp. 946-976). John Wiley & Sons, Inc
  18. Phelps, K. W., McCammon, S. L., Wuensch, K. L., & Golden, J. A. (2009). Enrichment, stress, and growth from parenting an individual with an autism spectrum disorder. Journal of Intellectual & Developmental Disability, 34(2), 133-141. https://doi.org/10.1080/13668250902845236
  19. Pujiani, H. (2007). Dampak psikologis orang tua yang mempunyai anak autis [Publikasi skripsi, Universitas Katolik Soegijapranata]. Repository Universitas Katolik Soegijapranata http://repository.unika.ac.id/5067/1/03.40.0066%20Helena%20Pujiani%20 COVER.pdf
  20. Puspitha, F. C., & Berawi, K. N. (2016). Terapi diet bebas gluten dan bebas casein pada autism spectrum disorder. Jurnal Majority, 5(1), 38-42
  21. Rachmawati, F. (2012). Pendidikan seks untuk anak autis. Gramedia
  22. Saichu, A. C., & Listiyandini, R. A. (2018). Pengaruh dukungan keluarga dan pasangan terhadap resiliensi ibu yang memiliki anak dengan spektrum autisme. Psikodimensia, 17(1), 1-9
  23. Santrock, J.W. (2002). Life span development (perkembangan masa hidup jilid 2). Erlangga
  24. Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja (6th ed.). Erlangga
  25. Santrock, J.W. (2007). Perkembangan anak jilid 1 (11th ed.). Erlangga
  26. Santrock, J.W. (2011). Perkembangan anak jilid 2 (7th ed.). Erlangga
  27. Sarwono, S. (2011). Psikologi remaja edisi revisi. Rajawali Pers
  28. Sukmawati, B. (2014). Hubungan tingkat kepuasan pernikahan istri dan coping strategy dengan kekerasan dalam rumah tangga. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, 2(3), 205-218
  29. Sullivan, A., & Caterino, L. C. (2008). Addressing the sexuality and sex education of individuals with Autism Spectrum Disorders. Education and Treatment of Children, 31(3), 381-394
  30. Sumaja, W. H. (2014). Pengaruh terapi musik terhadap komunikasi verbal pada anak autisme di SLB Autis Permata Bunda Payakumbuh. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
  31. Veague, H. B. (2010). Autism. Chelsea House Publish
  32. Wijayakusuma, HMH. (2008). Psikoterapi untuk anak autisma : teknik bermain kreatif non verbal dan verbal, terapi khusus untuk autisma. Pustaka Populer Obor
  33. Wijayaprti, N. W. P. (2015). Hambatan komunikasi pada penyandang Autisme remaja: sebuah studi kasus. Inklusi, 2(1), 41-60

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.